Breaking News:

Pilpres 2024

Tak Diminta 'Kawin Paksa' oleh Partai, Anies Baswedan Bongkar Kriteria Cawapresnya di Pilpres 2024

Anies Baswedan mengungkap kriteria cawapres yang bakal mendampinginya di Pilpres 2024 mendatang.

YouTube tvOneNews
Capres Anies Baswedan dalam kanal YouTube tvOneNews, Selasa (14/2/2023). Anies Baswedan mengungkap kriteria cawapres yang bakal mendampinginya di Pilpres 2024 mendatang. 

TRIBUNWOW.COM - Calon presiden (capres) 2024, Anies Baswedan buka suara soal kriteria calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya.

Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan mengaku diberi kebebasan memilih cawapres.

Seperti diberitakan, Anies Baswedan diusung tiga partai sekaligus dalam Pilpres 2024 mendatang.

Ketiga partai tersebut adalah Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Baca juga: Alasan Amien Rais Tolak Tawaran Jadi Pasangan Anies Baswedan di Pilpres 2024, Ajukan Sosok Ini

Anies mengaku tak dipaksa berpasangan dengan wakil pilihan ketiga partai tersebut.

Ia diberi kebebasan memilih cawapres.

Namun ketika ditanya, Anies mengaku belum memilih siapa pun untuk menjadi wakilnya nanti.

"Kriteria untuk ke depan, bukan ke belakang, jadi latar depannya. Tentu rekam jejaknya akan membantu," ucap Anies, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Selasa (14/2/2023).

"Terus terang saya belum tahu, nanti mudah-mudahan enggak terlalu lama."

"Iya itu dikatakan oleh para pimpinan partai, menyerahkan kepada calon untuk menentukan."

"Dalam saya menentukan tentunya saya berbicara juga dong, enggak mungkin saya tidak berdiskusi," sambungnya.

Anies pun menyinggung istilah 'kawin paksa' dalam Pilkada.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam wawancara dengan Karni Ilyas, Rabu (5/10/2022). Terbaru, Anies Baswedan mengungkap kriteria calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam wawancara dengan Karni Ilyas, Rabu (5/10/2022). Terbaru, Anies Baswedan mengungkap kriteria calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya di Pilpres 2024. (YouTube Karni Ilyas Club)

Baca juga: Anies Baswedan Akui Pernah Tolak Tawaran Jadi Cawapres Prabowo di Pilpres 2019, Ini Alasannya

Menurut Anies, ia diberi kebebasan memilih wakil.

Namun hingga kini, Anies mengaku masih fokus menata koalisi ketiga partai tersebut.

"Saya bersyukur para pimpinan partai memiliki semacam kepemahaman soal ini," kata Anies.

"Mereka mengatakan begini, di dalam Pilkada sering ada istilah kawin paksa."

"Sebenarnya lebih tepatnya kawin mendadak bukan kawin paksa, ada yang berhasil ada yang tidak."

"Secara ringan sudah tapi fokusnya sekarang koalisinya terbentuk, solid, kemudian kita baru bahas pasangan," imbuhnya.

Anies pun tak menampik kemungkinan ada partai lain yang akan bergabung dalam koalisi partai pendukungnya.

"Tidak menutup kemungkinan ada penambahan, masih dalam perjalanan nanti kita lihat," tukasnya.

Relawan Jokowi Dukung Anies Baswedan?

Mantan relawan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, GP Mania, dikabarkan merapat ke kubu Partai NasDem yang mengusung Anies Baswedan.

Dilansir TribunWow.com, eks ketua GP Mania sekaligus ketua relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer alias Noel membenarkan adanya pertemuan dengan elite Partai Nasdem.

Pertemuan tersebut akan dilaksanakan di NasDem Tower, Jakarta, pada Selasa (14/2/2023) sore ini.

Ditanya mengenai agenda pertemuan tersebut, Noel mengaku hanya akan berdiskusi dan mengobrol ringan.

"Sepertinya diskusi biasa, ngobrol-ngobrol saja," ujar Noel dikutip Kompas.com.

Namun, saat ditanya apakah pembahasan tersebut berkaitan dengan dukungan kepada Anies, Noel tidak membantah.

Ia hanya mengelak dan akan memberi informasi lebih lanjut setelah pertemuan berlangsung.

"Kalau soal itu nanti dijawab, nanti setelah pertemuan lah," lanjutnya.

Baca juga: Fakta Terbaru Isu Utang Anies Baswedan, Total Rp 92 Miliar, Erwin Aksa Kaget Dijadikan Penjamin

Di sisi lain, Noel sebelumnya juga pernah menyatakan bahwa penarikan dukungan untuk Ganjar bukan berarti ada kepentingan untuk menggembosi suara bagi Ganjar.

"Kalau saya gini, ini cukup saya saja, karena kita tidak mau juga menggembosi Mas Ganjar, itu enggak baik," kata Noel dikutip Kompas.com, Kamis (9/2/2023).

"Saya tidak mau perjuangan saya itu didasari kebencian, penggembosan, dan lain-lain, saya tidak punya kepentingan itu," lanjutnya.

Menurut Noel, keputusan untuk membubarkan GP Mania bukan semata-mata demi mencari keuntungan.

Pasalnya, ia menilai justru akan mendapat kesempatan lebih jika tetap mendukung Ganjar.

"Kalau saya mau sebagai seorang oportunis saya memilih bertahan untuk mendukung Ganjar, karena elektabilitasnya Mas Ganjar sampai detik ini paling tertinggi di antara semua kandidat-kandidat lainnya," lanjutnya.

Adapun alasan GP Mania membubarkan diri adalah karena menganggap Ganjar miskin gagasan, dan memiliki sikap serta kinerja yang berbeda dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait

Tags:
Pilpres 2024Anies BaswedanNasdemPartai Keadilan SejahteraPartai Demokrat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved