KTT G20 Bali
Sophie Corcoran Dihujat Netizen Indonesia karena Cuitan Batik KTT G20: Saya Hanya Bertanya
Pengamat politik sekaligus Broadcaster asal Inggris, Sophie Corcoran diserbu warganet Indonesia setelah mencuitkan soal pakaian batik di KTT G20.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Bernasib sama seperti YouTuber Mahyar Tousi yang menghina pakaian batik di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali, seorang broadcaster sekaligus pengamat politik asal Inggris bernama Sophie Corcoran kini diserbu oleh netizen Indonesia.
Sophie Corcoran diserang warganet +62 seusai mencuitkan foto delegasi KTT G20 Bali sambil dibubuhi narasi bernada sindiran.
Dikutip TribunWow dari Twitter @sophielouisecc, dalam foto yang diunggah tampak Perdana Menteri (PM) Kanada dan Inggris yakni Justin Trudeau dan Rishi Sunak menggunakan batik berwarna merah.
Baca juga: Minta Maaf Tak Berniat Hina Batik, YouTuber Mahyar Tousi Ngaku Diancam Dibunuh Netizen Indonesia
Seperti yang diketahui, batik ini merupakan pemberian pemerintah Indonesia sebagai dresscode saat menghadiri acara gala dinner, Selasa (15/11/2022) malam.
Di atas foto tersebut, Sophie menuliskan "Why are they all dressed the same - and like that (Mengapa mereka semua berpakaian sama dan seperti itu," tulis Sophie.
Cuitan ini lantas mengundang amarah dan emosi netizen Indonesia.
Mereka menghujat balik Sophie yang dicap kurang membaca dan minim pengetahuan.
Sejumlah warganet justru mengunggah beberapa foto Sophie yang tampak mengenakan pakaian yang sama dan pose yang sama.
Warganet lain meminta Sophie melakukan riset terlebih dahulu sambil memberikan data bahwa sejak dulu para delegasi KTT di Asia selalu tampil mengenakan pakaian adat negara tuan rumah.
Seusai menerima banyak hujatan, Sophie tampak membatasi kolom komentarnya.
Ia lalu menyampaikan klarifikasi cuitan yang ia maksud namun tak meminta maaf.
"Lolll this isn’t even controversial - I’m just asking why they’re all dressed the same way lol what are they doing. How is this controversial," tulis @sophielouisecc.
"Ini bahkan tidak kontroversial - saya hanya bertanya mengapa mereka semua mengenakan pakaian yang sama, apa yang mereka lakukan. Bagaimana ini kontroversial," ujar Sophie sambil menambahkan emoji tertawa.

Baca juga: 7 Momen KTT G20 di Bali, Kecantikan Kim Keon Hee Jadi Sorotan Netizen hingga Jokowi Jadi Sopir
Sebelumnya diberitakan, lewat akun Twitter-nya, YouTuber bernama Mahyar Tousi telah menyampaikan klarifikasi soal insiden menghina pakaian batik yang dipakai oleh Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak dan PM Kanada Justin Trudeau.
Mahyar Tousi menyatakan dirinya tidak bermaksud menghina pakaian batik yang dipakai oleh para delegasi KTT G20 di Bali, Indonesia.
Dikutip TribunWow dari Twitter @Mahyar Tousi, Mahyar Tousi bahkan mengaku mendapat ancaman pembunuhan dan pesan dari warganet Indonesia hingga pejabat pemerintahan.
Baca juga: Saat KTT G20, KM Mutiara Timur 1 Terbakar di Selat Lombok, Dilaporkan Angkut 271 Orang dari Surabaya
Mahyar menegaskan, dirinya bermaksud mengkritisi politisi Inggris yang menggunakan pakaian adat tertentu demi popularitas atau mempercantik imej mereka.
Mahyar menyatakan, tidak seharusnya budaya dan tradisi dimanfaatkan oleh politisi atau selebriti untuk jadi ajang cari perhatian.
Pada cuitan terbarunya Kamis (17/11/2022), Mahyar menyampaikan permohonan maaf atas candaan soal pakaian batik KTT G20 yang menurutnya tidak disengaja.
"Kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak & Trudeau yang memakainya (batik) tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui tentang budaya tersebut," ujar Mahyar.
Lewat akun Twitter-nya, Mahyar sempat mengunggah foto sejumlah kepala negara mulai dari Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak dan PM Kanada Justin Trudeau menggunakan pakaian batik yang menjadi dresscode KTT G20 di Bali pada Rabu (15/11/2022).
Mahyar mengomentari batik yang dikenakan para delegasi G20 dengan nada menghina.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, sontak hal ini memicu kemarahan netizen Indonesia.
Setelah menerima banyak hujatan dari warganet, Mayhar diketahui telah menghapus cuitan itu dari Twitternya pada Rabu (16/11/2022).

Namun amarah warganet Indonesia tak berhenti sampai di situ.
Kini netizen Indonesia gantian menyerbu kanal YouTube Mahyar Tousi yang memiliki 260 ribu subscirber.
Video terakhir Mahyar pada 16 November 2022 kini dipenuhi oleh komentar warganet Indonesia.
Warganet yang dikenal dengan julukan netizen +62 ini ramai-ramai menyerukan untuk mereport kanal YouTube milik Mahyar.
Seperti yang diketahui, apabila terkena report, maka Mahyar terancam kehilangan akun YouTube-nya.
"MARI KITA SPAM PAKE VPN BRO BIAR ADSENSE NYA KE BANNED," tulis @Fast Brake.
"Rujak gaes.....kita report bareng2," tulis @asep rismunandar.
"Report masal brooo...biar akunya ilang," ujar @Denny Marda.
Baca juga: KTT G20 Rilis Hasil Pembahasan Perang Rusia dan Ukraina, Bahas Akibat hingga Janjikan Solusi
Total ada ratusan komentar berbahasa Indonesia yang menyerukan ajakan untuk mereport akun milim Mahyar Tousi.
Beberapa netizen menuntut permintaan maaf dari Mahyar.
Sebagai informasi, Mahyar adalah YouTuber yang kontennya kerap membahas isu-isu politik khususnya di Inggris.
Konten-konten yang diunggah Mahyar mayoritas mengkritisi pemerintahan Inggris saat ini yang dipimpin oleh Rishi Sunak sebagai PM.
Namun selain mengomentari soal Inggris, Mahyar juga sesekali membuat konten tentang Donald Trump dan Amerika Serikat (AS).
Dalam profilnya, Mahyar mengklaim kanal miliknya adalah media independen yang berjuang untuk demokrasi.
(TribunWow.com/Anung)