Pilpres 2024
Terkait Pencapresan Ganjar? PDIP Tegaskan Megawati Sudah Siapkan Kejutan di HUT ke-50 Partai
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan akan adanya kejutan khusus yang sudah dipersiapkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto membeberkan akan ada kejutan yang disampaikan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di acara HUT PDIP ke-50 pada Selasa (10/1/2023).
Dilansir TribunWow.com, ia pun menyinggung mengenai kejutan tersebut yang dikaitkan dengan pengumuman pencapresan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Lantas, benarkah kejutan Megawati kali ini adalah pengumuman pencapresan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo?
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Bolak-balik Antar Jokowi, Puan, hingga Megawati, Ini Pesan Gubernur Jateng
Ditemui dalam acara PDIP di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2023), Hasto membenarkan akan adanya kejutan.
Hal ini sesuai dengan kebiasaan Megawati yang selalu penuh kejutan dalam setiap acara.
"Setiap HUT memang kita merancang dengan baik ada element of surprise yang selalu ditampilkan," ujar Hasto dikutip kanal YouTube KOMPASTV.
"Apalagi Ibu Megawati Soekarnoputri kan beliau juga sering menampilkan berbagai kejutan-kejutan di dalam peringatan HUT partai, di dalam Rakernas," imbuhnya.

Baca juga: PDIP Gaduh Bahas Isu Reshuffle Jokowi, Johnny G Plate Sindir: Jangan sampai Ada Presiden Dadakan
Hasto membandingkan dengan pengumuman yang dibuat Megawati pada Rakernas III PDIP tanggal 23 Februari 2028 lalu.
Tanpa diduga, Megawati tiba-tiba memberikan keputusan untuk mengusung Jokowi sebagai calon presiden 2019.
"Bahkan ketika mengumumkan Pak Jokowi pada periode kedua saat itu pun di luar dugaan, sehingga rekamannya hanya melalui handphone, melalui sosial media saat itu secara tiba-tiba Ibu (Megawati) menyampaikan hal itu," kata Hasto.
Sejumlah spekulasi muncul bahwa kejutan tersebut adalah pengumuman untuk mencalonkan Ganjar sebagai kandidat presiden 2024.
Namun, pihak PDIP masih bungkam dan memberikan jawaban abu-abu terkait pencalonan Ganjar.
Alih-alih, Ketua DPP PDIP Puan Maharani justru rajin melakukan safari politik seperti halnya sedang kampanye.
Adapun menurut Hasto, pencapresan tersebut merupakan hak prerogatif Megawati sebagai ketua umum.
Karenanya, hanya Megawati yang berhak mengumumkan siapa saja yang berhak menjadi capres dan cawapres dari partainya.
"Beliaulah yang oleh mandat kongres mendapat kewenangan untuk mengumumkan siapa yang akan menjadi capres dan cawapres dari PDI Perjuangan," tandas Hasto.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo- Sampai Merinding Ungkap Jasa Besar Megawati dan Puan: Saya Enggak Pernah Lupa
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Megawati Alami 4 Dilema
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dinilai mengalami dilema dalam menentukan keputusan terkait Pemilu 2024.
Dilansir TribunWow.com, peneliti Lembaga survei LSI Denny JA, Fitri Hari, menyebut setidaknya ada empat dilema yang dihadapi Megawati sebagai king maker.
Antara lain sehubungan status dan posisi kadernya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketum DPP PDIP Puan Maharani dan koalisinya dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Bolak-balik Antar Jokowi, Puan, hingga Megawati, Ini Pesan Gubernur Jateng
"Dilema pertama Megawati, membuat kader PDI-P menjadi cawapres (calon wakil presiden) Prabowo (Puan atau Ganjar), atau meninggalkan Prabowo, dan kader PDI-P maju sebagai capres," terang Fitri dikutip Kompas.com, Rabu (21/12/2022).
Dilema kedua, jika nantinya Megawati memutuskan Puan sebagai cawapres Prabowo, maka ada potensi Ganjar akan dipinang partai lain sebagai capres.
Apalagi mengingat elektabilitas Ganjar terus memuncaki berbagai survei yang dilaksanakan sejumlah lembaga berbeda.
"Dilema ketiga Megawati, jika menyerahkan Ganjar menjadi cawapres Prabowo, bukankah elektabilitas Ganjar lebih tinggi dan PDI-P partai lebih besar dibandingkan (Partai) Gerindra?," terang Fitri.
Kemudian, jika tetap ingin mengusung Ganjar sebagai capres, maka Megawati tak bisa lagi berkoalisi dengan Partai Gerindra.
Hal ini menjadi dilema keempat bagi 'Ibu Banteng' tersebut yang dinilai bisa mempengaruhi poros politik ke depannya.
"Karena Prabowo ingin tetap menjadi capres (ini berarti tidak berkoalisi dengan Gerindra)," ujar Fitri.

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo- Sampai Merinding Ungkap Jasa Besar Megawati dan Puan: Saya Enggak Pernah Lupa
Di sisi lain, PDIP diyakini awalnya akan mengusung Puan sebagai capres, namun urung dilaksanakan karena eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini resmi bergabung dalam kancah perebutan kursi kepresidenan.
"Kita bicara PDI Perjuangan. Kalau bukan Anies Baswedan lawannya, mungkin Puan akan maju," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dikutip Kompas.com, Kamis (10/11/20220.
"Dengan Anies pemantik utamanya, ini kelas berat yang muncul ini. Berarti kartu Ganjar hidup juga ini, akan dipertimbangkan. (Ganjar) diuntungkan dengan Anies yang dimajukan."
Menurut Hanta, PDIP mempertimbangkan elektabilitas Puan yang berada jauh di bawah Ganjar.
Sehingga, setelah memantau pergerakan Nasdem yang mengusung Anies, PDIP pun disinyalir melirik peluang yang lebih besar untuk memenangkan Pemilu.
Namun, Hanta mewanti-wanti agar partai juga segera mencari sosok cawapres yang diharapkan bisa mendulang popularitas tokoh yang diusung.
"Kalau kita analogikan tadi mau resepsi pernikahan, jangan sampai tanggal resepsinya sudah ditentukan, tempatnya sudah ditentukan, mempelai satu sudah, tapi mempelai satunya belum ada kan lucu itu. Yang memang harus dituntaskan segera adalah cawapresnya," tandasnya.(TribunWow.com/Via)