Konflik Rusia Vs Ukraina
Tolak Tawaran Damai Putin saat Natal Kaum Ortodoks, Ukraina Tuduh Rusia Jadikan Agama Senjata Perang
Presiden Zelensky enggan menerima tawaran damai yang disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Dalam rangka perayaan hari natal umat Kristen Ortodoks, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pasukan militernya untuk menghentikan segala jenis serangan di Ukraina.
Pimpinan tertinggi umat Kristen Ortodoks, Kirill juga telah meminta agar Rusia dan Ukraina agar berhenti berkonflik selama perayaan natal.
Dikutip TribunWow dari rt, pemerintah Rusia menetapkan masa gencatan senjata sementara ini dimulai pada Jumat (6/1/2023) siang hingga Sabtu (7/1/2023) malam.
Baca juga: Ramai Dikritik, Tekanan Meningkat terhadap Pejabat Militer Rusia akibat Serangan Ukraina di Makiivka
Pemerintah Rusia meminta kepada Ukraina agar memberikan ruang bagi masyarakat Rusia di medan perang untuk melakukan perayaan natal kaum Kristen Ortodoks.
Menanggapi tawaran damai sementara ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan bahwa hal tersebut hanya akal-akalan Rusia saja.
Zelensky curiga bahwa permintaan perdamaian sementara ini hanya lah alasan bagi Rusia untuk mengulur waktu karena pasukan Ukraina berhasil terus menekan Rusia di Donbass.
Zelensky meyakini Rusia akan memanfaatkan momen damai ini untuk pengiriman perlengkapan perang, amunisi, hingga mobilisasi pasukan.
"Semua orang di dunia tahu bagaimana Kremlin menggunakan gencatan senjata untuk melanjutkan perang dengan semangat baru," ujar Zelensky, Kamis (5/1/2023).
Zelensky juga berpesan agar konflik berakhir, Putin perlu digulingkan dari kekuasaannya.
Sebelumnya diberitakan, dalam waktu dekat ini di tahun 2023, konflik antara Rusia dan Ukraina akan berakhir.
Prediksi ini disampaikan oleh mantan pimpinan pasukan militer NATO, Jenderal Hans-Lothar Domrose.
Dikutip TribunWow dari rt, Domrose menyatakan akan tiba saatnya di mana Rusia dan Ukraina saling menyadari bahwa konflik tidak bisa terus dilanjutkan.
Baca juga: Kekayaan Turun Drastis, Begini Nasib Para Konglomerat Ukraina seusai Rusia Datang Menyerang
Domrose memprediksi konflik akan menemui jalan buntu di awal tahun 2023 ini.
Domrose mengungkapkan prediksi di sebuah media cetak di Jerman pada Minggu (1/1/2023).
Menurut Domrose, ketika konflik telah sampai di jalan buntu, Rusia dan Ukraina akan sama-sama merasa perang tidak bisa terus berlangsung.