Pilpres 2024
Heboh Rumor Duet Prabowo-Ganjar, Cak Imin Ancam Bubar Koalisi hingga Nasib Anies di 2024
Rumor terkait duet antara Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kini tengah ramai diperbincangkan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyebut Prabowo dan Ganjar memiliki peluang besar jika berduet di Pilpres.
Bahkan, duet Prabowo-Ganjar diprediksi bisa mengalahkan Anies Baswedan yang diusung tiga partai besar.
Agung lantas menyinggung elektabilitas Prabowo dan Ganjar yang lebih tinggi ketimbang Anies di sejumlah hasil survei.
“Peluang besar karena peluang menang 1 putaran ketika hanya ada 2 pasang kandidat yang maju Pilpres," ujar Agung, dikutip dari Tribunnews.
"Karena sejauh ini hanya ada 3 nama teratas disurvei, Ganjar, Prabowo, dan Anies."
“Ketika Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar berpasangan, praktis hanya Anies yang menjadi lawan terkuat,” sambungnya.

Baca juga: Akrab dengan Prabowo dan Ganjar, Adakah Peluang Jokowi Promosikan Anies? Begini Respons Surya Paloh
Selain itu, Agung melihat Prabowo dan Ganjar memiliki kedekatan dengan Jokowi.
Hal tersebut terbukti saat ketiganya foto berama di panen raya wilayah Kebumen, Jawa Tengah.
“Artinya baik Prabowo maupun Ganjar adalah Orangnya Jokowi’,” ucapnya.
“Sehingga arahan memasangkan keduanya menjadi rasional dan realistis secara politis."
Pengamat Usul Sosok Capres
Wacana pemasangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 semakin santer digaungkan.
Dilansir TribunWow.com, pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai duet tersebut akan menjadi kubu yang sulit terkalahkan.
Ia pun membeberkan sosok yang dinilai lebih potensial jika didapuk menjadi capres.
Baca juga: Ramai Wacana Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto, Gerindra dan PDIP Ngotot Rebutan Kursi Capres
"Lebih memungkinkan dan akan lebih memenangkan pertarungan sebenarnya kalau Ganjar capres, Prabowo cawapres. Kan begitu kalkulasi politik statistiknya," beber Adi dikutip Kompas.com, Selasa (14/3/2023).