Anak Pejabat Aniaya Remaja
Anak Istri Terbiasa Foya-foya, Rafael Ayah Mario Dandy Sembunyikan Rp 37 M agar Tak Diminta Keluarga
Mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo mengaku menyimpan uangnya agar tak diketahui oleh keluarga.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Mantan pejabat direktorat jenderal pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo mengaku menyembunyikan hartanya dalam bentuk valuta asing sebesar Rp 37 miliar di safe deposite box (SDB).
Dilansir TribunWow.com, ayah tersangka penganiayaan Mario Dandy Satriyo itu pun mengaku hal tersebut dilakukan untuk mengelabui keluarganya sendiri.
Pasalnya, ia mengantisipasi agar uang tersebut tak diminta anak dan istrinya untuk berfoya-foya.
Baca juga: Viral Rumor Raffi Ahmad Dikaitkan Terlibat Kasus Rafael Alun, Hotman Paris: Dia Tidak Mengenal
Ia membeberkan bahwa asal kekayaannya mayoritas adalah warisan dari orangtua.
Dari 3 aset bernilai besar yang dimiliki, satu aset sudah dijual dan simpan dalam bentuk valuta asing di SDB.
"Jadi ada 3 aset, itu hibah dari orangtua. Yang satu sudah saya jual tahun 2010, dan pada saat itu saya belum memiliki kewajiban melaporkan ke LHKPN, tapi di SPT saya aset itu ada," terang Rafael dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Sabtu (1/2/2023).
"Saya jual saya belikan valuta asing saya simpan di SDB."

Baca juga: Dulu Kaya Raya, Rafael Alun Kini Curhat Kebingungan Bayar THR Karyawan setelah Harta Disita KPK
Hal ini justru menimbulkan kecurigaan bahwa Rafael telah melakukan penggelapan dan berusaha menghilangkan jejak dengan menyembunyikan di deposit box.
Namun Rafael membantah hal ini dan menyatakan bahwa ia bukan menyembunyikan uang tersebut dair KPK, melainkan dari keluarganya sendiri.
"Saya melihat tipikal dari keluarga saya, jadi istri saya dan anak saya, tidak bermaksud untuk menyalahkan mereka, tapi ketika melihat bahwa saya memiliki uang di tabungan, kan itu tabungan pasti terbuka di rumah," ucap Rafael.
"Nah itu pasti mereka melihat 'Oh, papa punya uang, yuk kita jalan ke sini, yuk kita beli ini'."
"Untuk menghindari itu, uang saya saya simpan dalam bentuk valuta asing saya simpan dalam SDB."
Rafael menyatakan bahwa ia menyimpan uang tersebut atas namanya sendiri.
Hal ini dinilai membuktikan niatnya untuk tidak menyembunyikan asal-usul uang tersebut dari negara.
"Tapi SDB itu atas nama saya, bukan atas nama orang lain, jadi tidak ada niat saya untuk menyembunyikan asal-usulnya, karena memang ini namanya nama saya."
"Tujuannya memang saya sembunyikan dari keluarga saya, jangan sampai istri dan anak saya tahu," pungkasnya.
Baca juga: Dalih Rafael Alun soal Asal-usul Hartanya, Ngaku Dapat Warisan, Puluhan Tas Mewah Istri Disebut KW
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 09.06:
Rp 500 Miliar Transaksi Janggal terkait Rafael
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan adanya transaksi tak wajar dari rekening terkait eks pejabat Dirjen Pajak Rafael Alun Trisambodo (RAT).
Dilansir TribunWow.com, transaksi janggal pada puluhan rekening terkait ayah tersangka penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20) itu mencapai jumlah hingga lebih dari Rp 500 miliar.
Untuk mencegah adanya transaksi lebih lanjut, PPATK kini telah memblokir rekening terkait Rafael, termasuk rekening istrinya, Ernie Meike Torondek dan anak-anak mereka, termasuk Mario Dandy.
Baca juga: 10 Tahun Lalu Harta Rafael Trisambodo sudah Dicurigai tapi KPK Tak Bereaksi, Mahfud MD Buka Suara
Seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/3/2023), Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menjelaskan jumlah Rp 500 miliar tersebut merupakan nilai mutasi rekening sejak 2019 hingga 2023.
Terkait hal ini, pihak PPATK lantas memblokir rekening yang jumlahnya mencapai lebih dari 40.
"Itu mutasi rekening pada rekening yang kami bekukan. Bukan nilai dana. Itu hanya terkait RAT dan pihak-pihak yang kami duga terkait (individu atau badan hukum)," terang Ivan.
Baca juga: Lemas setelah Diperiksa KPK, Rafael Alun Ayah Mario Dandy Minta Dikasihani: Saya Sudah Lelah

Ia juga membenarkan bahwa rekening seluruh keluarga inti Rafael telah diblokir.
Tujuannya adalah sebagai tindakan preventif agar tidak ada pihak yang mencairkan uang maupun melakukan mutasi saat penyelidikan sedang dilangsungkan.
"Iya RAT, keluarga dan semua pihak terkait. Ada beberapa puluh rekening sudah kami blokir," tegas Ivan dikutip Kompas.com.
Selain konsultas pajak yang diduga sebagai nominee Rafael, perusahaan atau individu, masing-masing rekening atas nama keluarga Rafael turut diblokir.
"Iya (rekening Ernie dan anak-anak Rafael termasuk Mario diblokir)," tegasnya.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menyatakan akan memeriksa geng di Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang diduga berafiliasi dengan eks Kabag DJP Rafael Alun Trisambodo.
Pasalnya, KPK mencium ada pihak selain ayah tersangka penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20) yang perlu diselidiki aliran dana kekayaannya.
Hal ini guna memastikan tak adanya tindak mencurigakan terkait pencucian uang.
Baca juga: Sedih saat Minta Maaf, Rafael Trisambodo Diduga Sosok Ayah yang Turuti Kemauan Mario Dandy
Dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Rabu (1/3/2023), Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan membeberkan adanya informasi terkait geng tersebut.
Setelah melakukan pemeriksaan pada Rafael, KPK juga berencana memanggil orang-orang yang diduga bersangkutan.
"Kita pastikan sesudah yang bersangkutan pasti ada lagi orang-orang lain yang kita kan denger juga ada gengnya, tapi kita kan perlu tahu polanya," ujar Pahala dikutip Kompas.com.
Pola yang akan disorot tersebut antara lain indikasi penggunaan nama orang lain untuk melakukan transaksi seperti yang sempat disebutkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Pakai nama lain atau PT (perusahaan) enggak tahu kita karena baru ini juga kita masuk ke wajib lapor yang kasus pidananya belum ada," terangnya.
Namun, Pahala menegaskan geng DJP yang dimaksud bukan seperti kelompok atau komplotan.
Melainkan, keterkaitan sejumlah orang di Kementerian Keuangan yang memiliki pendidikan maupun riwayat karir yang bersinggungan.
"Jadi jangan dianggap geng dia berkomplot, enggak juga lah. Tapi ada polanya oleh karena itu kita sangat penting untuk lihat gimana sih polanya itu," tandasnya.(TribunWow.com)