Breaking News:

Pilpres 2024

Sindir Anies atau Prabowo? PDIP Sebut Ada Partai yang Ragu seusai Tentukan Capres 2024

Politisi PDIP menyebut ada partai politik yang justru merasa ragu seusai menentukan pilihan calon presiden (capres) 2024 mereka.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube Atlantic Council dan YouTube Anies Baswedan
Foto kanan: Capres 2024 Partai NasDem, Anies Baswedan mengunjungi Rumah Doa Alfa Omega di Papua, 18 Desember 2022. Foto kiri: Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sempat menyampaikan sambutan dalam forum Global Food Security di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Sejauh ini baru ada dua partai politik yang telah mengumumkan calon presiden (capres) yang akan mereka usung di Pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Pertama adalah Partai Gerindra yang mengusung ketua umum mereka yakni Prabowo Subianto, lalu Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang menjagokan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, kader PDIP menyindir ada partai yang justru kini merasa ragu padahal sudah mengumumkan capres 2024 jagoan mereka.

Baca juga: Ganjar Pranowo Kalah Jauh, Anies Baswedan Jadi Capres 2024 Paling Populer di Dunia Maya

Sindiran ini disampaikan oleh politisi PDIP Andreas Hugo Pereira dalam Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Minggu (1/1/2023).

Awalnya Andreas menjelaskan bahwa PDIP telah menyiapkan capres 2024 yang akan diusung.

Kendati demikian PDIP tidak akan terburu-buru dalam mengumumkan capres yang akan diusung di 2024 nanti.

"Momentum itu penting, tidak selalu yang cepat lebih baik, atau yang lebih lambat itu buruk. Kita lihat dari pengalaman sebelumnya dari Pilpres ini," tegas Andreas, Minggu (1/1/2023).

Andreas lalu menyindir ada partai yang sudah punya capres tapi malah terlihat tidak percaya diri (pede).

"Toh yang sudah ada yang mengumumkan itu ragu-ragu dengan keputusan yang sudah dibuat. Jangan-jangan karena ini PDI Perjuangan belum mengumumkan," ujarnya sembari berseloroh.

Andreas tidak menyebut nama siapa partai yang merasa ragu.

Namun diketahui sampai saat ini baru ada dua capres yang resmi diumumkan akan maju di 2024 yakni Anies dan Prabowo.

Foto kiri: Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saat mengunjungi UNHAN, 6 September 2022. Foto kanan: Poster Capres 2024 Partai NasDem Anies Baswedan.
Foto kiri: Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saat mengunjungi UNHAN, 6 September 2022. Foto kanan: Poster Capres 2024 Partai NasDem Anies Baswedan. (Kolase Instagram/@aniesbaswedan dan Instagram/@prabowo)

Jokowi Ngambek ke Surya Paloh?

Sebelumnya diberitakan, tiga menteri dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) santer dirumorkan bakal terdepak saat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet.

Pengamat melihat hubungan Jokowi dengan NasDem semakin dingin seusai Surya Paloh mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024 dari Partai NasDem.

Dikutip TribunWow dari Kompas, pendapat ini disampaikan oleh Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno.

Baca juga: Guyon Jokowi soal Alasan Covid-19 di Indonesia Turun Buat Luhut Binsar Tersenyum Lebar

"Setelah Nasdem mengusung Anies sebagai capres, Jokowi jelas-jelas menunjukkan gestur yang kurang nyaman. Sindiran-sindiran keras juga sering disampaikan di berbagai kesempatan," kata Adi kepada Kompas.com, Selasa (27/12/2022).

Beberapa gelagat yang disorot oleh Adi di antaranya adalah tak hadirnya Jokowi saat HUT Partai NasDem.

Kemudian Jokowi juga sempat berpesan agar tidak sembrono memilih capres.

Lalu momen di mana Jokowi tidak membalas pelukan Surya Paloh di acara puncak peringatan HUT ke-58 Partai Golkar, 21 Oktober 2022.

"Bagi saya, kunci utamanya ini adalah karena Nasdem mengusung Anies Baswedan sebagai kandidat capres," ujar Adi.

Adi menjelaskan, ia meyakini Jokowi memiliki kekhawatiran apabila Anies menjadi RI 1 maka program presiden sebelumnya seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur hingga pembangunan infrastruktur di beberapa wilayah di Tanah Air terancam tidak dilanjutkan.

"Ini nggak ketemu karena Jokowi pasti bicara tentang kontinuitas program. Bahwa siapa pun yang jadi presiden di 2024 adalah orang-orangnya Jokowi yang bisa memastikan semua legacy Jokowi itu dilanjutkan," terang Adi.

"Jadi bagi saya reshuffle ini murni persoalan politik karena Nasdem mengusung Anis yang jelas-jelas selama ini adalah tokoh oposisi berseberangan dengan pemerintah," tutur Adi.

Capres 2024 Partai NasDem Anies Baswedan saat berbincang dengan komika Mamat Alkatiri, Oktober 2022.
Capres 2024 Partai NasDem Anies Baswedan saat berbincang dengan komika Mamat Alkatiri, Oktober 2022. (YouTube NasDem TV)

Baca juga: AHY Kemungkinan Bakal Mengalah demi Duet Anies Baswedan dan Andika Perkasa di Pilpres 2024

Pengamat: Semoga Jokowi Tidak Ceroboh

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, menanggapi wacana reshuffle ini, Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga meyakini reshuffle ini jika benar terjadi maka hanya ingin mengusir Partai NasDem dari pemerintahan.

Jamiluddin tidak melihat adanya kisruh politik dan penurunan kinerja kabinet.

"Jadi, tidak ada dasar yang dapat dijadikan acuan untuk melakukan reshuffle kabinet. Karena itu, bila ada reshuflle bisa jadi bertujuan untuk mendepak menteri dari Nasdem," ujar Jamiluddin, Senin (26/12/2022).

"Semoga Jokowi tidak ceroboh dan mengedepankan politik pragmatis. Hal itu akan menjauhkan Jokowi dari sosok negarawan," tandasnya.

PDIP sendiri telah terang-terangan menilai ada dua menteri dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang pantas untuk dievaluasi kinerjanya.

Jokowi telah menyatakan tidak menutup kemungkinan akan ada reshuffle kabinet.

Dikutip TribunWow dari Kompas.com, info terbaru, Jokowi pada Senin (26/12/2022) memberikan jawaban abu-abu terkait reshuffle kabinet.

Baca juga: Anies Baswedan Terancam Kalah sebelum Pilpres 2024 Mulai, Pengamat Prediksi Manuver Demokrat dan PKS

Jawaban abu-abu ini diberikan oleh Jokowi ketika memberikan keterangan pers seusai meresmikan pengembangan tahap 1 Stasiun Manggarai, Jakarta.

Awalnya ada seorang wartawan yang menanyakan Jokowi soal statement dari PDIP terkait kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar yang disebut perlu dievaluasi.

"PDIP menyarankan untuk me-reshuffle Mentan sama KLHK, Pak, PDIP menyarankan, apakah di antaranya itu (yang akan di-reshuffle)?" tanya wartawan kepada Jokowi.

Jokowi tersenyum mendengar pertanyaan tersebut.

Ia kemudian memberikan jawaban abu-abu soal siapa sosok menteri yang akan kena reshuffle.

"Clue-nya, ya udah" kata Jokowi lalu berjalan meninggalkan wartawan.

Isu reshuffle kabinet ini kemudian dikaitkan oleh publik dengan langkah Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024 mereka.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno meyakini Anies Baswedan memiliki pengaruh besar terhadap isu reshuffle yang kemungkinan akan dilakukan oleh Jokowi.

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Diprediksi Menang dari Anies dan Prabowo jika Pilpres Dilaksanakan saat Ini

Dari kiri ke kanan: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johhny G Plate.
Dari kiri ke kanan: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johhny G Plate. (Kolase YouTube Kompastv, Rahmat/Humas Setkab RI, dan KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA)

"Kalau kita membaca konteks ini, memang rasa-rasanya isu reshuffle ini kan berhembus mengarah pada apa yang dilakukan oleh NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan," kata Adi dalam tayangan Program 'Kompas Petang' Kompas TV, Sabtu (24/12/2022).

Adi lalu menyoroti pernyataan elite PDIP yang ikut berkomentar soal isu reshuffle.

Adi pertama mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang menyatakan 'biru lepas dari koalisi'.

Selanjutnya Adi juga mengungkit pernyataan Ketua Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Perjuangan Djarot Saiful Hidayat.

Djarot menyebut ada dua menteri Jokowi yang kinerjanya peru dievaluasi.

Pertama adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kedua adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Kedua menteri yang disebut Djarot berstatus sebagai kader NasDem.

"Saya yang agak prihatin ketika kita sudah di masa lalu gembar gembor kita swasembada beras, tapi ternyata kita impor beras, ketika harganya naik," ujar Djarot kepada awak media ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (23/12/2022).

"Mentan dievaluasi, Menteri kehutanan terus dievaluasi, semua menteri juga dievaluasi, supaya apa, supaya ada satu darah baru yang segar, mendukung penuh kebijakan pak Jokowi, untuk menuntaskan janji kampanye sebelumnya," katanya. (TribunWow.com/Anung)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Anies BaswedanJakartaPDIPPrabowo SubiantoPartai Gerindra
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved