Konflik Rusia Vs Ukraina
Lansia Spanyol Ditangkap Diduga Kirim Bom Surat ke Kedutaan Ukraina, Berafilisasi dengan Rusia?
Seorang pria Spanyol (74) ditangkap setelah diduga melakukan aksi teror ke Kedutaan Ukraina dan sejumlah sasaran.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang pria Spanyol berusia 74 tahun dituduh mengirim enam bom surat dan alat peledak ke sejumlah sasaran.
Dilansir TribunWow.com, target tersebut termasuk kedutaan Ukraina dan AS, serta kantor perdana menteri Spanyol.
Dilaporkan pria tersebut telah ditolak jaminannya dan harus ditahan karena ada risiko dia dapat melarikan diri ke Rusia.
Baca juga: Ukraina Temukan Asal Bom Surat ke Kedutaannya di Berbagai Negara, Diduga Dikirim Pihak Profesional
Polisi di Spanyol utara menangkap pria tersebut pada hari Rabu (25/1/2023) sehubungan dengan aksi teror yang dilakukannya.
Selain kantor kedutaan besar, pelaku juga mengirim bom surat pada menteri pertahanan, sebuah pangkalan udara di dekat Madrid, dan sebuah perusahaan senjata yang memproduksi peluncur roket C90 yang telah disumbangkan ke Ukraina.
Adapun setelah muncul pada hari Jumat di pengadilan kriminal tertinggi Spanyol, Audiencia Nacional, pria itu ditahan setelah didakwa dengan empat dakwaan.
Dakwaan pertama adalah terorisme, dua dakwaan terorisme yang diperparah, dan satu dakwaan menggunakan bahan peledak yang mudah terbakar.

Baca juga: Enggan Perang di Ukraina, Banyak Warga Rusia Kabur dan Ditangkap Buntut Terlibat Penyelundupan Orang
Hakim mengatakan saat ini tidak ada yang menunjukkan bahwa terdakwa pernah menjadi anggota, atau bekerja sama dengan, organisasi teroris mana pun.
Namun diduga tindakan yang diklaim dimotivasi oleh perang di Ukraina telah menjadi upaya untuk secara serius mengubah perdamaian publik.
Selain itu, aksi pria tersebut juga untuk memaksa otoritas Spanyol agar mendukung Ukraina dalam menghadapi Rusia.
Dalam putusannya, hakim mencatat bahwa terdakwa telah mengunjungi situs web saluran televisi RT yang didukung negara Rusia, serta situs yang didedikasikan untuk senjata dan bahan kimia.
Jaminan ditolak dengan alasan bahwa pria itu mungkin memutuskan untuk melarikan diri dari Spanyol daripada menjalani hukuman penjara 20 tahun.
"Penggunaan aplikasi pesan instan Rusia, seperti VK, dan email terenkripsi end-to-end – bersama dengan keseriusan tindakan kekerasannya sebagai alat propaganda mengenai pendudukan Rusia di Ukraina – dapat memfasilitasi pelariannya. ke wilayah Rusia, di mana dia bisa menerima bantuan dari warga negara itu," kata Hakim dikutip The Guardian, Jumat (28/1/2023).
Dia mengatakan dua dakwaan terorisme lain telah dijatuhkan karena dua perangkat yang diduga dikirim oleh pria itu secara jelas ditujukan kepada perdana menteri dan menteri pertahanan.
Bom surat yang dikirim ke kedutaan Ukraina meledak ketika dibuka oleh seorang karyawan pada tanggal 30 November.
Demi Hilangkan Bukti, Tentara Korut yang Tewas saat Berperang di Kursk Dibakar |
![]() |
---|
Ukraina Terpojok Diserang Rusia, Jenderal Syrsky: Pertempuran Sengit Membentang Sejauh 1.170 KM |
![]() |
---|
Detik-detik Rusia Bombardir Ibu Kota Ukraina: 4 Rumah Rusak hingga Puing-puing Berserakan |
![]() |
---|
Perang Rusia Ukraina Masih Memanas, Zelensky: Tentara Kiev yang Tewas Tak Mati Sia-sia Lawan Moskow |
![]() |
---|
Ukraina Membara, Drone Rusia Hantam 3 Pemukiman di Odessa, 7 Orang Terluka, 13 Rumah Rusak |
![]() |
---|