Polisi Tembak Polisi
Pesan Ferdy Sambo untuk Pihak yang Tak Percaya PC Dirudapaksa: Semoga Tak Terjadi pada Istrinya
Terdakwa Ferdy Sambo mendoakan pihak-pihak yang tidak percaya bahwa Putri Candrawathi mengalami rudapaksa dan kekerasan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Menurut Ratna, mustahil seorang korban pelecehan atau rudapaksa bersedia bertemu dengan pelaku.
Apalagi selang belum lama setelah aksi bejat tersebut dilakukan.
"Pengalaman saya, itu (cerita Putri Candrawathi klaim diperkosa Yosua) tidak lazim,” ujar Ratna.
"Jangankan untuk ketemu sama pelakunya ya, menceritakan situasinya itu masih menggigil, masih patah-patah."
"Kita selalu menolak konfrontasi antara pelaku-korban yang biasa dilakukan oleh penyidik. Nah, ini inisiatif korban sendiri untuk ketemu, untuk apa? Itu artinya enggak lazim," ucapnya.
Baca juga: Ahli Ungkap Alasan Putri Candrawathi Temui Brigadir J setelah Dirudapaksa, Sebut 3 Fase Sindrom
Pengacara Brigadir J: Cinta Ditolak Tembakan Bertindak
Pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak, meyakini bahwa mendiang tidak melakukan pelecehan pada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Alih-alih, bisa jadi Brigadir J justru berontak saat akan menjadi korban pelecehan yang hendak dilakukan oleh atasannya tersebut.
Menurut Martin, sejumlah perilaku dan sikap Putri mematahkan pengakuannya sebagai korban rudapaksa dan kekerasan seksual.
"Kalau disesuaikan dengan profil korban, Putri ini enggak pas," kata Martin dikutip metrotvnews, Kamis (15/12/2022).
"Banyak peristiwa yang membantah mengenai depresi atau pola orang yang terdampak secara psikis akibat diperkosa."
Kejanggalan yang terjadi antara lain pada Kamis (7/12/2022), hari di mana Putri mengaku dirudapaksa Brigadir J.
Kemudian juga sikapnya saat muncul di depan publik, baik saat menjenguk Ferdy Sambo di Mako Brimob maupun saat tampil dalam proses peradilan.

Baca juga: Saat Sambo dan Putri Bertengkar, Ada Sosok Wanita Lain Menangis, Bharada E: Naik Pajero Hitam
"Sebagai contoh, di tanggal 7, hanya beberapa menit pasca-dia (Putri) katanya diperkosa, dia memanggil seseorang yang dia sebut sebagai pelaku untuk bertemu face-to-face, empat mata, di dalam satu ruangan selama 15 menit," ucap Martin.
"Lalu perilakunya pada saat mengekspose dirinya di depan Mako Brimob itu tidak seperti korban pelecehan seksual atau perkosaan,"