Konflik Rusia Vs Ukraina
NATO Isyaratkan Pengiriman Senjata Berat ke Ukraina, Sebut akan Terus Beri Pasokan untuk Usir Rusia
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg membeberkan akan adanya pengiriman senjata berat secara periodik ke Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Polandia dan Finlandia juga telah mengisyaratkan kesediaan mereka untuk menyediakan Ukraina dengan tank Leopard 2 buatan Jerman, meningkatkan tekanan pada Kanselir Jerman Olaf Scholz dan pemerintah koalisinya.
Tren tersebut mewakili kemungkinan pergeseran yang lebih luas bagi sekutu Eropa, yang telah menolak secara langsung memasok senjata berat ke Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari 2022.
Hal terjadi di tengah klaim Rusia atas keberhasilan medan perang signifikan pertamanya setelah berbulan-bulan mengalami kerugian dan stagnasi.
Kementerian pertahanan Rusia mengumumkan minggu lalu bahwa mereka telah menyelesaikan pembebasan Soledar, sebuah kota yang dekat dengan persimpangan transportasi Bakhmut di wilayah Donetsk timur.
Ukraina membantah klaim tersebut dan mengatakan pertempuran sengit masih berlanjut di Soledar.
Institut Studi Perang yang berbasis di AS mengatakan pada hari Minggu bahwa pasukan Ukraina sangat tidak mungkin untuk tetap memegang posisi di Soledar.
Baca juga: 100 Tentara Ukraina akan Dikirim ke AS, Dilatih Gunakan Sistem Rudal Patriot untuk Melawan Rusia
Konflik di Ukraina Diprediksi Membesar
Posisi Jenderal Sergey Surovikin sebagai komando tertinggi pasukan Rusia di Ukraina kini telah digantikan oleh Valery Gerasimov.
Gerasimov sendiri merupakan panglima pasukan militer Rusia yang menjadi pimpinan tertinggi angkatan bersenjata Rusia.
Dikutip TribunWow dari aljazeera, pergantian komando ini diumumkan oleh Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, Rabu (11/1/2023).
Baca juga: 100 Tentara Ukraina akan Dikirim ke AS, Dilatih Gunakan Sistem Rudal Patriot untuk Melawan Rusia
Pergantian komando ini disebut-sebut merupakan pertanda bahwa perang antara Rusia dan Ukraina akan semakin membesar dan berbahaya.
Prediksi ini disampaikan oleh Dmitry Trenin yang merupakan analis politik di Moskow.
"Penunjukan Gerasimov menunjukkan pentingnya operasi dan ruang lingkup operasi dapat berkembang melampaui apa yang kita lihat sekarang. Itu sangat signifikan," ujar Trenin.
"Perang semakin membesar, semakin berbahaya," kata Trenin.
Di sisi lain, Surovikin yang dicopot dari komando tertinggi operasi militer Rusia di Ukraina kini berperan menjadi wakil Gerasimov.