Pilpres 2024
Minta Ganjar Bersyukur pada Surya Paloh soal Pencapresan Anies, NasDem: Sebelumnya Dihina-hina PDIP
Ganjar Pranowo diminta bersyukur pada Surya Paloh terkait pencapresan Anies Baswedan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) Willy Aditya menyebut Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sempat menjadi bulan-bulanan PDIP.
Karena itu, Willy Aditya meminta Ganjar Pranowo bersyukur pada Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, terkait pencapresan Anies Baswedan.
Dilansir TribunWow.com, Willy Aditya menilai penghinaan terhadap Ganjar Pranowo mereda setelah Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.
Baca juga: Viral Gibran Posting Voting Tokoh Favorit, Anak Jokowi Ungguli Prabowo, Ganjar hingga Anies
"Harusnya Ganjar Pranowo itu bersyukur kepada Surya Paloh. Karena apa?," ujar Willy, dikutip dari Kompas.com, Jumat (31/3/2023).
"Karena dengan dideklarasikannya Anies Baswedan oleh Surya Paloh dan Partai Nasdem, kartu Ganjar dibuka."
Willy menyebut penghinaan PDIP terhadap Ganjar terekam dalam jejak digital.
Karena jejak digital itu, Willy kemudian mengungkit soal pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.
Pada 2022 lalu, Bambang Pacul sempat mengaku akan mengundurkan diri jika Ganjar mencalonkan diri sebagai Capres 2024.

Baca juga: Blunder Sosok Cawapres Anies Baswedan Belum Terjawab, NasDem: AHY Lebih Ganteng, Prabowo Lebih Kaya
"Kalau enggak, sebelumnya ya dihina-hina di partai sendiri, Pak. Lihat saja ini jejak digital yang tidak bisa dihapus, yang tidak bisa dihapus itu kan jejak digital," jelasnya.
"Ada Ketua Bappilu yang berjanji kalau Ganjar dimajukan, dia akan mundur. Kita bisa lihat saja nanti, sejauh apa, satunya kata dari perbuatan."
Di sisi lain, Willy menegaskan pencapresan Anies adalah upaya Partai NasDem untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia.
Ia mengatakan Anies adalah sosok yang cocok menjadi presiden selanjutnya.
"Iklan Mas Anies di media itu persis sebelum adzan maghrib. Itu kan katanya, 'it's time, wis wayahe', itulah. Ini waktunya Anies Baswedan jadi Presiden," ucap Willy.
"Jadi (iklannya) dipepetin sebelum adzan maghrib itu ada foto Mas Anies. It's time wis wayahe. Jadi wayahe, wahaye siapa? Ya wayahe Anies Baswedan jadi Presiden."
Ganjar Salip Anies Baswedan dan Prabowo
Ganjar Pranowo kembali memuncaki hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, Ganjar Pranowo berhasil mendapat elektabilitas tertinggi menyaingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Namun, dalam jumpa pers virtual, Minggu (26/3/2023), Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut masih banyak ketidakpastian dalam Pilpres 2024.
Dijelaskan sebelumnya, bahwa responden diminta untuk memilih calon presiden dengan asumsi pilpres diadakan pada saat itu.
Baca juga: Terhalang Restu Surya Paloh, jika Tak Jadi Cawapres AHY Diprediksi akan Tinggalkan Anies Baswedan
Berdasarkan simulasi 34 nama, diperoleh hasil bahwa Ganjar mendapat suara 30,8 persen, sementara Prabowo dan Anies berada di level yang sama yakni 21,7 persen.
"Nah Ini elektabilitas berdasarkan simulasi 34 nama. Jadi top 3 tidak terlalu banyak perubahan, kecuali soal peringkat, itupun dalam margin of error antara Pak Prabowo dan Anies Baswedan," kata Burhanuddin dikutip Kompas.com.
Pada Februari 2020, Prabowo menjadi capres paling unggul, disusul Anies dan Ganjar yang berada di peringkat bawahnya.
Namun pada Januari 2021, Ganjar merebut peringkat dua yang diduduki Anies, dan melejit memuncaki survei pada April 2022.
Karenanya, Burhanuddin menilai bahwa persaingan Ganjar, Prabowo dan Anies bak pacuan kuda yang terus saling mengejar.
Bahkan, perubahan-perubahan masih mungkin terjadi di detik-detik terakhir.
"(Anies) mengalami pelemahan dalam beberapa bulan terakhir. Dan Prabowo surprise-surprise itu rebound dalam beberapa bulan terakhir. Dan elektabilitasnya sekarang menyalip sedikit kurang lebih sama dengan Anies Baswedan," tutur Burhanuddin.
Baca juga: Meski Ganjar Kembali Salip Anies dan Prabowo di Survei, Pilpres 2024 Diprediksi Penuh Ketidakpastian
Sementara itu, dalam survei simulasi 3 nama semi terbuka, Ganjar kembali memenangi persaingan dengan mendapat 36,8 persen suara.
Sedangkan Prabowo mendapat suara 27 persen dan Anies 26,9 persen.
Dari hasil tersebut, Burhanuddin menilai tidak ada capres dominan di antara 3 tokoh tersebut.
Sehingga, ia memprediksi masih ada ketidakpastian mengenai siapa sosok yang akan memenangkan Pilpres 2024.
"Saya kira ini satu masa, di mana proses kompetisi elektoral memang betul-betul melahirkan semacam ketidakpastian. Pertama, karena tidak ada petahana di 2024. Kedua, calon-calon yang muncul itu sangat kompetitif, terutama di 3 nama, tidak ada satupun nama yang dominan," ujar Burhanuddin dikutip Kompas.com.
"Ganjar meskipun di peringkat pertama, itu juga tidak terlalu besar. Bahkan, dalam beberapa bulan cenderung mengalami stagnansi," tandasnya. (TribunWow.com)