Breaking News:

Liga 1

PSS Sleman Wajib Waspada saat Lawan Persija, Rekor Buruk Seto Nurdiantoro Bisa Jadi Penyebabnya

Seto Nurdiantoro memiliki rekor yang buruk saat memimpin PSS Sleman melawan Persija Jakarta di Liga Indonesia.

Penulis: Aulia Majid
Editor: Rekarinta Vintoko
Instagram @baliunitedfc @pss
Cuplikan pertandingan Bali United vs PSS Sleman (kiri) dan pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro (kanan). Seto Nurdiantoro memiliki rekor yang buruk saat memimpin PSS Sleman melawan Persija Jakarta di Liga Indonesia. 

Seto Nurdiantoro hanya ingin PSS Sleman menyudahi hasil minor yang didapatkannya.

Para jajaran pelatih PSS Sleman hanya memberikan gambaran tentang transisi melawan Bali United.

"Dari awal, sudah saya bilang tidak ada taktik-strategi khusus. Terus terang pada laga-laga sebelumnya kami banyak meraih hasil minor, artinya ada sesuatu yang harus kita ubah," kata Seto Nurdiantoro.

"Jajaran pelatih hanya memberikan sedikit gambaran bagaimana bermain bertahan-menyerang menghadapi tim seperti Bali United FC."

"Terus terang, ini hasil perjuangan pemain, bukan saya dan jajaran pelatih."

Pemain PSS Sleman pada gelaran Liga 1 2022. PSS Sleman pilih tak kejar eks Persib Bandung tapi datangkan pemain yang telah lima bulan menganggur.
Pemain PSS Sleman pada gelaran Liga 1 2022. PSS Sleman pilih tak kejar eks Persib Bandung tapi datangkan pemain yang telah lima bulan menganggur. (Instagram @psssleman)

Kendati demikian, Seto Nurdiantoro merasa PSS Sleman masih lemah di sektor pertahanan.

Pasalnya, PSS Sleman sempat tertinggal lebih dulu dari Bali United di awal babak kedua.

"Sejujurnya masih banyak kekurangan dalam bertahan, nyatanya kita kemasukan gol di awal babak kedua," ucap Seto Nurdiantoro.

Namun, Seto Nurdiantoro puas dengan penampilan PSS Sleman khususnya ketiga pemain muda yang menjadi starter.

Seto Nurdiantoro menurunkan tiga pemain muda PSS Sleman yaitu Muhammad Fariz, Ivan Nanda Pratama dan Saddam Emiruddin Gaffar.

Pelatih hobi bermain tenis meja tersebut mencoba peruntungan dengan melakukan eksperimen menggeser pemain dari posisi naturalnya.

Satu di antaranya adalah Ivan Nanda yang biasanya bek tengah digeser menjadi gelandang bertahan.

Eksperimen Seto Nurdiantoro ternyata terbukti ampuh membendung serangan Bali United selama babak pertama.

"Memang kita berikan kesempatan di pertandingan hari ini karena alasan rotasi pemain. Selain itu ada sedikit gambling pada pemilihan nama-nama tersebut," ujar Seto Nurdiantoro.

"Untuk Ivan sebenarnya tidak sering dimainkan pada posisi gelandang tersebut."

"Kita mencoba pada 45 menit di babak pertama menguatkan pada sisi pertahanan dahulu dengan memasang dua holding midfielder," jelasnya. (TribunWow.com)

Baca juga berita lain terkait Liga 1

Tags:
PSS SlemanLiga 1Seto NurdiantoroPersija Jakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved