Piala Dunia 2022
Balas Aksi Protes Jerman di Piala Dunia 2022 soal LGBT, Warga Qatar Bentangkan Foto Mesut Ozil
Warga Qatar melakukan aksi balasan merespons Jerman yang sempat memprotes soal LGBT di Piala Dunia 2022.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Beberapa hari yang lalu, Timnas Jerman sempat melakukan gestur tutup mulut sebagai aksi protes di tengah pertandigan Piala Dunia 2022 Qatar.
Aksi tutup mulut tersebut diketahui dilakukan oleh Jerman sebagai respons atas kebijakan Qatar dan FIFA yang melarang penggunaan simbol-simbol dukungan terhadap kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Dikutip TribunWow dari espn, kini aksi tutup mulut Jerman itu mendapat balasan dari warga Qatar.
Baca juga: Berandai Asuh Inggris di Piala Dunia 2022 Qatar, Rooney akan Manfaatkan Phil Foden Lawan Wales
Aksi balasan ini dilakukan oleh warga Qatar pada pertandingan Spanyol Vs Jerman di Al-Thumama Stadium, Qatar, Senin (28/11/2022).
Para warga Qatar yang mengenakan pakaian thawb atau thobe tampak membentangkan foto eks pemain Timnas Jerman Mesut Ozil.
Dipertontonkan juga gambar karikatur Mesut Ozil.
Diduga para warga Qatar ingin publik memerhatikan bagaimana Mesut Ozil menjadi korban diskriminasi di Jerman.
Seperti yang diketahui, Mesut Ozil berhenti dari Timnas Jerman seusai menjadi korban rasisme pada Piala Dunia 2018 silam.
Mesut Ozil juga kerap menjadi korban rasisme karena dirinya yang merupakan keturunan imigran Turki di Jerman.
"Saya warga Jerman ketika menang, tetapi saya imigran ketika kami kalah," kata Mesut Ozil pada saat jadi korban diskriminasi.
Perlakuan diskriminatif memuncak saat Ozil berfoto bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang diperparah oleh komentar provokatif manajer Timnas Jerman, Oliver Bierhoff dan presiden asosiasi sepak bola Jerman, Reinhard Grindel.
Baru-baru ini, Grinderl mengaku seharusnya mendukung Ozil di tahun 2018 silam.
Baca juga: FIFA Tidak Main-main, Siapkan Segudang Sanksi untuk Negara yang Nekat Promosikan Simbol LGBT

Sebelumnya diberitakan, Timnas Jerman kompak berpose menutup mulut jelang laga perdana Grup E Piala Dunia 2022 melawan Jepang.
Dilansir TribunWow.com, Timnas Jerman melawan Jepang di Khalifa International Stadium, Qatar, pada Rabu (23/11/2022) pukul 20.00 WIB.
Laga perdana Timnas Jerman tersebut diyakini bakal menjadi langkah penentuan anak asuh Hansi Flick di Piala Dunia 2022, terlebih Grup E diisi tim-tim kuat yang bisa menjadi batu sandungan Tim Panser.
Grup E Piala Dunia 2022 diisi oleh Timnas Jerman, Jepang, Kosta Rika, serta Spanyol.
Namun, jelang laga melawan Jepang di Piala Dunia 2022, Timnas Jerman melakukan aksi yang cukup mengundang sorotan.
Dilansir TribunWow.com dari Instagram Timnas Jerman @dfb_team pada Rabu (23/11/2022), terlihat Kai Havertz dkk kompak melakukan pose foto tutup mulut jelang laga melawan Jepang.
Ternyata, ada maksud tertentu di balik aksi pose tutup mulut Timnas Jerman di Piala Dunia 2022 tersebut.
Timnas Jerman ternyata melakukan aksi protes terhadap dilarangnya pemakaian ban kapten pelangi yang merepresentasikan komunitas LGBT di Piala Dunia 2022.
Timnas Jerman sendiri melalui sang kapten, Manuel Neuer, sebelumnya sempat bersikeras ingin memakai ban kapten pelangi di Piala Dunia 2022, namun urung dilakukan karena bakal terkena kartu kuning dari wasit yang memimpin laga saat tim Panser bermain.
"We wanted to use our captain’s armband to take a stand for values that we hold in the Germany national team: diversity and mutual respect. Together with other nations, we wanted our voice to be heard. It wasn’t about making a political statement – human rights are non-negotiable. That should be taken for granted, but it still isn’t the case. That’s why this message is so important to us."
"(Kami ingin menggunakan ban kapten kami untuk mempertahankan nilai-nilai yang kami anut di tim nasional Jerman: keberagaman dan saling menghormati. Bersama dengan bangsa lain, kami ingin suara kami didengar. Ini bukan tentang membuat pernyataan politik – hak asasi manusia tidak dapat dinegosiasikan. Itu harus diterima begitu saja, tetapi tetap saja tidak demikian. Itulah mengapa pesan ini sangat penting bagi kami,-red)."
"Denying us the armband is the same as denying us a voice. We stand by our position (Menolak ban kapten kami sama dengan menolak kami bersuara. Kami berdiri dengan posisi kami,-red)," tulis Timnas Jerman di Instagram resmi tim.
Sebelumnya, tak hanya Timnas Jerman yang bersikeras ingin memakai ban kapten pelangi di Piala Dunia 2022.
Timnas Inggris serta Wales terpantau juga ingin memakai ban kapten pelangi di gelaran Piala Dunia 2022, namun akhirnya hal tersebut urung terlaksana.
Menarik untuk dinantikan apakah Timnas Jerman akan melakukan aksi protes lagi atau tidak di gelaran sisa laga mereka di Piala Dunia 2022 mendatang.

Baca juga: Dipanggil Timnas Jerman untuk Piala Dunia 2022, Mampukah Gotze Mengulang Memori Indah di 2014?
Manuel Neuer Sempat akan Pakai Ban Kapten Simbol LGBT
Sejumlah kapten dari tim nasional (timnas) sepak bola negara-negara Eropa berencana mengenakan ban kapten One Love selama pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar.
Ban kapten One Love ini diketahui merupakan simbol dukungan para pemain sepak bola terhadap kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
Dikutip TribunWow dari unaids, kampanye One Love ingin meningkatkan kepedulian masyarakat untuk menerima bahwa LGBT bukan lah hal yang menyimpang.
Dalam dunia sepak bola, ban kapten One Love bertujuan untuk mempromosikan inklusivitas dan menentang adanya diskriminasi terhadap LGBT.
Ban kapten One Love ini diketahui akan digunakan oleh Kapten Timnas Jerman, Manuel Neuer.
Presiden Federasi Sepak Bola Jerman, Bernd Neuendorf menyatakan siap membayar denda penggunaan ban kapten One Love selama berlangsungnya Piala Dunia 2022 di Qatar.
"Secara pribadi, saya cukup siap untuk menerima sanksi denda," ujar Neuendorf.
"Ini bukanlah pernyataan politik, tetapi pernyataan untuk hak asasi manusia (HAM)," ungkapnya.
Hal yang sama akan dilakukan oleh Kapten tim nasional Inggris Harry Kane.
Dikutip TribunWow dari skynews, Ketua Asosiasi Sepak Bola Inggris alias FA yakni Mark Bullingham menegaskan siap dikenakan sanksi terkait keputusan mempromosikan simbol LGBT.
FIFA sendiri telah menyampaikan kepada para negara peserta Piala Dunia 2022 agar tidak mengenakan simbol-simbol yang memiliki agenda moralitas selama berlangsungnya Piala Dunia 2022 di Qatar.
Bullingham berdalih, dirinya sudah mengirimkan surat izin kepada FIFA untuk mengenakan ban kapten berwarna pelangi namun belum menerima respons dari FIFA.
"Saya rasa ada kemungkinan kita akan didenda. Dan jika kita didenda, kita akan membayar denda," ujar Bullingham.
Bullingham mengatakan penting untuk menunjukkan nilai yang diyakini oleh timnas Inggris.
"Dan itulah yang akan kami lakukan," kata Bullingham.
FA juga menjamin keselamatan para penonton sepak bola gay akan aman dari diskriminasi otoritas Qatar. (TribuNWow.com/Anung/Aulia)
Baca juga berita lain terkait Piala Dunia 2022