Breaking News:

Liga 1

Ini Langkah Manajemen Arema FC Menyusul Banyak Penolakan hingga Penyerangan di Liga 1 2022

Manajemen Arema FC akan mengambil langkah menyusul banyaknya penolakan hingga penyerangan yang menimpa tim, mempertimbangkan untuk bubar.

PT LIB
Skuad Arema FC pada gelaran Liga 1 2022. Ini Langkah Manajemen Arema FC Menyusul Banyak Penolakan hingga Penyerangan di Liga 1 2022 

Hingga saat ini, Arema FC masih membuka crisis center dalam penanganan bagi Kanjuruhan.

"Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal,” tutur Tatang Dwi Arfianto dalam keterangan tertulisnya.

“Upaya yang di tempuh dan dihadapi klub Arema FC pasca musibah Kanjuruhan sudah dilakukan."

"Mulai membuka crisis center untuk membantu penanganan korban, menghadapi proses dan gugatan hukum baik pudana dan perdata serta menjaga eksistensi klub agar tetap menjalani kompetisi meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi, memberikan layanan trauma healing, serta menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan," tutupnya.

Mengutip BolaSport: Jika Dianggap Ganggu Kondusifitas, Arema FC Pertimbangkan Bubarkan Tim

Adapun imbas Tragedi Kanjuruhan, Arema FC sudah dijatuhi sanksi oleh Komisi Disiplin Komdis (PSSI).

Mulai denda sebesar 250 juta rupiah hingga larangan bermain di Malang dan tanpa penonton.

Arema FC harus mencari alternatif venue dengan jarak 250 KM dari Stadion Kanjuruhan.

Sejauh ini, berbagai penolakan dialami klub yang berjulukan Singo Edan tersebut dalam menetapkan homebase sementara tim.

Seperti di wilayah Semarang (Stadion Jatidiri), Bantul (Stadion Sultan Agung), dan Boyolali.

Sebelumnya Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas juga buka suara setelah kerusuhan di kantor Arema FC.

Kejadian yang berlangsung hari Minggu (29/1/2023) siang ini, menurutnya tindakan di luar nalar.

Baca juga: Seto Nurdiantoro Belum Puas Debut Jonathan Cantillana, Singgung Kelemahan PSS Sleman Lawan Arema FC

Pasalnya usai kerusuhan terjadi, kondisi kantor dan toko Arema FC rusak parah termasuk para korban yang terluka.

Bahkan manajer tim Arema FC ini juga menjadi salah satu korban kerusuhan yang berujung perusakan bangunan kantor Arema.

Saat kejadian, Wiebie Dwi Andriyas berada di dalam kantor dan mencoba berkomunikasi dengan peserta aksi.

Halaman
1234
Tags:
Liga 1 2022Arema FCAremaniaPSS SlemanTragedi Kanjuruhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved