Berita Viral
Ironi Nasib Korban Mutilasi di Sleman, Berencana Segera Menikah, Calon Suami Tak Tahu Korban Dibunuh
Ironi nasib wanita asal DIY, hendak lamaran setelah lebaran justru lebih dulu dibunuh dan dimutilasi.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Korban pembunuhan dan mutilasi di Sleman, Yogyakarta, A (35), rupanya berencana segera menikah.
Dilansir TribunWow.com, hal itu diungkap ayah A, HP (64).
Rencananya, A akan dilamar sang kekasih seusai Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Nahas, sebelum dilamar dan resmi menikah, maut lebih dulu menjemput A.
Baca juga: Motif Pelaku Mutilasi di Sleman Potong Tubuh Korban Jadi 62 Bagian, Terkuak dari Sepucuk Surat
Ia dibunuh dan dimutilasi secara sadis di sebuah penginapan di Jalan Kaliurang, Dusun Purwodadi, Kelurahan Pakembinangun, Pakem, Sleman, Minggu (20/3/2023).
"Rencananya mau menikah, habis Lebaran orangtua laki-laki mau ke sini. Nembung (melamar) istilahnya," ungkap HP, dikutip dari kompas.com.
HP mengaku sempat bertemu calon suami A meski tak lama.
Karena tak terlalu dekat, HP pun belum mengabarkan kematian A pada sang calon suami.
Ia mengaku tak memiliki nomor handphone calon suami A.
Sementara itu, Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengungkap fakta terbaru kasus pembunuhan viral ini.

Baca juga: Viral Isi Surat Pelaku Mutilasi yang Ditinggalkan di TKP Sleman, Polisi Sudah Kantongi Identitasnya
Nuredy menyebut korban dan pria misterius datang bersama ke sebuah penginapan yang menjadi lokasi kejadian, Sabtu (18/3/2023).
Saksi, kata Nuredy, melihat keduanya seperti pasangan harmonis kala itu.
"Berdasarkan informasi dan keterangan saksi di lokasi, bahwasanya pelaku dan korban itu sekitar pukul 15.00 masuk ke kamar tersebut," ujar Nuredy.
"Tanpa ada cekcok atau perkelahian dan segala macam. Keterangan saksi mengatakan cukup harmonis masuk ke dalam kamar tersebut di sekitar pukul 15.00 WIB di hari Sabtu."
Hingga pada Minggu (20/3/2023), A ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar mandi penginapan tersebut.
Jasadnya ditemukan dalam kondisi terpotong menjadi 62 bagian.
Terduga Pelaku Tinggalkan Surat
Di sisi lain, terduga pelaku sempat meninggalkan sepucuk surat di kamar tempat ditemukannya jasad korban.
Dalam surat tersebut, terduga pelaku mengutarakan penyesalan telah membunuh ibu dua anak itu.
Selain itu, ia juga mengaku terpaksa membunuh korban karena tengah terlilit utang.
"Tadi malam kami melakukan penggeledahan kos terduga pelaku. Kami mendapatkan bukti petunjuk berupa surat yang ditulis terduga pelaku bahwasanya suratnya itu intinya adalah penyesalan, dan kemudian adanya tekanan berupa utang yang mana pelaku ucapkan selamat tinggal kepada kenalannya," tutur Nuredy, dikutip dari TribunJogja.
Surat tersebut menjadi petunjuk kuat bagi polisi untuk mengungkap misteri kasus mutilasi ini.
Dalam kasus ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu pisau, gergaji, cutter, sarung pisau dan sejumlah alat lain.
Baca juga: Viral Driver Ojol Mutilasi Pria di Bogor, Berawal dari Cinta Sesama Jenis dan Sempat 4 Bulan Bersama
Mantan Suami Korban Diduga Terlibat
Sementara itu, ayah korban, HP (64) mencurahkan kesedihan sepeninggal A.
HP mengatakan pada Sabtu (18/3/2023) pagi, A tidak mengatakan hendak pergi ke mana.
Hingga pada sore harinya, HP merasa cemas karena sang anak tak bisa dihubungi.
Kecemasan HP semakin menjadi-jadi karena tak ada teman di kontak ponsel A yang bisa dihubungi.
Setelah mendengar kabar kematian mengenaskan sang anak, HP pun dirundung duka mendalam.
Menurutnya, tak hanya A yang dibunuh, harta benda korban pun turut lenyap tak tahu ke mana.
HP mengatakan sepeda motor dan dua ponsel milik A diduga dibawa kabur pelaku.
"Pengennya (pelaku) cepet ketemu. Intinya kan itu masalahnya ya itu satu kendaraan belum ketemu, kedua HP, HP-nya dua, dua-duanya belum ketemu, ya itu paling diambil itu nggak mungkin kalau nggak diambil," tuturnya.
Sebelum dibunuh, A sempat menunjukkan gerak-gerik berbeda.
Baca juga: Ternyata Pasangan Sejenis, Pelaku Mutilasi Mayat Dalam Koper di Bogor karena Ditolak Berbuat Asusila
HP menyebut A menjadi cukup pendiam sebelum dibunuh secara sadis.
Ia menambahkan selama ini A dan keluarga tak pernah mendapat teror apa pun.
Kendati demikian, HP menduga ada motif dendam di balik pembunuhan anaknya.
"Ini ada gandeng cenengnya (ada hubungannya) sama mantan suaminya karena diceraikan. Kalau diusut sepertinya itu, dendam karena dia diceraikan," ujar HP, dikutip dari Kompas.com. (TribunWow.com)