Breaking News:

Berita Viral

Bantah Radikal, Pengurus MUI Sukabumi Ngaku Iseng Buat Video Viral Bawa Senjata, Begini Nasibnya

Penjelasan soal viral pengurus MUI Sukabumi buat video viral bawa senjata dan serukan ajakan perang.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TribunJabar/Istimewa
Viral video Sekertaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, Ujang Hamdun acungkan senjata senapan laras panjang sambil menyampaikan pesan-pesan berisi seruan perang. 

TRIBUNWOW.COM - Viral video Ujang Hamdun, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membawa senapan dan menyerukan seruan seolah perang.

Dilansir TribunWow.com, video tersebut sempat dituding berisi provokasi radikalisme sementara sosok dalam video disebut kelompok ekstrimis.

Namun hal ini dibantah oleh Dandim 0607, Letkol Inf Dedy Ariyanto yang sudah melakukan klarifikasi dengan pihak-pihak di dalam video.

Baca juga: Viral Kubah Masjid di Makassar Ambruk saat Tarawih, Berikut Kronologi dan Jumlah Korban

"Kita sudah kumpul dengan pelaku dalam video tersebut dan sudah klarifikasi video itu dibikin bukan untuk hal tertentu," kata Dedy dikutip TribunJabar.id, Senin (27/3/2023).

Dijelaskan bahwa Ujang dan sejumlah rekan hendak berangkat ke Pondok Halimun pada 2 Maret 2023.

Namun mobil mereka terkena kendala sehingga Ujang dan rekan-rekannya memutuskan mampir di warung kopi.

Muncul gagasan iseng di benak mereka untuk membuat video yang kemudian viral di media sosial tersebut.

"Di situ, lalu isenglah membuat video tersebut, sambil membawa senjata senapan angin dan senjata tersebut mirip seperti senjata serbu," terang Dedy.

"Senjatanya sudah diserahkan kepada kita ada tiga senjata senapan angin," imbuhnya.

Baca juga: Viral Bawa Senapan Angin Serukan Ajakan Peperangan, Pengurus MUI Sukabumi Ungkap Alasan Buat Video

Dedy membantah bahwa ada seorang pemuda dalam video membawa Iqro.

Menurut kisah yang diperolehnya, mereka membawa Majmu Aurod.

"Itu bukan Iqro sebagaimana ramai disebutkan, itu Majmu Aurod, orang muslim pasti tahu itu."

Menurut Dedy video tersebut beredar saat Sawal bulan Maret dan sudah dilakukan klarifikasi di Kepolisian.

Adapun tujuan pembuatan video tersebut bukan untuk dibagikan secara umum, melainkan tertutup untuk grup pengajian Ujang Hamdun.

"Beliau juga awalnya berharap video tersebut tidak menyebar kemana-mana, karena tidak ada tujuan yang jelek lah, yang sifatnya jahat, radikal atau pun intoleran," terang Dedy.

Lantaran video tersebut sudah beredar dan menjadi bola liar, pihaknya akan melakukan pembinaan dan komunikasi agar hal serupa tak terulang lagi.

"Kita sudah laporan kepada pimpinan. Selanjutnya kita lakukan pembinaan, kebetulan beliau juga sekertaris MUI Kabupaten Sukabumi dan kita juga tahu betul mereka," tandas Dedy.

Baca juga: Viral Jemaah Masjid Terima Amplop Logo PDIP Berisi Rp 300 Ribu, Rutin Dilakukan sejak Tahun 2006

Viral video Sekertaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, Ujang Hamdun acungkan senjata senapan laras panjang sambil menyampaikan pesan-pesan berisi seruan perang.
Viral video Sekertaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, Ujang Hamdun acungkan senjata senapan laras panjang sambil menyampaikan pesan-pesan berisi seruan perang. (TribunJabar/Istimewa)

Pengakuan Ujang Hamdun

Sekertaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, Ujang Hamdun menegaskan dirinya tak memiliki hubungan dengan kelompok ekstremis ataupun aliran garis keras setelah video dirinya viral dan dihujat oleh netizen.

Ujang Hamdun sempat viral dalam sebuah video berdurasi 45 detik memegang senjata senapan laras panjang sambil menyerukan kalimat-kalimat 'perangi orang musyrik' dan 'jadi lah hamba yang membunuh'.

Dikutip TribunWow dari Tribunjabar, Ujang Hamdun berdalih video tersebut dibuat untuk internal, bukan untuk disebarluaskan.

Baca juga: Viral Kronologi KKB Tembaki TNI-Polri yang Berjaga saat Salat Tarawih di Distrik Ilu, 2 Aparat Tewas

Dalam video yang viral, Ujang tak sendirian tampak ada dua pria lain yang juga memegangi senapan berburu.

Sementara itu ada satu pria duduk sambil membawa sebuah buku berukuran sedang.

Ujang awalnya membuka video dengan seruan takbir, ia lalu membaca potongan surat Al-Anfal ayat 60.

Setelah itu Ujang menyampaikan pesan kontroversial yang menjadi sorotan netizen.

"Jadi lah hamba yang membunuh, jangan jadi hamba yang dibunuh," kata Ujang.

"Perangi orang musyrik di manapun berada," lanjutnya.

Klarifikasi Ujang

Ujang menyampaikan, video itu dibuat untuk komunitas jemaah pengajiannya.

"Saya tentu tidak ada sedikitpun terafiliasi dengan aliran-aliran garis keras, barang tentu kami juga tidak ada sedikitpun niat untuk melawan NKRI atau apapun yang ditunjukan. (Tujuan) konsumsi pribadi artinya untuk internal teman-teman pengajian dan tidak ada tujuan disebarluaskan," ungkap Ujang, Minggu (26/3/2023).

"Isinya pun dalam pemahaman kami tidak ada provokasi karena kami tidak punya latar belakang dari garis keras atau melawan negara, radikalis, makar, karena latas belakang kami tidak di situ semua," tuturnya.

Ujang mengaku dirinya juga sudah bertemu dengan pihak TNI dan Polri terkait senapan laras panjang yang ditampilkan dalam video.

"Kami sudah melakukan silaturahmi, ngobrol bersama (TNI dan Polri), Insyaallah kami tidak ada sedikit pun unsur makar terhadap negara ataupun terafiliasi dengan kelompok tertentu. Senapan sudah diserahkan ke pihak Kodim 0607 untuk bahan pertimbangan mereka, pandangan saya itu senapan angin dan rutinitas kami berburu," papar Ujang. (TribunWow.com/Via/Anung)

Berita viral lainnya

Tags:
Berita ViralViralMajelis Ulama Indonesia (MUI)Sukabumi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved