Pilpres 2024
Ganjar Pranowo Kalah Jauh, Anies Baswedan Jadi Capres 2024 Paling Populer di Dunia Maya
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi capres 2024 yang lebih populer dibandingkan Ganjar Pranowo.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Kalau menambah basis (pendukung) sebenarnya tidak juga menambah basis. Segmen pemilihnya Andika kan terbatas," katanya.
"Kalau saya sih melihat nilai jualnya lebih tinggi Khofifah sebetulnya. Karena Khofifah punya basis di Jawa Timur," kata Pangi.
Pangi berpendapat, Anies sudah memiliki basis massa yang kuat di daerah lain, namun tidak di Jawa Tengah (Jateng).
"Sama juga Jawa Tengah kan sudah enggak mungkin lagi terpengaruhi. Udah enggak mungkin lagi. Dipegang lehernya udah ke PDIP sama Ganjar. Jadi enggak mungkin akan berubah lagi," ungkap Pangi.
Baca juga: AHY Kemungkinan Bakal Mengalah demi Duet Anies Baswedan dan Andika Perkasa di Pilpres 2024
Anies Diprotes Warga saat Tiba di Solo
Sejumlah orang mengatasnamakan warga Solo sempat melakukan protes menolak kedatangan calon presiden (capres) dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) yakni Anies Baswedan.
Beragam spanduk berisi penolakan dan pengusiran dibawa oleh massa yang berkumpul di pintu tol Kodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (25/12/2022).
Dikutip TribunWow, namun kini pada Senin (26/12/2022), Anies mengunggah sejumlah foto dirinya mendapat sambutan hangat saat sedang blusukan di Pasar Gede, Solo.

Baca juga: Massa Tolak Kedatangan Anies di Karanganyar, Relawan Ucap Mustahil Paksa Semua Suka Eks Gubernur DKI
Pada akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan, Anies mengunggah sejumlah foto dirinya saat sedang berbelanja oleh-oleh, jajan hingga berbincang dengan para pedagang.
Dalam foto tersebut ditampilkan juga oleh Anies saat dirinya dikerubungi warga yang sibuk memegangi ponsel mereka meminta untuk selfie bersama.
Berikut caption lengkap yang ditulis oleh Anies pada akun Instagramnya:
"Setiap ke Solo, hampir selalu dititipi untuk beli ayam goreng di Pasar Gede. Begitu juga kemarin, @fery.farhati titip untuk belikan ayam goreng Pak Ali.
Pak Ali ini generasi ketiga, neneknya yang mulai berdagang di kios yang sama. Saat ditanya sejak tahun berapa, beliau mengungkapkan bahwa neneknya mulai berjualan sekitar tahun 1930an.
Ayam goreng 3/4 matang ini kami bawa ke Jakarta buat oleh-oleh, semua suka dengan ayam goreng ini, apalagi sambalnya memang klop.
Dalam perjalanan dari kios keluar, mampir duduk mencicipi dawet telasih Hj. Sipon. Memang dawetnya top markotop, enak sekali. Ibu Sipon sudah berjualan dawet sejak 2006. Mudah-mudahan usahanya makin maju dan laris terus.