Breaking News:

Terkini Nasional

Kontribusi Positif Perempuan Muda dalam Digitalisasi UMKM dan Dorong Ekonomi Nasional

Acara Perempuan Gen Z Dorong Ekonomi Nasional, Rabu (12/10/2022) membahas tentang Kontribusi Positif Perempuan Muda dalam Digitalisasi UMKM.

(IVAN DWI KURNIA PUTRA).
(Dari kiri ke kanan) perwakilan Bearrito Jakarta, Alanda Kariza; Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi; Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki; dan perwakilan peneliti Litbang Kompas, Putri Arum; berdiskusi tentang pertumbuhan ekonomi yang didorong sektor UMKM, di Jakarta, Rabu (12/10/2022). 

Omzet per minggunya mencapai pertumbuhan tertinggi dengan capaian 13 persen atau dari Rp 5,3 juta pada 2020 menjadi Rp 6,04 juta pada 2021.

”Adapun proporsi pesanan daring terhadap seluruh pesanan selama pandemi pada mitra perempuan muda meningkat sebesar 22,1 persen. Pertumbuhan transaksi harian UMKM perempuan muda juga lebih tinggi (8,4 persen) dibandingkan laki-laki,” kata peneliti Litbang Kompas, Putri Arum Sari, saat memaparkan hasil risetnya.

Penelitian oleh Litbang Kompas ini melibatkan responden sebanyak 5.091 orang dari 15 kota pada 13 Mei hingga 8 Juli 2022.

Adapun responden merupakan pelaku UMKM yang sudah memanfaatkan platform digital, pengemudi transportasi daring, dan konsumen aplikasi digital.

Riset tersebut juga menunjukkan, perempuan pengemudi di sembilan kota mengalami kenaikan pendapatan per minggu rata-rata sebesar 9,3 persen.

Padahal, pada saat yang sama, pendapatan pengemudi laki-laki mengalami penurunan hingga 26,5 persen.

Sementara itu, dari sisi konsumen, daya beli perempuan lebih tinggi 10,5 persen daripada laki-laki. Total transaksi dalam sebulan pun mencapai Rp 505.600.

Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menambahkan, digitalisasi terbukti membantu para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya.

Sementara itu, pihaknya sebagai penyedia platform digital membantu menyerap tenaga kerja dengan menarik mitra baru.

”Selain itu, hasil riset menunjukkan, teknologi membuat tidak ada satu pun yang tidak mungkin. Apalagi, perempuan muda ini punya resiliensi tinggi, khususnya di tengah krisis. Saat pandemi, mereka justru bisa mengembangkan usaha dengan mengandalkan teknologi,” kata Neneng.

Alanda Kariza, salah seorang perempuan pelaku UMKM, menuturkan, kontribusi signifikan ini perlu mendapatkan dukungan dari pemangku kebijakan.

Harapannya, lebih banyak perempuan yang terlibat dalam dunia wirausaha.

”Perjalanan perempuan muda ini masih panjang mengingat usia mereka. Semoga mereka tidak hanya mencari kesempatan, tapi juga menciptakan kesempatan untuk diri sendiri dan untuk perempuan lain,” ucap pengusaha makanan tersebut. Dilema UMKM Di tengah tuntutan digitalisasi, perempuan pelaku UMKM mengalami dilema.

Digitalisasi membantu mereka menjangkau pasar lebih luas, tetapi di sisi lain, mereka terbebani biaya platform yang tinggi. Untuk mengatasi hal itu, UMKM mengakalinya dengan menyesuaikan harga produk.

Alanda Kariza, misalnya, menetapkan harga berbeda antara penjualan secara langsung dan lewat platform digital.

Halaman
123
Tags:
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)UMKMTeten MasdukiMenteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)Ekonomi Indonesia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved