Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja
Kerap Buat Ulah, Pamer Harta hingga Ditakuti Temannya, Ini Fakta Seputar Sikap Mario Dandy
Berikut sejumlah fakta terkait kepribadian Mario Dandy Satriyo yang problematik diungkap oleh warga sekitar hingga teman dekatnya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Menurut Sugiarto, pengurus RT di lingkungan rumah pelaku penganiayaan terhadap DA (17) tersebut, mengklaim Mario Dandy langganan ditegur warga.
Pasalnya, Mario Dandy sering menggeber motor gedenya di ruang jalan perkampungan tersebut.
"Naik moge, suaranya, kan, kenceng, (knalpotnya) blombong, jadi begitu suaranya," ujar Sugiarto dikutip Tribunjogja.com, Senin (27/2/2023).
"Dulu pernah ditegur sama warga. Satpam yang dulu jaga juga beberapa kali menegur itu, ya," imbuhnya.

Baca juga: Sebelum Viral, KPK Sebut sudah Laporkan LHKPN Milik Ayah dari Mario Dandy ke Kemenkeu di Tahun 2020
Terakhir, Sugiarto mengaku sempat melihat Mario Dandy melintas saat membawa anjingnya berjalan-jalan.
"Dua minggu lalu ke sini. Istri saya yang lihat. Mario bawa anjingnya jalan-jalan," tutur Sugiarto.
"Tapi, cuma senyum saja, mungkin sungkan. Belum pernah kontak atau ngobrol, ya, lebih sering dengan pembantunya."
Menurut Sugiarto, Mario Dandy paling kerap berkunjung ke rumah tersebut, terutama saat masih bersekolah di Yogyakarta.
"Mario memang yang paling sering kelihatan di sini, dibandingkan anak-anaknya yang lain. Terutama dulu, beberapa tahun lalu, waktu masih sekolah di Taruna Nusantara (Magelang)," terang Sugiarto.
Kerap Mengutang di Warung
Sumijah (55), penjual warung di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, mengaku masih ingat dengan Mario Dandy.
Ia pun mengisahkan pengalamannya berinteraksi dengan anak pejabat tersebut saat masih bersekolah di SMP PL.
Menurut Sumijah, Mario Dandy yang terkenal aktif, ternyata kerap mengutang di warungnya.
"Dia itu anak hiperaktif selalu bawa bola suka main ke sana-sini. Terus kalau jajan langsung ambil asal tapi nggak langsung bayar," terang Sumijah dikutip Tribunjogja.com.
"Kalau mas Dandy asal ambil. Kadang ambil Bengbeng, ambil roti."
