Pilpres 2024
Dari Mahfud MD, RK hingga Prabowo, Ini Profil 7 Tokoh yang Disebut Jokowi Cocok Jadi Cawapres Ganjar
Terkait sosok cawapres Ganjar Pranowo nantinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), sempat menyebut sejumlah nama yang dirasa cocok, intip profilnya.
Editor: Anung
Sebelumnya, Mahfud juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada 2000-2001.
Mahfud diketahui memiliki dua gelar S1, yaitu Sarjana Hukum Tata Negara dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan Sarjan Sastra Arab dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Untuk membiayai dua kuliahnya, Mahfud rutin menulis di surat kabar umum dan memburu beasiswa.
Semasa kuliah, Mahfud aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Di UGM, Mahfud meraih gelar Magister Ilmu Politik.
Di universitas yang sama, Mahfud mendapatkan gelarnya sebagai Doktor Ilmu Hukum Tata Negara.
Lalu, ia bergelar Profesor Hukum Tata Negara dari UII.
Sebelum dilantik sebagai Menkopolhukam, Mahfud adalah Guru Besar Hukum Tata Negara UII.
Ia sudah tercatat sebagai dosen tetap di Fakultas Hukum UII.
Saat dilantik sebagai Guru Besar, usia Mahfud masih tergolong muda, yaitu 41 tahun.
Mahfud MD diketahui pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013.
Ia juga pernah menjadi anggota Komisi III dan Wakil Ketua Badan Legislatif DPR RI periode 2004-2008.
4. Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat lahir pada 4 Oktober 1971 di Bandung, Jawa Barat.
Ia adalah lulusan S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1995.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini kemudian mendapat beasiswa sehingga bisa melanjutkan S2 di University of California.
Sambil berkuliah, Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perencanaan Kota Berkeley.
Dua tahun setelah pulang dari Amerika, ia mendirikan Urbane, firma yang bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur, dan desain.
Ridwan Kamil juga menyambi sebagai dosen tidak tetap di Teknik Arsitektur ITB.
Firma arsitektur milik Ridwan Kamil ini tak tanggung-tanggung dalam menggarap proyek.
Urbane pernah terlibat dalam proyek luar negeri seperti Syria Al-Noor Ecopolis di Suriah dan Suzhou Financial District di China.
Karier politik Ridwan Kamil dimulai saat bergabung pada 2013, saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandung/
Ia diusung oleh PKS dan Gerindra bersama Oded Muhammad Danial.
Keberhasilannya memimpin Kota Bandung, membuat ayah tiga anak ini dilirik sejumlah partai untuk dijadikan calon Gubernur Jabar.
Tahun 2018, Ridwan Kamil diusung PPP, PKB, dan NasDem, maju bersama UU Ruzhanul Ulum, dalam Pilgub.
Kang Emil dan Uu berhasil memenangkan kursi nomor satu di Jabar setelah meraih 32,88 persen suara.
5. Muhaimin Iskandar

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin adalah putra asli Jawa Timur yang lahir di Jombang pada 24 September 1966.
Dilansir situs resmi DPR RI, ia saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PKB sekaligus Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024.
Cak Imin adalah lulusan S1 UGM, S2 Universitas Indonesia (UI), dan S3 Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Kariernya sebagai anggota dewan sudah berjalan lama sejak 1999.
Ia pernah menjadi anggota DPR RI Fraksi PKB dan Wakil Ketua DPR RI pada 1999-2009.
Lalu, anggota DPR RI Fraksi PKB dan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019, serta wakil Ketua MPR RI pada 2018-2019.
Karier politik Cak Imin dimulai bersamaan dengan lahirnya era reformasi.
Bersama tokoh Nahdlatul Ulama (NU), termasuk Abdurrahman Wahid, Cak Imin mendirikan PKB.
Ia kemudian ditunjuk menjadi Sekretaris Jenderal PKB.
Di tahun 2014 dan 2019, Cak Imin terpilih sebagai Ketua Umum PKB.
Pada 2009, ia dilantik menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
6. Airlangga Hartarto

Lahir di Surabaya paad 1 Oktober 1962, Airlangga Hartarto saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian periode 2019-2024.
Dilansir situs resmi Golkar, Airlangga adalah lulusan Fakultas Teknik Mesin UGM tahun 1987.
Ia kemudian berkuliah di Monash Unversity Australia dan University of Melbourne.
Airlangga pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia periode 2011-2014.
Sebelum menjadi Menteri, ia adalah anggota DPR RI periode 2006-2009 dan 2009-2014.
Kariernya sebagai kader Golkar melejit setelah ditunjuk menjadi Wakil Bendahara periode 2004-2009.
Selain menjadi politisi, Airlangga juga dikenal sebagai pengusaha.
Ia adalah pemilik sejumlah perusahaan dan menjadi Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa.
Selain itu, Airlangga juga pernah menjabat Ketua Umum Persatuan Insiyur Indonesia (PII) periode 2006-2009, Ketua Dewan Insinyur PII periode 2009-2012, dan Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM.
Ia merupakan pemrakarsa Herman Johannes Award, penghargaan bagi inovasi teknologi.
Airlangga adalah putra Ir Hartarto, eks Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993), dan Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) saat Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).
7. Prabowo Subianto

Dilansir situs resmi Gerindra, Prabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta.
Semasa SMA, ia adalah murid American School di London, Inggris.
Lulus dari London, Prabowo masuk Akabri Darat Magelang dan lulus tahun 1974.
Setelahnya, ia masuk Sekolah Staf dan Komando TNI AD.
Kariernya sebagai prajurit TNI bermula pada 1974 saat bergabung sebagai anggota Kopassus.
Prabowo pernah ditugaskan dalam operasi Timor Leste dan menjadi Komandan Pleton Grup I Kopassus.
Sebagai prajurit TNI, prestasi Prabowo terbilang cemerlang.
Mantan suami Titiek Soeharto ini pernah menjabat Wandan Datasement 81 Gultor Kopasssu selama dua tahun, yaitu 1983-1985.
Ia pernah menjadi Danjen Kopassus pada 1996-1998.
Lalu, Pangkostrad TNI AD dan Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI tahun 1998.
Saat menjadi Danjen Kopassus, Prabowo pernah ditugaskan memimpin pembebasan sandera Mapenduma.
Kala itu, ia dan timnya berhasil menyelamatkan 10 dari 12 peneliti yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Kariernya di dunia politik dimulai pada 2004, saat ia bergabung dengan Golkar.
Namun, Prabowo hanya bertahan selama empat tahun, lalu mendirikan Gerindra pada 2008.
Hanya butuh satu tahun bagi Gerindra meraih kesuksesan. Di tahun 2009, Gerindra langsung meraih 26 kursi di DPR RI.
Tak hanya itu, ia juga mendampingi Megawati Soekarnoputri sebagai cawapres dalam Pilpres 2009.
Tahun 2014, Prabowo maju dalam Pilpres bersama Hatta Rajasa.
Tetapi, ia kalah dari pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla (JK). Namun, kekalahan itu tak menghentikan Prabowo menjajal peruntungan untuk menduduki kursi nomor satu di Indonesia.
Prabowo kembali maju dalam Pilpres 2019 bersama Sandiaga Uno, tapi lagi-lagi kalah dari Jokowi yang berpasangan dengan Maruf Amin.
Meski begitu, ia masuk dalam lingkaran pemerintah Jokowi setelah dilantik sebagai Menteri Pertahanan pada 2019.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunnewsWiki.com/Bambang Widjojanto/Niken Nining/Widi Pradana, TribunJogja.com/Hari Susmayanti)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil 7 Sosok Dinilai Cocok Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Erick Thohir hingga Mahfud MD