Terkini Daerah
Merinding 11 Korban Pembunuhan Berantai Tohari Dukun Banjarnegara Ditemukan, Kades: Luar Biasa Miris
Seorang pria bernama Tohari alias dukun Mbah Slamet diduga menjadi dalang pembunuhan berantai di Banjarnegara.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang pria bernama Tohari (45) yang mengaku sebagai dukun pengganda uang bernama Mbah Slamet, diduga menjadi dalang pembunuhan berantai.
Dilansir TribunWow.com, kejahatan Tohari terungkap setelah adanya laporan kehilangan pria berinisial PO (53) yang jasadnya ditemukan terkubur di hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Namun ternyata, pada Senin (3/4/2023), pihak kepolisian menemukan ada 10 jasad lagi, diduga korban pembunuhan oleh Tohari dan anak buahnya, BS.
Baca juga: Viral Dukun Pencabut Nyawa asal Banjarnegara, Cari Mangsa Lewat Facebook dan Bunuh dengan Racun
Adapun penggalian tersebut dilakukan sejak Minggu dan dilanjut pada Senin siang hingga pukul 15.00 WIB.
"Hari ini kami kembali melakukan penggalian di lokasi yang sama dengan lokasi kemarin, lahan milik pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratamadikutip TribunJateng.com.
Sementara ini, jasad yang berhasil dievakuasi berjumlah 11 orang, termasuk PO.
Namun petugas menduga masih ada korban lain yang mungkin dikubur di sekitar lokasi.
"Untuk jumlah pastinya belum bisa kami pastikan," lanjutnya.

Baca juga: Awal Mula Terbentuknya Komplotan Pembunuh Berantai Wowon Cs, Berawal dari Perkenalan Tak Biasa
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Balun, Mahbudiono mengaku jarang bertemu dengan Tohari apalagi mengetahui profesinya.
"Kesehariannya jarang kelihatan orangnya, usahanya kelihatannya juga kurang jelas," ungkap Mahbudiono dikutip kanal YouTube Tribun Jateng.
Ditemui di lokasi penggalian, Senin (3/4/2023), Mahbudiono mengaku pernah mendapat aduan orang hilang yang diduga terkait pelaku.
Ia juga mengetahui profesi dukun yang digeluti Tohari dari penuturan warga Pekalongan, Jawa Tengah yang pernah ditipu.
"Ada pengadu ke saya, orang dari Pekalongan bahwa Pak Tohari ini pernah menjadi seorang (dukun) penggandaan uang, tapi hasilnya nihil," beber Mahbudiono.
"Yang datang menemui saya waktu itu satu orang dari Palembang, kita sudah klarifikasi, kita tangani dari kepolisian juga. Dia mencari keluarganya."
Mahbudiono dan masyarakat sekitar mengaku terkejut di desanya ada pembunuh berantai yang berkeliaran.