Reshuffle Kabinet
PDIP Gaduh Bahas Isu Reshuffle Jokowi, Johnny G Plate Sindir: Jangan sampai Ada Presiden Dadakan
Menkominfo Johnny G Plate menanggapi ramai isu reshuffle yang kabarnya akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Jenderal Partai NasDem sekaligus Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate buka suara soal isu perombakan Kabinet Indonesia Maju.
Dilansir TribunWow.com, Johnny menegaskan bahwa ketentuan tersebut merupakan hak prerogatif Presiden RI Joko Widodo (Jokowi)
Ia pun sempat menyindir pihak-pihak yang berusaha mempengaruhi Presiden dengan agenda bermuatan politis.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Buka Suara soal Isu Reshuffle Jokowi: Kan Memang Hak Prerogratif Presiden
Sebagaimana diketahui, PDIP sebelumnya sempat mengusulkan evaluasi terhadap Menteri KLHK Siti Nurbaya dan Menteri Pertanian Yasin Limpo yang merupakan kader Partai NasDem.
Pihak PDIP juga beberapa kali menggaungkan isu reshuffle yang diklaim akan dilakukan oleh Jokowi.
"Penentuan anggota kabinet, perubahan anggota kabinet adalah kewenangan prerogatif Presiden," tegas Johnny dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (5/1/2023).
"Karenanya serahkan itu pada Bapak Presiden untuk mengambil keputusan dan kebijakannya."

Baca juga: Makin Panas dengan PDIP Buntut Isu Reshuffle, NasDem: Kalau Mau Ambil Kursi Ya Bicara sama Presiden
Ia lantas menyindir para pihak yang bertindak seolah-olah menjadi pemimpin negara.
Termasuk para pihak yang berusaha mempengaruhi keputusan Presiden tersebut.
"Jangan sampai ada Presiden-Presiden mendadak di Republik kita ini. Presiden dadakan, yang mencoba berasumsi dirinya sebagai Presiden," tukas Johnny.
"Atau mempengaruhi Presiden, mempengaruhi presidential rights prerogative, jangan, serahkan itu pada Presiden."
Sebelumnya, hal serupa sempat pula disampaikan Johnny saat disinggung soal usulan PDIP untuk melakukan evaluasi pada dua menteri dari NasDem.
"Terlalu banyak politisi saat ini yang merasa seolah-olah jadi presiden dadakan dan mencoba mengatur prerogatif rights presiden," kata Johnny.
"Enggak usahlah itu, tidak perlu membuat ruang publik dan diskursus politik menjadi bising yang tidak bermanfaat."
Mewakili partainya, Johnny menegaskan bahwa Partai NasDem berkomitmen memberikan dukungan pada Jokowi hingga masa jabatan berakhir di 2024.