Konflik Rusia Vs Ukraina
Hancurkan Rumah Sakit Bersalin, Rusia Bombardir Kherson Ukraina dengan 33 Serangan Sehari
Pasukan Rusia mengin tensifkan serangan ke Kherson, Ukraina, dan telah menghancurkan sebuah rumah sakit bersalin.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Dalam pengarahan intelijen hariannya, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pasukan Rusia mungkin telah memperkuat garis depan di sekitar Kreminna selama beberapa hari terakhir.
"Rusia telah membangun pertahanan baru yang luas di area tersebut dan kemungkinan akan memprioritaskan menahan garis di sini," bunyi pernyataan tersebut.
Baca juga: Politikus Terkenal Rusia Tewas Bersimbah Darah di India, sempat Kritik Invasi Putin ke Ukraina
Menlu Putin Ultimatum Ukraina
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah memberikan ultimatum kepada Ukraina.
Dilansir TribunWow.com, tangan kanan Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut meminta Ukraina untuk memenuhi tuntutan Moskow.
Antara lain termasuk menyerahkan wilayah Ukraina yang sekarang dikuasai Rusia, jika tidak maka tentara Rusia yang akan memutuskan nasib Ukraina.
Baca juga: Rusia Kini Disebut Fokus Bertahan dari Serangan Ukraina, Pasukan Putin Sibuk Pasang Ranjau
Hal ini diungkapkan Lavrov sehari setelah Putin sekali lagi mengatakan dia terbuka untuk pembicaraan damai.
Lavrov mengatakan kepada Kyiv bahwa demi kebaikannya sendiri, Ukraina harus mematuhi keinginan Moskow.
"Proposal kami untuk demiliterisasi dan denazifikasi wilayah yang dikendalikan oleh rezim, penghapusan ancaman terhadap keamanan Rusia yang berasal dari sana, termasuk tanah baru kami, sudah diketahui oleh musuh," ujar Lavrov dikutip Al Jazeera, Selasa (27/12/2022).
“Intinya sederhana: Penuhi itu untuk kebaikan Anda sendiri. Jika tidak, masalah ini akan diputuskan oleh tentara Rusia,"
Ditanya berapa lama konflik akan berlangsung, Lavrov mengatakan bahwa hal tersebut tergantung pada Ukraina dan AS yang mendukung di belakangnya.

Baca juga: Rusia dan Ukraina Kembali Gelar Pertukaran Tahanan, Puluhan Orang Dibebaskan Termasuk Warga AS
Sebelumnya, pada hari Minggu (25/12/2022), Putin kembali mengatakan Moskow terbuka untuk negosiasi.
Ia menyalahkan Kyiv dan pendukung Baratnya kurang berusaha meningkatkan diplomasi.
Namun, komentar ini dianggap tidak tulus oleh AS.
Adapun saat perang kini memasuki bulan ke-11 dan terlepas dari banyak kemunduran di medan perang untuk Moskow, pasukan Rusia terlibat dalam pertempuran sengit di timur dan selatan Ukraina.