Breaking News:

Terkini Nasional

BKKBN dan Tribun Network Gelorakan Kampanye Cukup Dua Telur Semesta Mencegah Stunting

Pemerintah pusat melakukan kick off semesta mencegah stunting dengan kampanye 'Cukup Dua Telur' yang diluncurkan BKKBN pusat bersama Tribun Network.

Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo (keempat kanan) bersama CEO Tribun Network, Dahlan Dahi (keempat kiri) menunjukkan berkas Kick Off Semesta Mencegah Stunting #CukupDuaTelur disaksikan Kepala BPIP, Yudian Wahyudi (kedua kiri), Anggota Komisi IX DPR RI yang juga Kakak Asuh Anak Stunting, Krisdayanti (ketiga kanan), Waaster Kasad Bidang Tahwil Komsos dan Bakti TNI, Brigjen TNI Yudianto Putrajaya (ketiga kiri), Ketua Harian II Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Martinus Johnnie Sugiarto ( 

*CEO Tribun Network: Urus Stunting Pekerjaan Mulia

TRIBUNWOW.COM - Percepatan penurunan stunting terus digencarkan oleh pemerintah baik itu dari pusat hingga daerah.

Kali ini, pemerintah pusat melakukan kick off semesta mencegah stunting dengan kampanye 'Cukup Dua Telur' yang diluncurkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat bersama Tribun Network di Studio Kompas TV, Jakarta, Selasa (21/3/2023).

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo mengatakan Presiden Joko Widodo(Jokowi) memberikan target persoalan stunting.

Hasto menuturkan harapan kepala negara angka stunting bisa ditekan menjadi 14 persen di tahun 2024.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo memberikan sambutan dalam acara Kick Off Semesta Mencegah Stunting #CukupDuaTelur di Studio Kompas TV, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023). BKKBN bekerja sama dengan Tribun Network menggelar program
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo memberikan sambutan dalam acara Kick Off Semesta Mencegah Stunting #CukupDuaTelur di Studio Kompas TV, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023). BKKBN bekerja sama dengan Tribun Network menggelar program "Semesta Mencegah Stunting" dengan kampanye #CukupDuaTelur akan disosialisasikan di seluruh daerah di Indonesia untuk mensukseskan program cegah stunting di Indonesia. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Yang menjadi penentu target stunting ini bisa tercapai adalah generasi muda, kalau tidak putus sekolah, tidak hamil artinya jaraknya diatur dan mendorong kualitas," ujar Hasto.

BKKBN, menurut Hasto, saat ini tidak lagi bicara kuantitas tetapi kualitas anak yang lahir.

"Jarak kelahiran yang pendek bisa berisiko terhadap stunting hingga kematian bayi. Ini harus dijaga," ujarnya.

Hasto menilai orang tua zaman dahulu memang melahirkan anak lebih dari dua dan jarak anak tidak terlalu jauh. Tetapi orang tua zaman dulu memberikan protein hewani sangat tinggi sehingga stunting bisa dihindari.

"Saya juga anak nomor delapan tetapi jaraknya lumayan diatur dan saya banyak makan protein hewani terutama belalang, laron," ujarnya.

Hasto berpesan kepada generasi muda untuk tidak menikah di usia terlalu muda, tidak melahirkan anak terlalu banyak dan memberikan jarak anak secara ideal.

"Dengan begitu saya doakan adek-adek menjadi keluar yang sakinah mawadah warahmah, betul-betul memiliki kekuatan keluarga yang tinggi, toleransi tinggi serta mengamalkan nilai-nilai pancasila," kata Hasto.

Bupati Kulon Progo periode 2011 hingga 2019 ini juga menyampaikan kampanye pencegahan stunting perlu terus digelorakan.

Hal itu karena anak stunting lebih mudah terkena penyakit di masa tua nanti.

"Anak stunting kurang beruntung karena biasanya di hari tuanya umur 40 tahun ke atas cenderung central obese karena pendek, gemuknya di tengah," tutur Hasto.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
BKKBNTribun NetworkDahlan DahiKrisdayanti
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved