Berita Viral
Cerita Soimah soal Oknum Pajak, Pendopo Belum Jadi Dihargai Rp 50 M: Saya Sedih, Kok Bisa Gitu
Soimah menjadi perbincangan setelah mengaku diperlakukan tak manusiawi oleh petugas pajak.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Artis sekaligus pesinden Soimah Pancawati menjadi perbincangan setelah menceritakan perlakuan petugas pajak kepadanya.
Sebagai informasi, Soimah memiliki pendopo joglo mewah yang diberi nama Pendopo Tulungo di kawasan Yogyakarta.
Meski belum rampung dibangun, pendopo Soimah rupanya sudah menjadi incaran petugas pajak.
Dilansir TribunWow.com, Soimah menyebut petugas pajak menaksir pendoponya senilai Rp 50 miliar.
Baca juga: Langsung Trending Twitter, Soimah Bongkar Perlakuan Petugas Pajak: Bantu Keluarga Harus Pakai Nota
Potongan video pernyataan Soimah itu viral dan diunggah satu di antaranya oleh akun Twitter @YRadianto, Sabtu (8/4/2023).
Hampir setiap tahun Soimah selalu terlibat 'perang dingin' dengan petugas pajak.
"Pendopo belum jadi udah dikeliling sama orang pajak, diukur," ucap Soimah.
"Jadi jam 10 pagi sampai jam 5 sore ngukur pendopo, apa-apa diukur, jendela diukur."
"Tak simpan fotone sopo sing ngukur, foto-foto sampean tak simpen (Saya simpan fotonya siapa yang mengukur, foto-foto Anda saya simpan)," sambung Soimah.
Saat kejadian, Soimah tengah berada di Jakarta.
Baca juga: Adukan Akun Ngaku Anak Pejabat Pajak ke Sri Mulyani, Said Didu Justru Disebut Kegocek Lelucon Satir
Ia hanya mendapat laporan dari orang kepercayaannya di Yogyakarta.
"Iki ki wong pajak opo tukang to? (Ini sebenarnya orang pajak apa tukang). Kok ngukur dari jam 10 pagi sampai jam 5 (sore)," jelas Soimah.
Menurut Soimah, kala itu pendopo megahnya ditaksir memiliki harga Rp 50 miliar.
Padahal pendopo tersebut bahkan belum rampung dikerjakan.
"Akhirnya di-appraisal hampir 50 miliar, padahal saya yang bikin belum tahu total habisnya berapa wong itu belum rampung finishing," ucap Soimah.
"Saya belum tahu itu habis total berapa, tapi orang pajak udah ngitung itu hampir 50 miliar."
"Di sisi lain saya sedih kok iso ngono (Di sisi lain saya sedih kok bisa begitu), di sisi lain saya seneng, nek kui payu 50 miliar tukunen (kalau laku 50 miliar beli aja)."
"Aku bathi ngko aku lagi bayar pajak (Aku untung nanti aku baru bayar pajak)," sambung Soimah kesal.
Baca juga: Adukan Akun Ngaku Anak Pejabat Pajak ke Sri Mulyani, Said Didu Justru Disebut Kegocek Lelucon Satir
Tak hanya itu, Soimah juga kembali diperlakukan tak baik oleh petugas pajak.
Perlakuan tak menyenangkan itu dialaminya pada Maret 2023.
"Terus yang terakhir ini, tahun ini, 'Segera bayar pajak', pokoknya bahasanya enggak manusiawi, kayak malinglah," tandasnya.
Dimintai Nota saat Bantu Keluarga
Di sisi lain, Soimah mengaku dicurigai layaknya 'maling' karena memiliki harta yang cukup banyak.
Padahal, kata Soimah, ia rutin membayar dan melaporkan pajak.
"Tahun 2015, datang ke rumah, orang pajak buka pagar tanpa kulonuwun (permisi) tiba-tiba di depan pintu yang seakan-akan saya mau melarikan diri," ucap Soimah.
Tak hanya berperilaku tak sopan, petugas pajak bahkan turut melayangkan ancaman pada Soimah.
"Pokoknya saya dicurigai mau pemeriksaan apa gitulah, iya (pakai ancaman)," ucap Soimah.
"Saya menjelaskan 'Saya ini pekerja seni, yang mau dicurigai apa?'"
"Honornya jelas kan udah dipotong pajak, kita tinggal lapor," imbuhnya.
Baca juga: Lesti Kejora dan Rizky Billar Umumkan Lamaran, Soimah Sedih Keduanya akan Menikah: Apakah Bisa?
Ibu dua anak itu lantas mengaku kecewa dengan perilaku petugas pajak saat menagih ke rumahnya.
"Jadi jangan diperlakukan 'Koe maling, koe kudu iki (Kamu maling, kamu harus ini itu)'," ucap Soimah kesal.
"Iya tenang, sabar, ning ngko sikik (tapi nanti dulu), ngomong kan pelan-pelan."
Sebagai warga yang rajin bayar pajak, Soimah kesal diperlakukan tak sopan oleh para petugas.
Hingga akhirnya, petugas pajak turut mengulik bantuan Soimah pada keluarganya.
"Berarti kalau mereka minta kita kan baik-baik to? Sopan to?"
"Sampai akhirnya saya menjelaskan, misalnya awal-awal sukses nek saya banyak duit, tugas saya yang pertama adalah membantu, membahagiakan keluargaku," jelas Soimah.
Tak tanggung-tanggung, petugas pajak turut meminta nota untuk semua bantuan yang diberikan Soimah pada keluarga.
Baca juga: Akui Lesti Kejora Bukanlah Tipenya, Ketulusan Rizky Billar Diragukan Soimah: Kalau Pacaran Nyaman
Soimah mengaku tak menyangka petugas pajak akan bertindak begitu jauh hingga mengurus bantuan yang diberikannya untuk orang-orang terkasih.
"Masa aku nek bantu keluarga enggak boleh? Dijaluki nota mas," kata Soimah.
"Masa aku bantu dulur-dulur pakai nota? Jadi enggak percaya 'Masa bantu dulur gedene sak mene? (Masa bantu saudara segini besarnya?"
"Ya sak karepku to (Ya terserah aku), jadi harus pakai nota," tukasnya.
(TribunWow.com)