Konflik Rusia Vs Ukraina
Swiss Bekukan Rp 122 Triliun Aset Rusia Buntut Invasinya ke Ukraina, Disinyalir Masih akan Bertambah
Swiss membeberkan jumlah aset milik warganegara atau entitas berbasis di Rusia yang telah dibekukannya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Ia yakin bahwa Uni Eropa, yang tidak memiliki kebijakan luar negeri sendiri, bergantung sepenuhnya pada Amerika Serikat.
Lavrov pun menyarankan agar kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa tidak melupakan bahwa dia adalah diplomat tertinggi di Uni Eropa, dan bukan kepala militer.
"Kita mungkin akan segera melihat bahwa posisi diplomat top Uni Eropa ini akan dihapuskan, karena Uni Eropa hampir tidak memiliki kebijakan luar negerinya sendiri, berada dalam solidaritas penuh dengan pendekatan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat," ujar Lavrov.
Baca juga: Tuntut Ganti Rugi, Gubernur Bank Kiev Minta Aset Rusia yang Dibekukan Dipakai untuk Perbaiki Ukraina
Total Kerugian Ukraina Akibat Perang
Nilai kerusakan langsung yang diderita Ukraina setelah invasi Rusia sekarang hampir mencapai seratus kuadriliun rupiah.
Klaim tersebut dinyatakan oleh sebuah universitas Ukraina yang juga memperkirakan dampak perang pada PDB Ukraina.
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, pada 26 April, jumlah total kerusakan infrastruktur langsung yang didokumentasikan Ukraina mencapai £70,3 miliar (Rp 1,3 kuadriliun).

Menurut Sekolah Ekonomi Kyiv (KSE), jumlah tersebut mencangkup nilai sejumlah besar bangunan tempat tinggal dan jalan khususnya dihancurkan oleh pasukan Rusia.
Sekolah Ekonomi Kyiv ini didukung oleh pemerintah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, termasuk Kantor Kepresidenannya, Kementerian Ekonomi Ukraina, dan Kementerian Infrastruktur.
Kerusakan telah diverifikasi sebagai bagian dari aksi pengumpulan data sumber terbuka oleh KSE untuk mendokumentasikan kerusakan yang dilakukan oleh invasi sebagai bagian dari seri 'Rusia Harus Membayar'.
Penelitian menunjukkan kerusakan langsung pada infrastruktur Ukraina, tetapi juga memperkirakan dampak perang terhadap PDB Ukraina.
Selain itu ditambah dengan hilangnya investasi, eksodus tenaga kerja dan biaya pertahanan antara £448 miliar (Rp 8 kuadriliun) dan £478 miliar (Rp 8,7 kuadriliun).
Biaya kerusakan jalan dan bangunan tempat tinggal merupakan bagian terbesar dari sejumlah uang yang akan diperlukan untuk membangun kembali Ukraina.
Lebih dari 23 ribu kilometer jalan telah rusak sejauh ini dengan nilai kerusakan senilai £22,6 miliar (Rp 412 triliun).
Kerusakan pada bangunan tempat tinggal telah menjadi beberapa yang paling mengerikan yang muncul dari konflik karena warga sipil menjadi sasaran tembakan Rusia di rumah mereka.