Berita Viral
Viral Kisah Tragis 2 Pengunjung Kafe Jadi Korban Persekusi, Nyaris Dibakar Hidup-hidup Tanpa Alasan
Akhirnya buka suara, wanita korban persekusi di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, kini trauma berat.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Dua wanita yang dituduh jadi pemandu lagu alias LC korban tindakan persekusi di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, akhirnya buka suara.
Seperti diberitakan, aksi persekusi itu berlangsung di kawasan Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Sabtu (8/4/2023) sekira pukul 23.30 WIB.
Dilansir TribunWow.com, korban berinisial WDP mengaku mengenal satu di antara ratusan warga yang mengarak lalu menceburkannya ke laut.
Saat kejadian, WDP dan satu korban lainnya tengah berada di Kafe Natasya Life Musik.
Baca juga: Fakta Viral 2 Wanita di Lengayang Jadi Korban Persekusi, Duduk Perkara hingga Penjelasan Polisi
Ia yang hanya pengunjung dibuat kaget melihat kedatangan ratusan orang di kafe tersebut.
WDP dan temannya sempat mencoba pergi dari kafe tersebut.
Nahas, tangan WDP ditahan oleh seorang pemuda berinisial I yang dikenalnya.
Awalnya WDP mengira I akan menolongnya.
Namun rupanya I justru ikut mengaraknya ke laut.
"Awalnya ia menyangka akan diselamatkan, karena kenal sama si laki-laki ini, ternyata tidak, malah diteriaki," ungkap Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang sekaligus pengacara WDP, Indira Suryani, dikutip dari Kompas.com, Jumat (14/4/2023).
"Kemudian kedua tangannya dipegang, dia nggak bisa ngapa-ngapain lalu dibawa ke arah laut."
Baca juga: Bukan Pemandu Lagu, Ini Sosok 2 Wanita yang Viral Dihakimi dan Dilecehkan Warga di Pessel
Indira menegaskan kedua korban yang dipersekusi dan diceburkan ke laut bukanlah pemandu lagu alias LC.
Saat kejadian, kata Indira, kedua korban tengah mengobrol di sisi belakang kafe.
"Dari hasil investigasi pertama kami, mereka bukan LC di kafe itu, mereka datang ke situ karena memang bertemu, sebagai pengunjung kafe, dan sempat bercerita dan makan di situ," ucap Indira.
"Ketika sedang bercerita, tiba-tiba datang sekitar 300-an orang beramai-ramai, yang mereka bilang dari empat dusun ya."