Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia dan Ukraina akan Melambat Selama Musim Dingin, AS Soroti Tekad Kyiv untuk Tetap Melawan

Direktur Intelijen Nasional AS, Avril Haines, memprediksi jalannya perang Rusia dan Ukraina beberapa bulan mendatang.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube The Telegraph
Kondisi pusat perbelanjaan di Kremenchuk, Kiev/Kyiv, Ukraina yang diserang misil Rusia, pada Senin (27/6/2022). Terbaru, Direktur Intelijen Nasional AS, Avril Haines, memprediksi jalannya perang Rusia dan Ukraina beberapa bulan mendatang. 

"Saya pikir kami tidak melihat bukti bahwa tekad itu sedang dirusak pada titik ini," ungkap Haines.

Rusia juga ingin memengaruhi kapasitas Ukraina untuk menuntut keadilan terhadp perang tersebut, sementara kondisi ekonomi Kyiv telah terpukul keras.

"Ekonomi Ukraina sudah sangat menderita. (Perang) itu sangat menghancurkan."

Baca juga: 3.500 Tentara Rusia dan Keluarganya Hubungi Ukraina, Buat Skema Kelabui Putin agar Bebas dari Perang

Eks Pimpinan NATO Sebut Ukraina Bisa Menang

Eks pemimpin NATO, Anders Fogh Rasmussen, mengatakan bahwa Ukraina memiliki kesempatan menang dari Rusia.

Dilansir TribunWow.com, ia menyimpulkan hal tersebut dari efisiensi perang dan dukungan senjata dari sejumlah negara yang sangat membantu.

Mantan perdana menteri Denmark itu juga menyebut bahwa Rusia jelas melakukan kejahatan perang dan mengandalkan strategi yang kurang terorganisir.

Baca juga: Spanyol Curiga Rusia Pelaku Insiden Bom Surat, Kedutaan Ukraina Juga Dapat Kiriman Berisi Mata Hewan

Anders Fogh Rasmussen, merupakan pemimpin NATO dari periode tahun 2009 hingga 2014.

Dia saat ini adalah ketua pendiri Rasmussen Global, sebuah organisasi yang mewadahi para pemikir.

Dalam wawancara eksklusif dengan Al Jazeera, Jumat (2/12/2022), Rasmussen memberikan pandangannya terkait perang antara Rusia dan Ukraina.

Menurutnya, Ukraina bisa saja menang dari negara adidaya Rusia jika melihat dari cara cerdik mereka dalam berperang.

Ditambah lagi dengan bantuan militer dari sekutu-sekutu NATO yang berhasil digunakan secara efisien oleh tentara Ukraina.

Maka, untuk meningkatkan potensi kemenangan Ukraina, negara-negara NATO harus melakukan peningkatan pengiriman senjata ke negara tersebut.

"NATO harus meningkatkan pengiriman senjata ke Ukraina," kata Rasmussen.

"Ukraina telah menunjukkan efisiensi tinggi dalam penggunaan senjata yang telah mereka terima dan jika NATO dan sekutunya melanjutkan pengiriman ini, maka Ukraina benar-benar dapat memenangkan perang ini melawan pasukan militer Rusia yang tidak terorganisir, yang menggunakan peralatan militer kuno."

Halaman
123
Tags:
RusiaUkrainaVolodymyr ZelenskyVladimir PutinAmerika Serikat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved