Piala Dunia 2022
Debat Panas 2 Legenda Brasil tentang Pengganti Tite seusai Piala Dunia 2022, Ungkit soal Kehormatan
Debat panas dua legenda besar Brasil terkait penerus Tite di kursi pelatih Brasil seusai ajang Piala Dunia 2022.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Rekarinta Vintoko
lihat foto
Striker legenda Brasil yang dikenal dengan rambut nyentriknya itu berpendapat jika Neymar dkk layak dilatih oleh pelatih asing yang secara jam terbang dan kualitas memang sudah teruji.
Lebih lanjut, Ronaldo juga tak ragu menyebutkan nama-nama pelatih rekomendasinya yang ia rasa mempuni melatih Seleccao.
Sebut saja Jose Mourinho, Carlo Ancelotti dan Abel Camara menjadi tiga nama yang disodorkan Ronaldo untuk dipertimbangkan oleh federasi sepak bola Brasil.
"Ada banyak nama luar biasa yang akan melakukan banyak hal baik, Ancelotti, Abel, dari Palmeiras, Mourinho, dari Roma... Mereka adalah nama yang luar biasa. Semuanya memiliki kontrak. Saya tidak tahu apa CBF akan melakukannya, tapi pendapat saya adalah saya akan mendukung pelatih asing," tegas Ronaldo.
Patut dinantikan siapakah nantinya yang bakal didapuk CBF untuk menggantikan Tite di kursi kepelatihan Brasil.
Ronaldo Sarankan Federasi Sepak Bola Brasil Beri Pendamping Psikologis
Pemain bintang Brasil, Neymar Junior, mengaku hancur secara psikologis seusai disingkirkan Kroasia di babak perempat final Piala Dunia 2022.
Dilansir TribunWow.com, Brasil yang digadang-gadang jadi kandidat terkuat juara Piala Dunia 2022 tersingkir dramatis dari ajang 4 tahunan tersebut.
Anak asuh Tite ditekuk oleh Kroasia melalui babak adu penalti dengan skor 3-1 setelah bermain imbang dengan skor 1-1 di waktu normal.
Skor akhir, Brasil harus pulang menyakitkan kalah 2-4 dari Kroasia.
Baca juga: Neymar Tanpa Izin Bocorkan Pesan Pribadi Skuad Brasil, Thiago Silva Kerap Menangis seusai Tersingkir
Tangis para pemain Brasil tak terbendung seusai pertandingan.
Neymar, Antony dan Rodrygo tak kuasa menahan air matanya.
Bahkan, Neymar hingga mengaku hancur secara mental seusai menelan kegagalan ketiga kalinya di ajang Piala Dunia.
"Secara mental saya hancur. Ini tentunya kekalahan yang paling menyakitkan saya, yang membuat saya lumpuh selama 10 menit dan tepat setelah itu saya menangis tanpa henti.
Sayangnya, ini akan menyakitkan untuk waktu yang sangat lama.
