Breaking News:

Terkini Nasional

Sukseskan Program Cegah Stunting di Indonesia, BKKBN dan Tribun Network Kampanye CukupDuaTelur

Kampanye #CukupDuaTelur yang menggandeng Tribun Network dengan kekuatan lokal menjangkau Indonesia diharapkan bisa mensuskeskan pencegahan stunting.

HO/TribunWow.com
Kampanye #CukupDuaTelur oleh BKKBN yang menggandeng Tribun Network dengan kekuatan lokal menjangkau Indonesia diharapkan bisa mensuskeskan pencegahan stunting. 

TRIBUNWOW.COM - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama Tribun Network dalam program mendukung pengentasan stunting.

BKKBN dan Tribun Network akan menggelar program 'Semesta Mencegah Stunting', dimana dalam agenda tersebut nantinya akan dikampanyekan mengkonsumsi telur dengan kampanye #CukupDuaTelur.

Berdasarkan rilis yang diterima TribunWow.com, Indonesia kini sedang mempersiapkan generasi emas 2045.

Baca juga: Infeksi Covid-19 pada Anak akan Ganggu Asupan Gizi, Bisa Sebabkan Stunting

Namun hal tersebut menjadi tantangan saat ini, sebab permasalahan stunting masih menjadi masalah bagi bayi dan anak di bawah usia dua tahun di Indonesia.

Karena itu kondisi tersebut harus segera dientaskan karena akan menghambat generasi emas Indonesia tahun 2045.

Stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.

Karena mengalami kekurangan gizi menahun, bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya.

Tapi ingat, stunting itu pasti bertubuh pendek, sementara yang bertubuh pendek belum tentu stunting.

Data dari Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menunjukkan bahwa terjadi penurunan angka stunting sebesar 27,67 persen pada tahun 2019.

Walaupun angka stunting ini menurun, namun angka tersebut masih dinilai tinggi, mengingat WHO menargetkan angka stunting tidak boleh lebih dari 20 persen.

Baca juga: Momen Pertemuan News Director Tribun Network dan Wali Kota Padang Panjang, Ajak Fadly Amran Ngevlog

Data Bank Dunia atau World Bank mengatakan angkatan kerja yang pada masa bayinya mengalami stunting mencapai 54 persen. Artinya, sebanyak 54% angkatan kerja saat ini adalah penyintas stunting.

Hal inilah yang membuat stunting menjadi perhatian serius pemerintah.

Awal tahun 2021 pemerintah Indonesia menargetkan angka Stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG. (K) menjadi Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting.

Hasto mengatakan pentingnya menyiapkan kesehatan yang prima sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
stuntingBKKBNTribun NetworkDahlan DahiJokowiFebby Mahendra Putra
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved