Breaking News:

Pemilu 2024

Ke mana Suara Pemilih jika Prabowo Subianto Tak Maju Capres 2024? Ini Kata Survei Litbang Kompas

Prabowo Subianto masih menjadi satu di antara unggulan dalam bursa calon presiden di Pemilu 2024 versi Litbang Kompas

Instagram/@prabowo
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat panen padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih menjadi unggulan dalam bursa calon presiden di Pemilu 2024.

Prabowo Subianto menjadi satu dari sejumlah tokoh yang digadang-gadang menjadi calon presiden (capres) Pemilu 2024.

Hal itu juga tercermin menurut survei terbaru Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas Menteri Pertahanan itu berada di urutan kedua, satu peringkat di bawah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan setingkat lebih unggul dibanding mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: Viral Prabowo Minta Izin Duduk ke Luhut: Kalau Abang Tidak Izinkan Saya Duduk, Saya Enggak Duduk

Namun demikian, seandainya Prabowo urung maju sebagai capres pada Pemilu 2024, sebagian pendukungnya beralih ke Ganjar dan Anies dalam proporsi suara yang hampir imbang di kisaran angka 19 persen.

Selain itu, sebagian suara pendukung Prabowo lainnya diprediksi beralih ke Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, hingga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Berikut pilihan capres dari para pendukung Prabowo Subianto jika Prabowo tak jadi capres:

  • Ganjar Pranowo: 19,6 persen
  • Anies Baswedan: 19,4 persen
  • Ridwan Kamil: 14,0 persen
  • Sandiaga Uno: 6,5 persen
  • Agus Harimurti Yudhoyono (AHY): 6,4 persen
  • Tokoh lainnya: 12,4 persen
  • Tidak tahu: 21,7 persen

Baca juga: Beda dengan Jokowi, Berikut Komentar Sekjen PDIP soal Isu Megawati Bahas Duet Ganjar Pranowo-Prabowo

Masih menurut survei yang sama, secara umum, elektabilitas Prabowo berada di angka 18,1-25,6 persen.

Rinciannya, 9,4-10,6 persen merupakan pemilih loyal atau strong voter, sedangkan 8,7-15,0 adalah pemilih mengambang atau swing voter.

Sementara, Ganjar unggul dengan tingkat elektoral 25,3-37,0 persen.

Dari angka tersebut, sebanyak 13,9-18,2 persen merupakan strong voter, sedangkan 11,4-18,8 adalah swing voter.

Jika kedua sosok berduet sebagai capres-capres, elektabilitasnya terbilang menjanjikan.

Pasangan Ganjar-Prabowo diprediksi meraih elektoral 43,4-62,6 persen.

Baca juga: Gerindra Jawab Rumor Kemungkinan Prabowo Subianto Jadi Cawapres Dampingi Ganjar di Pilpres 2024

Rinciannya, sebanyak 23,3-28,8 psrsen merupakan pemilih loyal, sedangkan 20,1-33,8 adalah pemilih mengambang.

Survei Litbang Kompas ini digelar pada 25 Januari-4 Februari 2023.

Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Menggunakan metode tersebut, margin of error penelitian berkisar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun Prabowo telah menyatakan kesiapannya kembali bertarung di panggung pemilu.

Lewat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra pada Agustus lalu, Prabowo mendeklarasikan diri sebagai capres Pemilu 2024.

Bersamaan dengan momen itu, Partai Gerindra sepakat membentuk koalisi bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Baca juga: Akui Ajukan Kandidat Capres 2024 ke Megawati, Jokowi Sodorkan Duet Ganjar Pranowo dan Prabowo?

Presiden Joko Widodo melakukan selfie atau berswafoto bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela-sela panen raya padi di Kebumen, Kamis (9/3/2023).
Presiden Joko Widodo melakukan selfie atau berswafoto bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela-sela panen raya padi di Kebumen, Kamis (9/3/2023). (Dokumentasi/Sekretariat Presiden)

Keduanya menamakan diri sebagai koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

Namun demikian, sejauh ini Prabowo belum mengumumkan sosok calon wakil presiden (cawapres) yang bakal dia gandeng.

Wacana duet Prabowo-Ganjar yang belakangan mencuat pun seolah disambut hangat oleh Partai Gerindra.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan, jika kedua tokoh berduet, Prabowo harus jadi capres dan Ganjar cawapresnya.

"Ya saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden," kata Hashim saat ditemui di Gedung Joang '45, Jakarta, Minggu (12/3/2023).

Menurut Hashim, sudah selayaknya Prabowo menempati kursi capres dan Ganjar di posisi cawapres. Sebab, menurutnya, Prabowo lebih berpengalaman dari Ganjar.

"Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan," imbuh dia.

Kendati demikian, Hashim menegaskan bahwa keputusan soal siapa yang akan mendampingi Prabowo akan diputuskan Gerindra dengan PKB. Sebab, kedua partai telah berkoalisi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei Litbang "Kompas": Jika Prabowo Urung Jadi Capres, Pendukungnya Beralih ke Ganjar dan Anies."

Sumber: Kompas.com
Tags:
Prabowo SubiantoPartai GerindraLitbang KompasGanjar Pranowo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved