Berita Viral
Viral Motif Sepele Geng Motor Siswa SMP Bacok Bocah SD hingga Tewas, Sempat Kabur seusai Beraksi
Terungkap motif pembacokan bocah SD hingga tewas oleh geng motor di Sukabumi, Jawa Barat.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Polisi akhirnya menangkap pelaku yang membacok bocah kelas 6 SD hingga tewas di Jalan KH Anwari, Taman Tenjoresmi/Taman Bunga, Desa Citeus, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.
Dilansir TribunWow.com, korban berinisial RM (12) tewas bersimbah darah seusai dibacok lehernya, Sabtu (4/3/2023).
Polisi telah menetapkan tiga pelaku utama dalam kasus ini.
Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede mengatakan motif pembacokan itu yakni pelaku mencari lawan saat konvoi.
Baca juga: Ini Tampang Pria di Depok Bacok Anak hingga Tewas dan Buat Istri Kritis, Polisi Sebut Pelaku Sadis
Seperti diberitakan sebelumnya, segerombolan siswa SMP sempat melakukan konvoi sebelum membacok korban.
Polisi awalnya menangkap 14 siswa SMP tersebut.
Namun setelah ditelusuri, ada tiga anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) dalam peristiwa ini.
"Motifnya berdasarkan dari beberapa saksi bahwa mereka melaksanakan konvoi kemudian mencari yang katanya lawan," ujar Maruly, dikutip dari TribunJabar.
"Sehingga ada korban yang sedang berjalan dengan beberapa teman dan dilewati oleh mereka, dan disamperin oleh ABH dan melakukan tindakan tersebut."
Tiga pelaku utama memiliki peran masing-masing.
Baca juga: Karyawati di Cikarang Ditemukan Tewas dengan Luka Bacok, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong
Ada yang menjadi eksekutor, pengendara sepeda motor hingga penyedia senjata tajam.
"Kronologinya di salah satu wilayah pantai di Kabupaten Sukabumi ada sekelompok anak-anak sekolah lanjutan tingkat pertama melaksanakan kegiatan di pantai kemudian berkonvoi," jelas Maruly.
"Pada saat melaksanakan konvoi kemudian mungkin dalam rangka seremonial lalu bertemu dengan salah satu korban, dalam hal ini korban penganiayaan dan menghilangkan nyawa."
"Dari beberapa orang tersebut setelah melakukan penganiayaan melarikan diri," sambungnya.
Setelah melancarkan aksinya, para pelajar SMP ini bersembunyi di perkebunan karet.
Dalam kasus ini, polisi mengamankan barang bukti berupa senjata tajam jenis celurit, pakaian pelaku, pakaian korban, dan bantal guling yang digunakan pelaku menyembunyikan senjata tajam.
Para remaja ini dijerat UU No 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.
Sedangkan beberapa pelaku dijerat Pasal 80 Ayat 33 UU No 35 tahun 2014 dengan ancaman 15 tahun penjara.
Baca juga: Bermula dari Minta Diobati, Pria yang Tinggal di Ponpes Banyuwangi Tega Bacok Kiainya
Pelaku Remaja SMP
Bocah SD berinisial R itu menjadi korban pembacokan yang diduga dilakukan oleh pelajar SMP.
Saat kejadian, gerombolan yang diduga pelajar SMP itu mengendarai sepeda motor di Jalan KH Anwari, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi.
Kejadian tragis itu berlangsung pada Sabtu (4/3/2023).
Akibat kejadian tersebut, bocah SD tewas saat akan dilarikan ke rumah sakit.
"Korban pulang sekolah bersama teman-temannya dengan berjalan kaki," ungkap Kapolres Sukabimi, AKBP Maruly Pardede,.
"Tiba-tiba di pinggir jalan tepatnya di depan SMP 3 Palabuhanratu, korban tanpa sebab langsung dibacok ke arah leher korban menggunakan senjata tajam oleh pelaku yang sebelumnya tidak dikenal."
Akibat kejadian ini, korban mengalami luka parah pada leher.
Seusai membacok korban, pelaku diduga melarikan diri ke arah Citepus, Kecamatan Palabuhanratu.
"Korban sempat ditolong oleh warga sekitar untuk dibawa ke rumah sakit dilakukan pertolongan," ungkap Maruly.
"Namun setelah dibawa, dalam perjalanan dan sampai di rumah sakit korban diketahui meninggal dunia."
Baca juga: Kronologi Viral Bocah SD di Sukabumi Tewas Dibacok Gerombolan Pemotor, Diduga Pelaku Pelajar SMP
Kronologi Kejadian
Seorang warga bernama Aji (40) mengatakan korban saat kejadian tengah berjalan kaki menuju rumahnya di Gunung Butak, Citepus.
Aji mengaku sudah kerap melihat korban berjalan kaki di lokasi kejadian.
"Si korban yang meninggal itu iya setiap hari jalan (sini), pulang sekolah selalu dia lewat sini," ujar Aji.
"Stop ojeknya gak tahu, tapi setahu saya kadang-kadang dia ada yang bantu, yang jemput dianya."
Aji mengatakan gerombolan motor membawa bendera besar berwarna merah, putih dan biru.
Diduga, gerombolan pelajar itulah yang membacok korban hingga tewas.
"Cuma sepengetahuan saya (gerombolan) bajunya itu preman biasa-biasa aja, baju biasa, cuma dalemannya gak tahu soalnya kaya double pakaiannya, ada yang pake switer," ujar Aji.
"Mereka bawa bendera merah putih biru kaya Belanda, besarnya 2 meter x 2 meter kayanya, besar sekali soalnya tinggi sih."
Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
Jasad korban pun telah dibawa ke RSUD Palabuhanratu. (TribunWow.com)