Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Ngeri Lihat Hasil Tes Kebohongan Putri Candrawathi, Pakar: Keterangannya Hampir Tidak Ada yang Benar

Pakar hukum pidana Abdul Fickar Hadjar mengomentari hasil tes poligraf alias uji kebohongan milik Putri Candrawathi.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
WARTA KOTA/YULIANTO
Putri Candrawathi Mendengarkan Keterangan saksi-saksi pada persidangan kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (8/11/2022). Terbaru, pakar hukum pidana Abdul Fickar Hadjar menyebut hasil tes poligraf Putri Candrawathi mengerikan, Rabu (14/12/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar menyebut uji kebohongan alias tes Poligraf Putri Candrawathi menunjukkan hasil mengerikan.

Dilansir TribunWow.com, skor yang diperoleh istri terdakwa Ferdy Sambo tersebut menunjukkan indikasi adanya kebohongan besar dalam keterangannya.

Abdul menduga hal tersebut dipengaruhi oleh perilaku sehari-hari dan kebiasan Putri untuk bicara tidak jujur.

Baca juga: Sebut Kesaksian Putri Candrawathi Tak Logis soal Brigadir J, Eks Hakim Agung: Ada Kebohongan

Adapun hasil tersebut diungkap ahli Poligraf Aji Febriyanto Ar-rosyid yang mengatakan Putri mendapat skor minus 25.

Jumlah nilai minus yang mengindikasi kebohongan tersebut terbukti lebih besar dibandingkan terdakwa yang lain.

Dalam program Satu Meja The Forum di Kompas TV, Rabu (14/12/2022), Abdul menilai hasil ini begitu mengerikan karena menunjukkan hampir seluruh keterangan Putri adalah rekayasa semata.

"Menurut saya agak mengerikan juga. Artinya keterangannya hampir tidak ada yang benar. Minusnya terlalu banyak," kata Abdul dikutip Kompas.com.

Putri Candrawathi terlihat menangis saat keluar ruang sidang usai memberikan kesaksian ihwal dugaan pelecehan seksual dalam sidang tertutup di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022).
Putri Candrawathi terlihat menangis saat keluar ruang sidang usai memberikan kesaksian ihwal dugaan pelecehan seksual dalam sidang tertutup di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022). (Abdi Ryanda Shakti)

Baca juga: Sempat Mengaku Tak Bisa Tidur, Ini Alasan Putri Candrawathi Menangis seusai Sidang Kasus Brigadir J

Ia menyebutkan adanya kemungkinan bahwa Putri terbiasa berbohong yang kemudian menjadi bagian dari perilakunya.

Hal ini juga dianggap akan memengaruhi hasil uji poligraf tersebut sehingga menunjukkan hasil yang telah tertera.

"Mungkin (berbohong) sudah menjadi bagian dari perilaku sehari-hari," ujar Abdul dikutip Kompas.com.

"Ketika orang menjawab satu pertanyaan, itu juga akan dipengaruhi kebiasaan-kebiasaan sehari-harinya gitu, nah itu yang ketika dia timbul niat menjawab pertanyaan itu secara jujur itu pasti ada gangguan-gangguan juga kalau memang biasa merekayasa," tandasnya.

Dikutip Tribunnews.com, ahli Poligraf Aji Febriyanto Ar-rosyid menjelaskan bahwa skor plus menandakan jika terperiksa jujur, sementara skor minus dapat diartikan bahwa terperiksa berbohong.

Dalam catatannya, Ferdy Sambo mendapat nilai total -8, Putri Candrawathi -25, yang mengindikasikan keduanya berbohong.

Sementara itu Kuat Maruf yang dua kali diperiksa mendapat skor +9 dan -13 yang terindikasi jujur dan berbohong.

Ricky Rizal (Bripka RR) juga diperiksa dua kali dengan skor +11 dan +19, yang menandakan ia jujur.

Terakhir, Richard Eliezer alias Bharada E mendapat skor +13 yang juga menunjukkan kejujuran.

Baca juga: Tak Ada DNA Ferdy Sambo di 2 Pistol Pembunuh Brigadir J, Lawyer Bharada E Justru Merasa Diuntungkan

Beda Keterangan Benny Ali dan Ferdy Sambo soal Pelecehan

Mantan Karo Provost Div Propam Polri Benny Ali buka suara terkait pengakuan istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi soal dugaan pelecehan yang dialami.

Dilansir TribunWow.com, menurut Benny Ali, Putri mengaku dipegang di bagian paha oleh mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Namun hal ini tak sesuai dengan pernyataan Ferdy Sambo yang mengklaim istrinya telah dirudapaksa oleh Brigadir J.

Baca juga: Putri Candrawathi Memohon Tak Ditinggal Kuat Maruf dan Sebut Brigadir J Sadis, Benarkan Dilecehkan?

Ditemui di sela persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022), Ferdy Sambo mengklaim istrinya telah dirudapaksa.

Ia membantah adanya motif lain yang mendorong untuk melakukan pembunuhan.

"Jelasnya, istri saya kan diperkosa sama Yoshua. Tidak ada motif lain. Apalagi itu berselingkuh," tegas Ferdy Sambo dikutip Tribunnews.com.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Benny Ali mengungkapkan pengakuan Putri saat menjalani penyelidikan.

Ia bersama Kombes Susanto Haris sempat menginterogasi Putri di rumah pribadinya, Jalan Saguling,Kalibata, Jakarta Selatan.

"Di TKP saat itu tidak ada ibu Putri, saya tanyakan, 'ibu Putri ada di mana? ada di rumah Saguling'. Saya langsung sama pak Santo naik mobil menemui ibu Putri," kata Benny Ali dikutip Tribunnews.com.

Kolase potret Ferdy Sambo (kiri) dan istrinya, Putri Candrawathi saat sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2022). Ferdy Sambo dan Putri menyampaikan maaf pada para saksi yang merupakan ART-nya serta menitipkan anak-anak mereka.
Kolase potret Ferdy Sambo (kiri) dan istrinya, Putri Candrawathi saat sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2022). Ferdy Sambo dan Putri menyampaikan maaf pada para saksi yang merupakan ART-nya serta menitipkan anak-anak mereka. (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Baca juga: Alasan Jaksa Erna Normawati yang Garang Cecar Putri Candrawathi Didepak dari Kasus Brigadir J

Dalam pertemuan tersebut, Benny Ali menyebut Ferdy Sambo juga hadir.

Kemudian, Putri turun menemuinya dari lantai dua sembari menangis.

Ia juga masih terus menangis saat diinterogasi sehingga sejumlah pertanyaan Benny Ali tak berhasil dijawab.

"Jadi waktu itu ibu putri nangis, nangis saya tanya. 'Maaf bu kira-kira apa yang terjadi?' jadi beliau menyampaikan bahwa saat itu beliau baru pulang dari Magelang, pakai celana pendek, istirahat di rumah Duren Tiga, sedang apa, santai-santai. Abis itu nangis lagi," ucap Benny.

Ferdy Sambo yang juga mendampingi saat interogasi, menjawab menggantikan sang istri.

"Abis itu pak FS menambahkan bercerita lagi abis itu saya tanya lagi (ke PC) gimana ceritanya? selanjutnya si Almarhum Yosua itu melaksanakan pelecehan sehingga beliau berteriak, selanjutnya almarhum itu keluar," lanjutnya.

Hakim kemudian menanyakan detail pelecehan yang disebut dilakukan Brigadir J.

Menirukan perkataan Putri, Benny Ali menyebut istri Ferdy Sambo mengaku diraba di bagian paha.

"Apa yang diceritakan tentang pelecehan itu?" tanya majelis hakim.

"Dipegang-pegang," jawab Benny Ali.

"Paha?" tanya lagi majelis hakim.

"Iya," aku Benny Ali.

"Yang disampaikan (hanya) itu?" tanya Hakim Ketua Wahyu Iman Santosa.

"Iya karena setiap kita tanya, nangis," terang Benny Ali.

"(Lalu) infonya sudah dapat, sudah (dirasa) cukup selanjutnya saya kembali ke TKP," tandasnya.(TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait

Tags:
Putri CandrawathiFerdy SamboBrigadir JUniversitas Trisakti
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved