Terkini Internasional
Penobatan Pertama Raja Inggris setelah 70 Tahun: Diwarnai Kemegahan hingga Protes dari Negara Lain
Akan ada keterlibatan uskup wanita, pemimpin agama minoritas dan daftar tamu yang lebih beragam di penobatan Raja Charles III
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Via
TRIBUNWOW.COM - Inggris kembali mengadakan penobatan pertama Raja Inggris dalam 70 tahun terakhir, Sabtu (6/5/2023).
Dikutip TribunWow.com dari Channel News Asia, diketahui Raja Charles III dimahkotai sebagai raja dalam upacara Kristen yang rumit dan ritual khidmat.
Penobatan ini menjadi yang pertama sejak Raja Inggris di tahun 1973 yakni Ratu Elizabeth II.
Baca juga: Wasiat Ratu Elizabeth II soal Gelar Camilla, Istri Kedua Pangeran Charles setelah Putri Diana
Selain Raja Charles III, sang istri Camilla juga akan dinobatkan sebagai ratu.
Akan ada keterlibatan uskup wanita, pemimpin agama minoritas dan daftar tamu yang lebih beragam dan representatif dari masyarakat Inggris daripada para bangsawan dan wanita tua.
Namun di balik penobatan itu, sejumlah pro dan kontra hingga kemegahan ditampilkan.
Kontra
Duke, keluarga yang menyelenggarakan acara memiliki kesempatan untuk menyatukan Inggris dan kelompok persemakmuran 56 negara.
Persemakmuran itu nantinya juga akan dipimpin oleh Raja Charles III.
Namun, tidak semua orang ingin merayakannya.
Baca juga: Baru Diangkat, Sikap Raja Charles III Jadi Sorotan, Pecat 100 Staf saat Upacara Ratu Elizabeth II

Lawan Republik yang menginginkan kepala negara terpilih berencana untuk memprotes pada hari itu dengan tanda-tanda yang menyatakan "Bukan rajaku".
Para pemuda juga mengatakan penobatan dan monarki pada umumnya -membuat mereka tak mau ikut campur, menurut jajak pendapat.
Lebih jauh lagi, posisi Charles terlihat semakin renggang sebagai raja turun-temurun di 14 negara Persemakmuran di luar Inggris.
Jamaika dapat mengadakan referendum untuk memutuskan hubungan dengan monarki paling cepat tahun depan, menurut Marlene Malahoo Forte, menteri urusan hukum dan konstitusional negara Karibia itu.
"Jamaika di tangan Jamaika," katanya kepada Sky News.
"Saatnya mengucapkan selamat tinggal!"
Sementara itu, Australia sedang mempertimbangkan perubahan konstitusional untuk memberi orang pribumi, yang pernah ditindas oleh kerajaan Inggris, suara institusional yang lebih besar dalam pembuatan kebijakan, yang dapat menjadi pertanda pemisahan di masa depan.
Charles juga menghadapi panggilan untuk meminta maaf atas keterlibatan leluhurnya dalam kolonialisme dan perdagangan budak.
Dan Afrika Selatan menyerukan pengembalian berlian terbesar di dunia yang digali di bawah pemerintahan Inggris dan sekarang menjadi bagian dari permata mahkota yang akan digunakan di biara pada hari penobatan.
Baca juga: Pemakaman Ratu Elizabeth II Disaksikan Ratusan Ribu Warga yang Berkumpul di London dan Windsor
Megah
Presiden Prancis dan Jerman serta para pemimpin senior UE akan termasuk di antara 2.300 tamu yang hadir, bersama dengan royalti global.
Pajangan perhiasan, mahkota, dan gerbong berlapis emas yang mewah, membuat banyak orang Inggris kesulitan karena meningkatnya biaya hidup, dan aksi mogok yang meluas untuk mendapatkan gaji yang lebih baik.
"Kami tidak menjalani kehidupan yang sama. Saat ini orang sedang berjuang," kata Eden Eawit, 38 tahun, kepada AFP di London utara.
Sebagian besar tagihan akhir yang didanai pembayar pajak, secara luas diperkirakan mencapai lebih dari £100 juta (US$126 juta), kemungkinan berasal dari operasi keamanan besar-besaran.
Seorang juru bicara Istana Buckingham berkata: "Acara nasional seperti ini, acara kenegaraan yang hebat, memang menarik minat global yang sangat besar yang lebih dari membayar pengeluaran yang menyertainya."
UKHospitality, badan perdagangan, mengatakan pada akhir pekan penobatan, yang mencakup hari libur nasional pada hari Senin, dapat menghasilkan 350 juta dolar Inggris untuk sektor tersebut termasuk pub.
Baca juga: Prabowo Pamerkan Foto Jadul sang Ibu Temui Ratu Elizabeth II di Indonesia Tahun 1974
Arak-arakan
Secara keseluruhan, sekitar 7.000 personel militer mulai dari pasukan berkuda hingga marching band akan ambil bagian dalam parade yang dilatih dengan sangat teliti.
Charles dan Camilla akan melakukan perjalanan dari Istana Buckingham dengan Kereta Negara Bagian Diamond Jubilee.
Lalu meraka kembali ke rute yang sama dengan Kereta Negara Bagian Emas yang lebih tua setelah kebaktian dua jam di biara.
Di istana, mereka akan memberi hormat dari anggota angkatan bersenjata, kemudian menyaksikan upacara terbang lewat dari balkon bersama anggota keluarga kerajaan lainnya. (TribunWoW.com/ Tiffany Marantika)