Polisi Tembak Polisi
Sebut Putri Candrawathi Tak Merasa Dilecehkan, Pengacara Brigadir J: Biasanya Malu, Ini Justru Pamer
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengklaim Putri Candrawathi tak pernah merasa dilecehkan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pengacara Kamaruddin Simanjuntak, buka suara soal dugaan pelecehan yang dialami terdakwa Putri Candrawathi.
Dilansir TribunWow.com, kuasa hukum keluarga mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J itu menilai istri Ferdy Sambo tersebut sejatinya tak dilecehkan apalagi dirudapaksa.
Pasalnya, Putri sendiri tak menunjukkan bahwa dirinya mengalami trauma atau pun merasa dirinya mengalami perlakuan tak senonoh.
Baca juga: Ferdy Sambo Keceplosan Akui Tembak Brigadir J, Pengacara Suami Putri Candrawathi Tak Bisa Membantah
Hal ini diutarakan Kamaruddin ketika menjadi bintang tamu dalam sebuah acara dan berhadapan langsung dengan pengacara Putri, Febri Diansyah.
Adapun pemerkosaan yang dialami oleh Putri dilaporkan terjadi di rumah Magelang, Jawa Tengah, sehari sebelum pembunuhan Brigadir J, yakni pada Kamis (7/7/2022).
Namun, Putri baru mengaku dirudapaksa di Magelang setelah terbongkarnya skenario bahwa pelecehan itu terjadi di rumah Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Topik mengenai pelecehan itu juga diklaim tak dibahas oleh Putri ketika ikut andil dalam perencanaan pembunuhan Brigadir J di lantai tiga rumah Saguling, Jakarta Selatan.
"Pembicaraan mengenai pemerkosaan maupun pelecehan tidak ada, karena Putri Candrawathi itu bersamaan datangnya dengan para ajudan di Jakarta pada tanggal 8, dan bersamaan juga rapatnya di lantai tiga Saguling," beber Kamaruddin dikutip kanal YouTube KOMPAS TV, Jumat (9/12/2022).
"Di dalam rapat itu tidak ada dibicarakan pemerkosaan, bahkan Putri Candrawathi sendiri pun tidak pernah merasa dirinya diperkosa atau dilecehkan."

Baca juga: Putri Candrawathi Memohon Tak Ditinggal Kuat Maruf dan Sebut Brigadir J Sadis, Benarkan Dilecehkan?
Kamaruddin juga sempat mempertanyakan bukti pelecehan tersebut lantaran merasa janggal jika Putri dan Ferdy Sambo yang melek hukum, tidak melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi terdekat.
Bahkan, adanya cerita pelecehan itu, ternyata hanya berasal dari mulut Ferdy Sambo yang mengaku mendengar aduan dari Putri tanpa menyaksikan langsung.
Kamaruddin juga menyoroti sikap Putri yang justru tampil di depan publik saat mengunjungi suaminya yang ditahan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.
Alih-alih menghindar dari awak media, Putri justru memperkenalkan dirinya dan mengatakan ia mencintai Ferdy Sambo.
Menurut Kamaruddin, hal ini mengindikasikan bahwa Putri tidak mengalami trauma akibat pelecehan seksual.
"Kemudian ciri-ciri orang yang diperkosa biasanya malu, tapi Putri Candrawathi justru pamer di depan Brimob, 'Saya Putri, saya mencintai suami saya'. Siapa yang tanya kau mencintai atau tidak?," tukas Kamaruddin.
"Wanita yang ideal adalah mencintai suaminya, dan ini diumum-umumkan. Artinya dia tidak trauma."
Baca juga: Pelukan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat Sidang Brigadir J Disambut Sorakan Riuh Para Hadirin
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 01.43:
Benny Ali Sebut Putri Ngaku Dipegang Bukan Dirudapaksa
Mantan Karo Provost Div Propam Polri Benny Ali buka suara terkait pengakuan istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi soal dugaan pelecehan yang dialami.
Dilansir TribunWow.com, menurut Benny Ali, Putri mengaku dipegang di bagian paha oleh mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Namun hal ini tak sesuai dengan pernyataan Ferdy Sambo yang mengklaim istrinya telah dirudapaksa oleh Brigadir J.
Baca juga: Putri Candrawathi Memohon Tak Ditinggal Kuat Maruf dan Sebut Brigadir J Sadis, Benarkan Dilecehkan?
Ditemui di sela persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022), Ferdy Sambo mengklaim istrinya telah dirudapaksa.
Ia membantah adanya motif lain yang mendorong untuk melakukan pembunuhan.
"Jelasnya, istri saya kan diperkosa sama Yoshua. Tidak ada motif lain. Apalagi itu berselingkuh," tegas Ferdy Sambo dikutip Tribunnews.com.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Benny Ali mengungkapkan pengakuan Putri saat menjalani penyelidikan.
Ia bersama Kombes Susanto Haris sempat menginterogasi Putri di rumah pribadinya, Jalan Saguling,Kalibata, Jakarta Selatan.
"Di TKP saat itu tidak ada ibu Putri, saya tanyakan, 'ibu Putri ada di mana? ada di rumah Saguling'. Saya langsung sama pak Santo naik mobil menemui ibu Putri," kata Benny Ali dikutip Tribunnews.com.

Baca juga: Alasan Jaksa Erna Normawati yang Garang Cecar Putri Candrawathi Didepak dari Kasus Brigadir J
Dalam pertemuan tersebut, Benny Ali menyebut Ferdy Sambo juga hadir.
Kemudian, Putri turun menemuinya dari lantai dua sembari menangis.
Ia juga masih terus menangis saat diinterogasi sehingga sejumlah pertanyaan Benny Ali tak berhasil dijawab.
"Jadi waktu itu ibu putri nangis, nangis saya tanya. 'Maaf bu kira-kira apa yang terjadi?' jadi beliau menyampaikan bahwa saat itu beliau baru pulang dari Magelang, pakai celana pendek, istirahat di rumah Duren Tiga, sedang apa, santai-santai. Abis itu nangis lagi," ucap Benny.
Ferdy Sambo yang juga mendampingi saat interogasi, menjawab menggantikan sang istri.
"Abis itu pak FS menambahkan bercerita lagi abis itu saya tanya lagi (ke PC) gimana ceritanya? selanjutnya si Almarhum Yosua itu melaksanakan pelecehan sehingga beliau berteriak, selanjutnya almarhum itu keluar," lanjutnya.
Hakim kemudian menanyakan detail pelecehan yang disebut dilakukan Brigadir J.
Menirukan perkataan Putri, Benny Ali menyebut istri Ferdy Sambo mengaku diraba di bagian paha.
"Apa yang diceritakan tentang pelecehan itu?" tanya majelis hakim.
"Dipegang-pegang," jawab Benny Ali.
"Paha?" tanya lagi majelis hakim.
"Iya," aku Benny Ali.
"Yang disampaikan (hanya) itu?" tanya Hakim Ketua Wahyu Iman Santosa.
"Iya karena setiap kita tanya, nangis," terang Benny Ali.
"(Lalu) infonya sudah dapat, sudah (dirasa) cukup selanjutnya saya kembali ke TKP," tandasnya.(TribunWow.com/Via)