Berita Viral
Bantah Radikal, Pengurus MUI Sukabumi Ngaku Iseng Buat Video Viral Bawa Senjata, Begini Nasibnya
Penjelasan soal viral pengurus MUI Sukabumi buat video viral bawa senjata dan serukan ajakan perang.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Lantaran video tersebut sudah beredar dan menjadi bola liar, pihaknya akan melakukan pembinaan dan komunikasi agar hal serupa tak terulang lagi.
"Kita sudah laporan kepada pimpinan. Selanjutnya kita lakukan pembinaan, kebetulan beliau juga sekertaris MUI Kabupaten Sukabumi dan kita juga tahu betul mereka," tandas Dedy.
Baca juga: Viral Jemaah Masjid Terima Amplop Logo PDIP Berisi Rp 300 Ribu, Rutin Dilakukan sejak Tahun 2006

Pengakuan Ujang Hamdun
Sekertaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, Ujang Hamdun menegaskan dirinya tak memiliki hubungan dengan kelompok ekstremis ataupun aliran garis keras setelah video dirinya viral dan dihujat oleh netizen.
Ujang Hamdun sempat viral dalam sebuah video berdurasi 45 detik memegang senjata senapan laras panjang sambil menyerukan kalimat-kalimat 'perangi orang musyrik' dan 'jadi lah hamba yang membunuh'.
Dikutip TribunWow dari Tribunjabar, Ujang Hamdun berdalih video tersebut dibuat untuk internal, bukan untuk disebarluaskan.
Baca juga: Viral Kronologi KKB Tembaki TNI-Polri yang Berjaga saat Salat Tarawih di Distrik Ilu, 2 Aparat Tewas
Dalam video yang viral, Ujang tak sendirian tampak ada dua pria lain yang juga memegangi senapan berburu.
Sementara itu ada satu pria duduk sambil membawa sebuah buku berukuran sedang.
Ujang awalnya membuka video dengan seruan takbir, ia lalu membaca potongan surat Al-Anfal ayat 60.
Setelah itu Ujang menyampaikan pesan kontroversial yang menjadi sorotan netizen.
"Jadi lah hamba yang membunuh, jangan jadi hamba yang dibunuh," kata Ujang.
"Perangi orang musyrik di manapun berada," lanjutnya.
Klarifikasi Ujang
Ujang menyampaikan, video itu dibuat untuk komunitas jemaah pengajiannya.
"Saya tentu tidak ada sedikitpun terafiliasi dengan aliran-aliran garis keras, barang tentu kami juga tidak ada sedikitpun niat untuk melawan NKRI atau apapun yang ditunjukan. (Tujuan) konsumsi pribadi artinya untuk internal teman-teman pengajian dan tidak ada tujuan disebarluaskan," ungkap Ujang, Minggu (26/3/2023).