Breaking News:

Pilpres 2024

Dari Mahfud MD, RK hingga Prabowo, Ini Profil 7 Tokoh yang Disebut Jokowi Cocok Jadi Cawapres Ganjar

Terkait sosok cawapres Ganjar Pranowo nantinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), sempat menyebut sejumlah nama yang dirasa cocok, intip profilnya.

Editor: Anung
Instagram/@prabowo
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat panen padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). Terbaru, Jokowi menyebut tujuh sosok yang dirasa cocok menjadi cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, termasuk Prabowo. 

TRIBUNWOW.COM - PDIP resmi mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024, Jumat (21/4/2023).

Akan tetapi, PDIP belum mengumumkan siapa sosok cawapres yang bakal mendampingi Ganjar Pranowo untuk maju dalam kontestasi Pemilu 2024 nanti.

Di sisi lain, terkait sosok cawapres Ganjar Pranowo nantinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), sempat menyebut sejumlah nama yang dirasa cocok.

Baca juga: Ganjar Pranowo Jadi Capres Usungan PDIP, Jokowi Beri Apresiasi: Dia Pemimpin Dekat dengan Rakyat

Hal ini disampaikan Jokowi seusai Sholat Idul Fitri 1444 H di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023), sehari setelah pengumuman penunjukan Ganjar Pranowo oleh PDIP.

Dari banyaknya tokoh di Tanah Air, Jokowi menyebut setidaknya tujuh nama, mulai dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkopolhukam Mahfud MD,  hingga Menhan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Yang cocok banyak. Ada Pak Erick, ada Pak Sandiaga Uno, ada Pak Mahfud, ada Pak Ridwan Kamil, ada Cak Imin, ada Pak Airlangga, kan banyak."

"Nah, termasuk Pak Prabowo," sambung Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Profil 7 Kandidat Cawapres Ganjar Pranowo Versi Jokowi

1. Erick Thohir

Menteri BUMN Erick Thohir dalam tayangan Youtube KOMPASTV, Jumat (20/1/2023).
Menteri BUMN Erick Thohir dalam tayangan Youtube KOMPASTV, Jumat (20/1/2023). (YouTube/KOMPASTV)

Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, lahir di Jakarta pada 30 Mei 1970.

Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Erick adalah teman masa kecil hingga remaja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, lantaran keduanya satu sekolah sejak SD sampai SMA.

Erick merupakan lulusan Gelndale University tahun 1990.

Ia juga lulusan National University tahun 1993.

Jauh sebelum terjun ke dunia politik, Erick Thohir telah memulai kariernya sebagai pebisnis.

Bersama Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana, dan R Harry Zulnardy, Erick mendirikan bisnis media bernama Mahaka Group.

Di tahun 2001, Mahaka di bawah kepemimpinan Erick mengakuisisi harian Republika yang akan bangkrut.

Keseriusannya dalam berbisnis di bidang media membawa Erick Thohir berguru pada pendiri harian Kompas, Jacob Oetama dan pemilik Jawa Pos, Dahlan Iskan.

Tujuh tahun mendirikan Mahaka, Erick kemudian ditunjuk menjadi Presiden Direktur PT Mahaka Media sampai 30 Juni 2008.

Di tahun yang sama, ia mendirikan tvOne dan situs berita VivaNews bersama Anindya Bakrie, dilansir TribunJogja.com.

Setelahnya, Erick menjabat sebagai Ketua Komite Konten dan Industri untuk Kamar Dagang Industri (KADIN).

Selain menjadi pebisnis, Erick Thohir juga terlibat dalam organisasi olahraga.

Ia pernah menjadi Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) mulai 2006 hingga 2014.

Erick juga pernah menjabat sebagai Wakil Komisaris Persib Bandung.

Bahkan, ia sempat membeli saham dari tim basket Philadelphia 76ers dan klub sepak bola Inter Milan.

Namanya semakin moncer setelah menjabat Presiden Klub Inter Milan menggantikan Massimo Marrati pada 2013.

Kecintaannya pada olahraga masih terlihat sampai saat ini, bahkan Erick terpilih menjadi Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.

Diketahui, Erick Thohir dilantik sebagai Menteri BUMN oleh Presiden Jokowi pada 23 Oktober 2019.

2. Sandiaga Uno

Menparekraf Sandiaga Uno seusai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (30/1/2023).
Menparekraf Sandiaga Uno seusai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (30/1/2023). (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Lahir di Pekanbaru, Riau pada 28 Juni 1969, Sandiaga Uno adalah anak dari pasangan Razif Halik Uno dan Mein R Uno.

Ia satu sekolah bersama Erick Thohir sejak SD di PKSD, SMP 12 Wijaya Jakarta Selatan, dan SMA Katolik.

Setelahnya, Sandi melanjutkan studinya ke Wichita State University di Kansas, Amerika.

Tahun 1992, Sandiaga Uno melanjutkan kuliah pascasarjana di George Washington University.

Lulus S1, Sandi pernah bekerja di Bank Summa milik William Soeryadjaya selama tiga tahun.

Pada 1993, Sandi memilih pindah ke Singapura dan bekerja di Seapower Asia Investment Limited, dikutip dari situs resmi Kemenparekraf.

Dari Seapower, ia berpindah ke MP Holding Limited Group Singapura.

Setelahnya, ia pindah ke Kanada dan bekerja di NTI Resources Limited hingga tahun 1998.

Baca juga: Ganjar Pranowo Resmi Diusung PDIP Jadi Bakal Capres 2024, Ini Rekam Jejak Karier Politiknya

Pasca-dari Kanada, Sandi memilih pulang ke tanah air dan bergabung dengan PT Recapital (1997-2007) dan PT Saratoga Investama Sedaya (1997-2015).

PT Saratoga Investama Sedaya itu didirikan Sandiaga Uno bersama rekannya, Edwin Soeryadjaya, dan bergerak di bidang telekomunikasi, pertambangan, dan kehutanan.

Kesuksesan Sandi sebagai pengusaha membawanya menjadi orang terkaya di Indonesia ke-85 pada 2018 menurut majalah Asia Globe.

Karier politiknya dimulai saat ia dilantik menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 bersama Anies Baswedan.

Namun, belum genap satu periode, Sandi mundur dari jabatannya sebagai Wagub DKI Jakarta karena menjadi cawapres bersama Prabowo Subianto dalam Pemilu 2019.

Pada 23 Desember 2020, Sandiaga Uno dilantik sebagai Manparekraf baru menggantikan Wishnutama.

3. Mahfud MD

Menko Polhukam Mahfud MD.
Menko Polhukam Mahfud MD. (Instagram/@mohmahfudmd)

Dikutip dari situs resmi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Mahfud MD lahir di Sampang, Madura, Jawa Timur pada 13 Mei 1957.

Ia sudah menjadi Menkopolhukam sejak Kabinet Indonesia Maju dibentuk pada 2019.

Sebelumnya, Mahfud juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada 2000-2001.

Mahfud diketahui memiliki dua gelar S1, yaitu Sarjana Hukum Tata Negara dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan Sarjan Sastra Arab dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Untuk membiayai dua kuliahnya, Mahfud rutin menulis di surat kabar umum dan memburu beasiswa.

Semasa kuliah, Mahfud aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Di UGM, Mahfud meraih gelar Magister Ilmu Politik.

Di universitas yang sama, Mahfud mendapatkan gelarnya sebagai Doktor Ilmu Hukum Tata Negara.

Lalu, ia bergelar Profesor Hukum Tata Negara dari UII.

Sebelum dilantik sebagai Menkopolhukam, Mahfud adalah Guru Besar Hukum Tata Negara UII.

Ia sudah tercatat sebagai dosen tetap di Fakultas Hukum UII.

Saat dilantik sebagai Guru Besar, usia Mahfud masih tergolong muda, yaitu 41 tahun.

Mahfud MD diketahui pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013.

Ia juga pernah menjadi anggota Komisi III dan Wakil Ketua Badan Legislatif DPR RI periode 2004-2008.

4. Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Laman jabarprov.go.id)

Gubernur Jawa Barat lahir pada 4 Oktober 1971 di Bandung, Jawa Barat.

Ia adalah lulusan S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1995.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini kemudian mendapat beasiswa sehingga bisa melanjutkan S2 di University of California.

Sambil berkuliah, Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perencanaan Kota Berkeley.

Dua tahun setelah pulang dari Amerika, ia mendirikan Urbane, firma yang bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur, dan desain.

Ridwan Kamil juga menyambi sebagai dosen tidak tetap di Teknik Arsitektur ITB.

Firma arsitektur milik Ridwan Kamil ini tak tanggung-tanggung dalam menggarap proyek.

Urbane pernah terlibat dalam proyek luar negeri seperti Syria Al-Noor Ecopolis di Suriah dan Suzhou Financial District di China.

Karier politik Ridwan Kamil dimulai saat bergabung pada 2013, saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandung/

Ia diusung oleh PKS dan Gerindra bersama Oded Muhammad Danial.

Keberhasilannya memimpin Kota Bandung, membuat ayah tiga anak ini dilirik sejumlah partai untuk dijadikan calon Gubernur Jabar.

Tahun 2018, Ridwan Kamil diusung PPP, PKB, dan NasDem, maju bersama UU Ruzhanul Ulum, dalam Pilgub.

Kang Emil dan Uu berhasil memenangkan kursi nomor satu di Jabar setelah meraih 32,88 persen suara.

5. Muhaimin Iskandar

Muhaimin Iskandar
Muhaimin Iskandar (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin adalah putra asli Jawa Timur yang lahir di Jombang pada 24 September 1966.

Dilansir situs resmi DPR RI, ia saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PKB sekaligus Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024.

Cak Imin adalah lulusan S1 UGM, S2 Universitas Indonesia (UI), dan S3 Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Kariernya sebagai anggota dewan sudah berjalan lama sejak 1999.

Ia pernah menjadi anggota DPR RI Fraksi PKB dan Wakil Ketua DPR RI pada 1999-2009.

Lalu, anggota DPR RI Fraksi PKB dan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019, serta wakil Ketua MPR RI pada 2018-2019.

Karier politik Cak Imin dimulai bersamaan dengan lahirnya era reformasi.

Bersama tokoh Nahdlatul Ulama (NU), termasuk Abdurrahman Wahid, Cak Imin mendirikan PKB.

Ia kemudian ditunjuk menjadi Sekretaris Jenderal PKB.

Di tahun 2014 dan 2019, Cak Imin terpilih sebagai Ketua Umum PKB.

Pada 2009, ia dilantik menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

6. Airlangga Hartarto

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Tribunnews.com/ Istimewa)

Lahir di Surabaya paad 1 Oktober 1962, Airlangga Hartarto saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian periode 2019-2024.

Dilansir situs resmi Golkar, Airlangga adalah lulusan Fakultas Teknik Mesin UGM tahun 1987.

Ia kemudian berkuliah di Monash Unversity Australia dan University of Melbourne.

Airlangga pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia periode 2011-2014.

Sebelum menjadi Menteri, ia adalah anggota DPR RI periode 2006-2009 dan 2009-2014.

Kariernya sebagai kader Golkar melejit setelah ditunjuk menjadi Wakil Bendahara periode 2004-2009.

Selain menjadi politisi, Airlangga juga dikenal sebagai pengusaha.

Ia adalah pemilik sejumlah perusahaan dan menjadi Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa.

Selain itu, Airlangga juga pernah menjabat Ketua Umum Persatuan Insiyur Indonesia (PII) periode 2006-2009, Ketua Dewan Insinyur PII periode 2009-2012, dan Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM.

Ia merupakan pemrakarsa Herman Johannes Award, penghargaan bagi inovasi teknologi.

Airlangga adalah putra Ir Hartarto, eks Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993), dan Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) saat Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).

7. Prabowo Subianto

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengunggah potret wajahnya dari dekat pada Minggu (8/1/2023).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengunggah potret wajahnya dari dekat pada Minggu (8/1/2023). (Instagram/@prabowo)

Dilansir situs resmi Gerindra, Prabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta.

Semasa SMA, ia adalah murid American School di London, Inggris.

Lulus dari London, Prabowo masuk Akabri Darat Magelang dan lulus tahun 1974.

Setelahnya, ia masuk Sekolah Staf dan Komando TNI AD.

Kariernya sebagai prajurit TNI bermula pada 1974 saat bergabung sebagai anggota Kopassus.

Prabowo pernah ditugaskan dalam operasi Timor Leste dan menjadi Komandan Pleton Grup I Kopassus.

Sebagai prajurit TNI, prestasi Prabowo terbilang cemerlang.

Mantan suami Titiek Soeharto ini pernah menjabat Wandan Datasement 81 Gultor Kopasssu selama dua tahun, yaitu 1983-1985.

Ia pernah menjadi Danjen Kopassus pada 1996-1998.

Lalu, Pangkostrad TNI AD dan Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI tahun 1998.

Saat menjadi Danjen Kopassus, Prabowo pernah ditugaskan memimpin pembebasan sandera Mapenduma.

Kala itu, ia dan timnya berhasil menyelamatkan 10 dari 12 peneliti yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Kariernya di dunia politik dimulai pada 2004, saat ia bergabung dengan Golkar.

Namun, Prabowo hanya bertahan selama empat tahun, lalu mendirikan Gerindra pada 2008.

Hanya butuh satu tahun bagi Gerindra meraih kesuksesan. Di tahun 2009, Gerindra langsung meraih 26 kursi di DPR RI.

Tak hanya itu, ia juga mendampingi Megawati Soekarnoputri sebagai cawapres dalam Pilpres 2009.

Tahun 2014, Prabowo maju dalam Pilpres bersama Hatta Rajasa.

Tetapi, ia kalah dari pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla (JK). Namun, kekalahan itu tak menghentikan Prabowo menjajal peruntungan untuk menduduki kursi nomor satu di Indonesia.

Prabowo kembali maju dalam Pilpres 2019 bersama Sandiaga Uno, tapi lagi-lagi kalah dari Jokowi yang berpasangan dengan Maruf Amin.

Meski begitu, ia masuk dalam lingkaran pemerintah Jokowi setelah dilantik sebagai Menteri Pertahanan pada 2019.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunnewsWiki.com/Bambang Widjojanto/Niken Nining/Widi Pradana, TribunJogja.com/Hari Susmayanti)

Berita terkait Pilpres 2024

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil 7 Sosok Dinilai Cocok Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Erick Thohir hingga Mahfud MD

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Mahfud MDRidwan KamilPrabowo SubiantoJoko Widodo (Jokowi)JokowiGanjar PranowoPilpres 2024Pemilu 2024cawapres
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved