Siapa Sosok Husein? Eks ASN Guru yang Viral Bongkar Pungli, Ridwan Kamil dan Susi Turun Tangan

TRIBUNWOW.COM - Sosok guru muda asal Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, bernama Husein Ali Rafsanjani (27) tengah menjadi sorotan.

Bagaimana tidak, Husen mengaku telah mengundurkan diri sebagai ASN setelah melaporkan tindakan pungutan liar (pungli) di lingkungan CPNS Pangandaran.

Husein mengaku diintimidasi sejumlah pejabat di Pangandaran setelah melayangkan laporan tersebut.

Buntut dari kasus tersebut, Husein akhirnya mengundurkan diri sebagai guru kesenian di SMPN 2 Pangandaran.

Baca juga: Sebut Husein Tak Berani Pulang, Ayah Guru Muda Pangandaran yang Viral Menilai Anaknya Diintimidasi

Dilansir TribunWow.com, curhat Husein itu sontak menghebohkan media sosial.

Kasus Husein ini bermula pada 2020 lalu, saat ia dan CPNS di lingkungan Pangandaran mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) di Bandung, Jawa Barat.

Kala itu, Husein mengungkapkan ia dan CPNS lainnya menerima surat tugas dengan detail anggaran Latsar yang sudah dibiayai negara.

Namun, seminggu sebelum keberangkatan, mereka diminta membayar uang transport, tanpa terkecuali.

"Awalnya tuh, waktu Latsar 2020. Setelah kita menerima surat tugas dengan detail anggaran yang sudah dibiayakan oleh negara, tiba-tiba H-seminggu kita disuruh bayar uang transport."

"Yang bikin jengkel tuh, ikut nggak ikut rombongan, kalau saya 'kan naik motor dari Pangandaran ke Bandung, ada juga 'kan orang yang nggak bisa ikut karena lagi hamil atau lagi sakit, itu juga disuruh bayar."

"Makanya bagi saya jengkel itu, tapi ya udahlah saya bayar pada waktu itu," urai Husein dalam videonya di akun Instagram @husein_ar, Senin (8/5/2023), dikutip Tribunnews.com.

Baca juga: Tangis Husein Disebut Kesehatan Jiwanya Bermasalah oleh Kepala BKPSDM seusai Bongkar Dugaan Pungli

Lebih lanjut, Husein mengungkapkan pungutan itu berlanjut saat Latsar berlangsung.

Ia dan teman-teman CPNS lainnya kembali ditagih uang sebesar Rp350 ribu.

Karena tak memiliki uang, apalagi gaji selama tiga bulan belum dibayarkan, Husein merasa keberatan.

Ia juga mengirimkan bukti saldo rekeningnya sebagai pemberitahuan bahwa dirinya tidak punya uang untuk membayar Rp350 ribu.