Breaking News:

Pilpres 2024

AHY Tak Terpilih Jadi Cawapres? Surya Paloh Temui PKS Bahas Pilpres 2024 dan Pendamping Anies

PKS dan Partai Demokrat sama-sama memiliki kandidat untuk menjadi wakil Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Youtube Agus Yudhoyono
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kupang, NTT, Desember, 2022. AHY Tak Terpilih Jadi Cawapres? Surya Paloh Temui PKS Bahas Pilpres 2024 dan Pendamping Anies 

TRIBUNWOW.COM - Partai Nasional Demokrat (NasDem) bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kemungkinan besar pasti akan berkoalisi di 2024 nanti.

Hanya saja sampai saat ini koalisi tersebut belum resmi dideklarasikan oleh Demokrat dan PKS diduga karena persoalan siapa yang akan mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, diketahui baik PKS dan Partai Demokrat memiliki kandidatnya masing-masing yang diajukan untuk maju bersama Anies.

Baca juga: Ganjar Pranowo Kalah Jauh, Anies Baswedan Jadi Capres 2024 Paling Populer di Dunia Maya

PKS mengajukan Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher, sementara itu Partai Demokrat mengajukan ketua umum mereka yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Informasi terbaru, ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dijadwalkan bertemu dengan petinggi PKS pada awal Februari 2022 nanti.

Pertemuan ini diketahui akan membahas siapa calon wakil presiden (cawapres) yang akan jadi pendamping Anies di 2024.

Hal ini disampaikan oleh Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya.

"Insya Allah, sejauh ini komunikasi yang saya dan kawan-kawan PKS lakukan kami mengagendakan awal bulan Februari," kata Willy saat dikonfirmasi, Senin (2/1/2023).

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, sementara itu kader PDIP menyindir ada partai yang justru kini merasa ragu padahal sudah mengumumkan capres 2024 jagoan mereka.

Baca juga: Ganjar Pranowo Kalah Jauh, Anies Baswedan Jadi Capres 2024 Paling Populer di Dunia Maya

Capres 2024 Partai NasDem, Anies Baswedan mengunjungi Rumah Doa Alfa Omega di Papua, 18 Desember 2022.
Capres 2024 Partai NasDem, Anies Baswedan mengunjungi Rumah Doa Alfa Omega di Papua, 18 Desember 2022. (YouTube Anies Baswedan)

Sindiran ini disampaikan oleh politisi PDIP Andreas Hugo Pereira dalam Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Minggu (1/1/2023).

Awalnya Andreas menjelaskan bahwa PDIP telah menyiapkan capres 2024 yang akan diusung.

Kendati demikian PDIP tidak akan terburu-buru dalam mengumumkan capres yang akan diusung di 2024 nanti.

"Momentum itu penting, tidak selalu yang cepat lebih baik, atau yang lebih lambat itu buruk. Kita lihat dari pengalaman sebelumnya dari Pilpres ini," tegas Andreas, Minggu (1/1/2023).

Andreas lalu menyindir ada partai yang sudah punya capres tapi malah terlihat tidak percaya diri (pede).

"Toh yang sudah ada yang mengumumkan itu ragu-ragu dengan keputusan yang sudah dibuat. Jangan-jangan karena ini PDI Perjuangan belum mengumumkan," ujarnya sembari berseloroh.

Andreas tidak menyebut nama siapa partai yang merasa ragu.

Namun diketahui sampai saat ini baru ada dua capres yang resmi diumumkan akan maju di 2024 yakni Anies dan Prabowo.

Foto kiri: Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saat mengunjungi UNHAN, 6 September 2022. Foto kanan: Poster Capres 2024 Partai NasDem Anies Baswedan.
Foto kiri: Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saat mengunjungi UNHAN, 6 September 2022. Foto kanan: Poster Capres 2024 Partai NasDem Anies Baswedan. (Kolase Instagram/@aniesbaswedan dan Instagram/@prabowo)

Jokowi Ngambek ke Surya Paloh?

Sebelumnya diberitakan, tiga menteri dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) santer dirumorkan bakal terdepak saat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet.

Pengamat melihat hubungan Jokowi dengan NasDem semakin dingin seusai Surya Paloh mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024 dari Partai NasDem.

Dikutip TribunWow dari Kompas, pendapat ini disampaikan oleh Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno.

Baca juga: Guyon Jokowi soal Alasan Covid-19 di Indonesia Turun Buat Luhut Binsar Tersenyum Lebar

"Setelah Nasdem mengusung Anies sebagai capres, Jokowi jelas-jelas menunjukkan gestur yang kurang nyaman. Sindiran-sindiran keras juga sering disampaikan di berbagai kesempatan," kata Adi kepada Kompas.com, Selasa (27/12/2022).

Beberapa gelagat yang disorot oleh Adi di antaranya adalah tak hadirnya Jokowi saat HUT Partai NasDem.

Kemudian Jokowi juga sempat berpesan agar tidak sembrono memilih capres.

Lalu momen di mana Jokowi tidak membalas pelukan Surya Paloh di acara puncak peringatan HUT ke-58 Partai Golkar, 21 Oktober 2022.

"Bagi saya, kunci utamanya ini adalah karena Nasdem mengusung Anies Baswedan sebagai kandidat capres," ujar Adi.

Adi menjelaskan, ia meyakini Jokowi memiliki kekhawatiran apabila Anies menjadi RI 1 maka program presiden sebelumnya seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur hingga pembangunan infrastruktur di beberapa wilayah di Tanah Air terancam tidak dilanjutkan.

"Ini nggak ketemu karena Jokowi pasti bicara tentang kontinuitas program. Bahwa siapa pun yang jadi presiden di 2024 adalah orang-orangnya Jokowi yang bisa memastikan semua legacy Jokowi itu dilanjutkan," terang Adi.

"Jadi bagi saya reshuffle ini murni persoalan politik karena Nasdem mengusung Anis yang jelas-jelas selama ini adalah tokoh oposisi berseberangan dengan pemerintah," tutur Adi.

Capres 2024 Partai NasDem Anies Baswedan saat berbincang dengan komika Mamat Alkatiri, Oktober 2022.
Capres 2024 Partai NasDem Anies Baswedan saat berbincang dengan komika Mamat Alkatiri, Oktober 2022. (YouTube NasDem TV)

(TribunWow.com/Anung)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Pilpres 2024Agus Harimurti YudhoyonoAHYSurya PalohPartai Keadilan Sejahtera (PKS)Anies BaswedanPartai Nasdem
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved