Berita Viral
Mulai Bangun Jam 4 Pagi, Siswa Ini Tanggapi Kebijakan Viral Gubernur NTT Sekolah Masuk Jam 5 Pagi
Berikut pengakuan seorang siswa SMAN 1 Kupang terkait kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Kepala Sekolah SMAN 6 Kupang, Hendrikus Hati menyebut kebijakan yang diambil oleh sang gubernur memiliki pengaruh baik untuk meningkatkan kedisiplinan murid dan guru.
"Saya sudah melakuan sosialisasi dengan teman-teman guru dan para murid SMA Negeri 6 untuk menjalankan dan melaksanakan aturan yang ditetapkan oleh Bapak Gubernur."
"Memang semuanya terima. Karena motivasi kita adalah supaya disiplin bisa digenjot karena tanpa disiplin tidak akan bisa menjadi baik," kata Hendrikus, Senin (27/2/2023).
"Kalau kita lihat prospek ke depannya, kalau siswa-siswi dapat dukungan dari orang tua pasti bisa dilakukan. Karena tugas kami sebagai guru dan sekolah, kalau itu baik bagi anak-anak sekolah dalam hal untuk meningkatkan prestasi mereka, tentunya kami sangat mendukung," tuturnya.

Hendrikus juga meyakini bahwa berdasarkan pengalaman, belajar di pagi hari memiliki pengaruh yang lebih baik dibandingkan belajar di siang hari.
Seorang murid SMAN 6 bernama Ibe mengaku akan sulit beradaptasi dengan jadwal baru masuk sekolah pukul 05.00 Wita.
"Saya rasa aturan ini memang agak berat juga karena jam sekolah yang terlalu pagi sekali. Apalagi dari kebiasaan kami jam 6 baru ke Sekolah."
"Tetapi saya rasa, hanya masalah kebiasaan saja. Memang kalau pas pertama begini agak susah. Tetapi kalau lama-lama pasti sudah terbiasa," ungkap Ibe.
Baca juga: Belajar dari Viral Kasus Mario Dandy, Sri Mulyani Optimis Kemenkeu Bisa Dipercaya Masyarakat

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi meyakini kebijakan yang diambil oleh Gubernur NTT merupakan langkah tepat untuk meningkatkan kedisiplinan.
"Kami ingin menata wajah baru pendidikan di NTT melalui program ini yakni dengan kedisiplinan, habitat belajat baru serta program baru," ungkap Linus.
Linus juga meyakini kebijakan sang gubernur disambut baik oleh para murid.
"Saya kira siswa-siswi dalam masanya dengan aspek psikologi, mereka senang, serta pada masa pertumbuhan mereka dilatih untuk bangun pagi dan belajar sehingga peroleh banyak aktivitas di sekolah untuk bangun jiwa korsa yang tangguh dalam aspek pendidikan dan menumbuhkan sebuah mutu budaya pendidikan baru," jelasnya.
Linus mengakui kebijakan sekolah masuk pukul 05.00 Wita ini masih memiliki kekurangan, satu di antaranya adalah armada angkutan umum.
Linus mengaku akan berkoordinasi dengan Penjabat Wali Kota Kupang terkait ketersediaan armada di pagi hari.
"Kebijakan ini hanya berlaku untuk peserta didik kelas XII, kedepan kami akan berlakukan untuk umum," kata Linus.