Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja
Menag Gus Yaqut Unggah Video Jadul Korban Penganiayaan Anak Pejabat DJP, Inisiatif Ingin Jadi Mualaf
Menteri Agama Gus Yaqut mengunggah video lawas D korban penganiayaan yang viral ternyata saat kecil berinisiatif sendiri memeluk agama Islam.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Sri Mulyani juga mencopot jabatan tugas Rafael demi melancarkan pemeriksaan terhadap dirinya.
"Di dalam rangka untuk Kemenkeu mampu melangsungkan pemeriksaan, maka mulai hari ini saudara RAT saya minta untuk dicopot dari tugas dan jabatannya," tegas Sri Mulyani.
"Dasar pencopotan struktural adalah pasal 31 ayat 1 PP 94 tahun 2021 mengenai disiplin pegawai negeri sipil."
Untuk menjaga kepercayaan publik, Sri Mulyani meminta agar Rafael diperiksa secara teliti guna menetapkan tingkat hukuman disipliner.
"Saya minta agar seluruh proses pemeriksaan dilakukan secara detail dan teliti hingga kemudian bisa menetapkan tingkat hukuman disiplin yang kami dapat tetapkan," kata Sri Mulyani.
"Saat ini sudah diterbitkan surat tugas pemeriksaan pelanggaran disiplin untuk saudara RAT yaitu Nomor ST 321/inspektoratjenderalIJ/IJ.1/2023."
Baca juga: Bocor Video Mario Dandy Pukuli Anak Pengurus GP Ansor, Terdengar Ucapan Tak Peduli jika Korban Tewas
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 21.18:
Ayah Mario Dandy Minta Maaf
Ayah Mario Dandy Satriyo (20), Rafael Alun Trisambodo akhirnya buka suara soal viral aksi penganiayaan yang dilakukan sang anak.
Dilansir TribunWow.com, Rafael yang merupakan pejabat pajak menyerahkan semua proses hukum terhadap Mario kepada pihak kepolisian.
Menurut Rafael, tindakan yang dilakukan Mario memang tak bisa dibenarkan.
Ia pun meminta maaf kepada korban,DA (17) yang merupakan anak pengurus GP Ansor.
Baca juga: Viral Nasib Mario yang Aniaya Putra Pengurus GP Ansor, Keluarga Korban sampai Tolak Bantuan Biaya RS
"Dengan ini menyampaikan permintaan maaf kepada mas DA dan keluarga besar bapak Jonathan," ungkap Rafael, dikutip dari Tribunnews.
"Keluarga Besar PBNU dan keluarga besar GP Ansor dikarenakan perbuatan putra saya menyebabkan luka serius dan trauma yang mendalam."
Rafael menegaskan penganiayaan yang dilakukan Mario tak ada sangkutpautnya dengan institusi.