Breaking News:

Pemilu 2024

Undang Ketua Parpol Jelang Pemilu 2024, Jokowi Dituding Intervensi, Gerindra Bela: Keberatan

Jusuf Kalla mengingatkan Presiden Jokowi agar tak terlibat terlalu jauh dalam konstelasi politik jelang Pilpres 2024.

Instagram/@prabowo
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat panen padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). 

TRIBUNWOW.COM - Undangan para ketua partai politik yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai pro dan kontra.

Ada yang menganggap bahwa Jokowi melakukan intervensi jelang Pemilu 2024.

Menanggapi hal itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad keberatan jika Jokowi dianggap melakukan intervensi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Gerindra Diprediksi Kembali Jadi Lawan PDIP di Pemilu 2024, Riza Patria: Prabowo Tak Punya Musuh

Hal ini disampaikan Sufmi Dasco Ahmad merespons pernyataan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla yang menilai Jokowi terlalu dalam ikut campur urusan politik.

"Jadi begini, Partai Gerindra sebagai partai pendukung koalisi pemerintah itu juga berkeberatan soal itu, karena kan kalau terlalu dalam kan dia berarti Pak Presiden kan tidak netral dan mencampuri," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (9/5/2023).

Menurut Sufmi Dasco Ahmad, Jokowi justru tidak pernah mencampuri urusan politik pilpres di Partai Gerindra.

Bahkan, soal pencapresan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dasco menilai Jokowi tidak ikut terlibat.

"Karena tidak pernah satupun, Presiden kemudian menyatakan atau menyampaikan bahwa sebagai partai koalisi pendukung pemerintah, misalnya Gerindra harus begini, Pak Prabowo harus begini, tidak ada," ucap Wakil Ketua DPR ini.

Baca juga: Akun Twitter Partai Gerindra Sempat Viral karena Konser Blackpink, Fadli Zon: Ada yang Kurang Serius

Penegasan itu, kata Dasco, juga menjawab kabar Jokowi melakukan politik praktis pada pertemuan dengan ketua umum partai koalisi pemerintah di Istana Negara, Jakarta, Selasa pekan lalu.

Dasco menyatakan, pembahasan dalam pertemuan itu murni tentang ekonomi global dan situasi geopolitik.

"Enggak ada (pembahasan politik Pilpres), kalau memang begitu, Pak Prabowo dilarang maju, ini enggak ada dilarang maju. Cawapresnya juga terserah mau pilih siapa. Karena kita juga sekarang ini sudah ada kesepakatan dengan PKB, ya kita dengan PKB juga lagi membicarakan soal cawapres tanpa intervensi dari pemerintah atau dari presiden begitu," tutur Dasco.

Sebelumnya diberitakan, Jusuf Kalla mengingatkan Presiden Jokowi agar tak terlibat terlalu jauh dalam konstelasi politik jelang Pilpres 2024.

Baca juga: Gerindra Siap Jalin Banyak Partai untuk Calonkan Prabowo jadi Capres 2024, Bagaimana Nasib Cak Imin?

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan dua ketum partai lainnya seusai menghadiri acara silaturahmi bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Minggu (3/4/2023).
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan dua ketum partai lainnya seusai menghadiri acara silaturahmi bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Minggu (3/4/2023). (YouTube Kompas TV)

Hal itu disampaikan Jusuf Kalla merespons tidak diundangnya Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam pertemuan dengan enam ketua umum parpol koalisi pemerintah di di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023).

"Menurut saya, Presiden seharusnya seperti Ibu Mega, SBY. Itu (ketika jabatan) akan berakhir, maka tidak terlalu jauh melibatkan diri dalam suka atau tidak suka dalam perpolitikan. Supaya lebih demokratis lah,” ujar Jusuf Kalla di kediamannya, kawasan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2023).

Menurut dia, pertemuan di Istana dengan para ketua umum parpol sah-sah saja dilakukan jika membahas soal pembangunan bangsa.

Namun, jika topik soal bangsa yang dibahas seharusnya Surya Paloh turut diundang.

Sebab, Partai Nasdem merupakan parpol koalisi pemerintah saat ini. "Tapi, kalau bicara pembangunan saja, mestinya Nasdem diundang. (Kalau tidak) Berarti ada pembicaraan politik,” kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gerindra Keberatan Jokowi Dituding Ikut Campur Urusan Pilpres."

Sumber: Kompas.com
Tags:
PemiluSufmi Dasco AhmadPartai GerindraJokowiJusuf Kalla
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved