Breaking News:

KTT G20 Bali

Bossman Mardigu Wowiek Sebut AS dan dkk Manfaatkan G20 Jadi Ajang Bully Putin dan Rusia

Enterpreneur Mardigu Wowiek ikut mengomentari berjalannya KTT G20 di Bali yang menurutnya menjadi ajang bagi AS dan negara barat untuk membully Rusia.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Kolase YouTube Sekretariat Presiden dan YouTube Abraham Samad Speak Up
Foto kiri: Mardigu Wowiek Prasantyo alias Bossman Mardigu di YouTube Abraham Samad Speak Up, Sabtu (5/11/2022). Foto kanan: Pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Bali, Senin (14/11/2022). Terbaru, Mardigu mengomentari berjalannya rangkaian acara G20 di Bali. 

Kemudian RT juga menjelaskan bagaimana pemerintah Indonesia tidak gentar tetap mengirimkan undangan kepada Putin untuk menghadiri KTT G20.

Ketua Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia, Dino Patti Djalal menyampaikan sejumlah saran terkait langkah apa yang harus dilakukan Indonesia agar acara KTT G20 di Bali dapat tetap berjalan lancar.

Awalnya Dino menjelaskan G20 terancam ditinggalkan oleh negara-negara anggotanya bahkan bubar karena konflik Rusia-Ukraina.

"G20 kini sedang sakit, terpecah belah, dan kalau tidak hati-hati bisa menjadi disfungsional," ujar Dino dikutip TribunWow.com dari YouTube Sekretariat FPCI, Minggu (3/4/2022).

Baca juga: Sosok Komandan Perang Baru Rusia, Ditunjuk Putin Pimpin Perang Ukraina meski Pernah Dipenjara 2 Kali

Ketua Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia, Dino Patti Djalal menyampaikan sejumlah saran terkait langkah apa yang harus dilakukan Indonesia agar acara KTT G20 di Bali dapat tetap berjalan lancar, Kamis (31/3/2022).
Ketua Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia, Dino Patti Djalal menyampaikan sejumlah saran terkait langkah apa yang harus dilakukan Indonesia agar acara KTT G20 di Bali dapat tetap berjalan lancar, Kamis (31/3/2022). (YouTube Sekretariat FPCI)

Dino mencontohkan bahwa di dalam G20 terdapat negara-negara G7 (Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat) yang mana semua negara G7 menentang keras invasi Rusia terhadap Ukraina.

Selanjutnya ada juga negara-negara yang pro terhadap Rusia di dalam G20 yakni Brasil, India, China, dan Afrika Selatan.

Menurut Dino, Indonesia saat ini harus memanfaatkan modal politik dan diplomatik Indonesia dengan negara-negara barat, Rusia, Tiongkok (China), bahkan negara-negara menengah.

Dino menyampaikan, Indonesia sampai saat ini masih memiliki modal politik yang baik dengan Rusia.

"Indonesia tidak menerapkan sanksi terhadap Rusia dan hubungan bilateral Jakarta-Moskow masih terjaga normal," ujarnya.

Selanjutnya Dino menyarankan agar pembahasan pilar-pilar G20 terus berjalan, mulai dari Business 20, Civil 20, Labor 20, dan lain sebagainya.

Pertemuan pertama Menkes anggota G20 di Marriott Hotel Yogyakarta, Senin (20/6/2022)
Pertemuan pertama Menkes anggota G20 di Marriott Hotel Yogyakarta, Senin (20/6/2022) (TRIBUNJOGJA/Istimewa)

Kemudian Dino menyarankan agar Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi rutin melakukan zoom diplomacy.

"Yaitu lobi melalui teleconference secara intensif dengan pemimpin negara-negara G20 lainnya untuk mencari formula yang dapat menjaga keutuhan G20," ungkap Dino.

Dino mengingatkan bahwa solusi menjaga keutuhan G20 harus dirintis sedini mungkin.

Selain itu Dino turut menyarankan agar Jokowi memanfaatkan kesempatan KTT ASEAN-AS pada pertengahan tahun 2022 besok untuk berbicara secara bilateral dengan Presiden AS Joe Biden membahas pentingnya menjaga keutuhan G20.

Dino lalu juga menyarankan agar Indonesia mengirimkan perwakilan ke Ukraina dan Rusia untuk mencari solusi mengakhiri konflik. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
KTT G20Vladimir PutinRusiaUkrainaMardigu Wowiek
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved