Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Lansia Spanyol Ditangkap Diduga Kirim Bom Surat ke Kedutaan Ukraina, Berafilisasi dengan Rusia?

Seorang pria Spanyol (74) ditangkap setelah diduga melakukan aksi teror ke Kedutaan Ukraina dan sejumlah sasaran.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube TIMES NOW
Kepolisian Spanyol berjaga di sekitar Kedutaan Ukraina di Madrid, Spanyol yang sempat dilaporkan mengalami ledakan pada Rabu (30/11/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Seorang pria Spanyol berusia 74 tahun dituduh mengirim enam bom surat dan alat peledak ke sejumlah sasaran.

Dilansir TribunWow.com, target tersebut termasuk kedutaan Ukraina dan AS, serta kantor perdana menteri Spanyol.

Dilaporkan pria tersebut telah ditolak jaminannya dan harus ditahan karena ada risiko dia dapat melarikan diri ke Rusia.

Baca juga: Ukraina Temukan Asal Bom Surat ke Kedutaannya di Berbagai Negara, Diduga Dikirim Pihak Profesional

Polisi di Spanyol utara menangkap pria tersebut pada hari Rabu (25/1/2023) sehubungan dengan aksi teror yang dilakukannya.

Selain kantor kedutaan besar, pelaku juga mengirim bom surat pada menteri pertahanan, sebuah pangkalan udara di dekat Madrid, dan sebuah perusahaan senjata yang memproduksi peluncur roket C90 yang telah disumbangkan ke Ukraina.

Adapun setelah muncul pada hari Jumat di pengadilan kriminal tertinggi Spanyol, Audiencia Nacional, pria itu ditahan setelah didakwa dengan empat dakwaan.

Dakwaan pertama adalah terorisme, dua dakwaan terorisme yang diperparah, dan satu dakwaan menggunakan bahan peledak yang mudah terbakar.

ilustrasi bom
ilustrasi bom ()

Baca juga: Enggan Perang di Ukraina, Banyak Warga Rusia Kabur dan Ditangkap Buntut Terlibat Penyelundupan Orang

Hakim mengatakan saat ini tidak ada yang menunjukkan bahwa terdakwa pernah menjadi anggota, atau bekerja sama dengan, organisasi teroris mana pun.

Namun diduga tindakan yang diklaim dimotivasi oleh perang di Ukraina telah menjadi upaya untuk secara serius mengubah perdamaian publik.

Selain itu, aksi pria tersebut juga untuk memaksa otoritas Spanyol agar mendukung Ukraina dalam menghadapi Rusia.

Dalam putusannya, hakim mencatat bahwa terdakwa telah mengunjungi situs web saluran televisi RT yang didukung negara Rusia, serta situs yang didedikasikan untuk senjata dan bahan kimia.

Jaminan ditolak dengan alasan bahwa pria itu mungkin memutuskan untuk melarikan diri dari Spanyol daripada menjalani hukuman penjara 20 tahun.

"Penggunaan aplikasi pesan instan Rusia, seperti VK, dan email terenkripsi end-to-end – bersama dengan keseriusan tindakan kekerasannya sebagai alat propaganda mengenai pendudukan Rusia di Ukraina – dapat memfasilitasi pelariannya. ke wilayah Rusia, di mana dia bisa menerima bantuan dari warga negara itu," kata Hakim dikutip The Guardian, Jumat (28/1/2023).

Dia mengatakan dua dakwaan terorisme lain telah dijatuhkan karena dua perangkat yang diduga dikirim oleh pria itu secara jelas ditujukan kepada perdana menteri dan menteri pertahanan.

Bom surat yang dikirim ke kedutaan Ukraina meledak ketika dibuka oleh seorang karyawan pada tanggal 30 November.

Halaman
1234
Tags:
RusiaUkrainaVolodymyr ZelenskyVladimir Putin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved