Gempa di Cianjur
Ibunya Tewas, Berikut Kondisi Bocah Korban Gempa di Cianjur yang Ditemukan Selamat setelah 3 Hari
Seorang bocah yang berhasil ditemukan setelah tiga hari terkubur reruntuhan, masih harus menghadapi kenyataan pahit.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Adalah Azka, bocah berusia 6 tahun yang masih tergolong beruntung lantaran selamat dari musibah gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Dilansir TribunWow.com, anak laki-laki tersebut secara ajaib ditemukan dalam kondisi masih bernyawa setelah tiga hari terjebak di reruntuhan rumahnya.
Sang ayah, Eka, merasa bersyukur meski kini harus membesarkan sendirian sang anak setelah istrinya ikut tewas dalam bencana tersebut.
Baca juga: Terisolasi akibat Gempa Cianjur, Saudagar Beras Ini Relakan Stok Dagangan untuk Beri Makan Pengungsi
Meski sudah mendapat perawatan di RSUD Sayang, Cianjur, Azka terus saja menangis.
Seolah merasakan trauma, ia mengalami demam dan menolak makan walau menderita dehidrasi.
Pihak rumah sakit pun melakukan segala upaya untuk memasukkan nutrisi ke tubuh anak tersebut melalui infus di tangannya.
Sang ayah, Eka, mengaku awalnya sudah pasrah dan hanya ingin menemukan anaknya meski dalam kondisi apa pun.
Pasalnya, orangtua dan istrinya yang adalah ibu Azka, ditemukan meninggal dunia.
"Awalnya saya agak enggak percaya karena sudah lama enggak ditemuin sama tim SAR, sudah berusaha saya," ucap Eka dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (24/11/2022).
"Saya sudah mengikhlaskan saja. Tapi hari ketiga alhamdullilah tim SAR menemukan Azka dengan selamat. Cuma istri saya dan ibu saya meninggal."

Baca juga: Setenda dengan Mayat hingga Tidur di Pinggir Rel, Berikut Kisah Pilu Para Pengungsi Gempa Cianjur
Menurut Eka, putranya saat itu selamat karena tersembunyi dalam celah di dekat kasur bekas kamarnya.
Ketika ditemukan, Azka berada dalam kondisi lemas karena dehidrasi akibat tiga hari tak mendapat asupan makanan.
"Kondisi Azka (sekarang-red) alhamdullilah membaik, cuma ada ganjalan di perut kayaknya agak kena tekanan istilahnya, masih agak sakit katanya," terang Eka.
Meski bersyukur putranya selamat, Eka mengaku merasa terpukul atas kepergian istri dan keluarga lain.
Ia pun berniat membesarkan Azka sendirian dan berharap putranya terus sehat serta berumur panjang.
"Ya gimana ya, bersedihlah karena mamanya (Azka-red) enggak ada, biarpun anak saya alhamdullilah sudah selamat," kata Eka.
"Saya mau rawat sendirian, insyaAllah."
Baca juga: Kisah Enjot, Korban Gempa di Cianjur yang Kehilangan 11 Anggota Keluarga saat Desanya Luluh Lantak
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Dengar Suara Menggelegar dan Bumi Berguncang
Elis, menjadi saksi hidup atas kengerian yang terjadi saat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang wilayahnya pada Senin (21/11/2022).
Dilansir TribunWow.com, warga Tunggilis Wetan, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengaku panik dan ketakutan.
Ia bahkan menangis mengira dunia kiamat saking kencangnya guncangan disertai suara menggelegar yang terdengar.
Baca juga: Kisah Para Korban Selamat Gempa Cianjur, Berdarah-darah Naik Motor hingga sempat Tertimbun Tembok
Ketika itu, Elis sedang berada di sawah untuk melakukan kegiatannya sehari-hari.
Ia sontak dikagetkan dengan suara gemuruh kencang dan bumi yang tiba-tiba berguncang hebat.
Elis yang kebingungan merasa panik dan mengira bumi telah berada di ambang kiamat.
"Saya kan lagi di sawah, ada suara geleger gitu suara getaran, ada asap juga dari jauh saya liat, astagfirullahaladzim kiamat sambil nangis aku teh kaget," tutur Elis dikutip dari TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022).
Tak berhenti di situ, Elis yang bergegas pulang saat gempa mereda, kembali dikagetkan dengan kondisi kampungnya.
Ia melihat rumah-rumah tetangga di sepanjang perjalanan pulang telah luluh lantak dan hancur rata dengan tanah.
Bahkan, rumahnya sendiri sudah menjadi puing-puing lantaran roboh tak kuat menahan guncangan.
Elis kembali dilanda kecemasan ketika mendengar kabar bahwa ibunya ikut menjadi korban gempa dan tertimbun reruntuhan di rumah.
"Pas pulang ke rumah kata orang sing sabar, umi belum ketemu, sampe tiga jam enggak ada, ketiban tembok," ucap Elis.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,6 di Cianjur Dirasakan Warga Jakarta, Sejumlah Bangunan Rusak hingga Timpa Mobil
Dilaporkan TribunnewsBogor.com, ibunda Elis akhirnya selamat setelah hampir tiga jam berada di reruntuhan.
Beruntung tubuh sang ibu terlindungi kulkas yang menahan puing-puing runtuhan tembok rumah mereka.
"Untungnya ada kulkas, si umi teh ada di bawah kulkas jadi tembok yang jatuh masih ketahan, cuma tangan doang sakit karena nahan, mana kompor juga nyala katanya, mati karena ketiban tembok," terang Elis.
Sang ibu langsung dilarikan ke RSUD Cimacan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Meski kondisinya dinyatakan baik-baik saja, ibu Elis mengalami syok dan masih dalam keadaan yang lemas.
Adapun hingga kini, sebanyak 162 orang dikabarkan meninggal dunia dalam bencana tersebut.
Sementara itu, 326 warga lainnya mengalami luka-luka dan sebanyak 13.784 orang terpaksa mengungsi.(TribunWow.com/Via)