Konflik Rusia Vs Ukraina
Kini Resmi Diakui, Grup Tentara Bayaran Rusia Buka Kantor Pusat di Tengah Memanasnya Perang Ukraina
Tentara bayaran Wagner yang dibantah keberadaannya kini membuka kantor resmi di Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pasukan tentara bayaran swasta Grup Wagner Rusia yang sebelumnya menutup diri, kini telah membuka markas resmi pertamanya di tengah konflik dengan Ukraina.
Dilansir TribunWow.com, kelompok pimpinan Yevgeny Prigozhin, sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, membuka kantor di gedung bertingkat kota St. Petersburg pada hari Jumat (4/11/2022).
Pembukaan Kantor Pusat Wagner ini dipandang sebagai langkah untuk mempublikasikan kredensial militernya dan mengambil peran yang lebih publik dalam membentuk kebijakan pertahanan Rusia.
Baca juga: Rekrut Napi di Rusia, Bos Wagner Persilakan Warga yang Protes Kirim Anak Mereka ke Ukraina
Sebagaimana dilaporkan Al Jazeera, Sabtu (5/11/2022), pembukaan markas besar Wagner mengikuti langkah Prigozhin yang baru-baru ini ingin meningkatkan profil publiknya.
Di mana sebelumnya, pengusaha Rusia tersebut menghabiskan operasi kekuatan militernya dalam bayang-bayang.
Prigozhin telah membuat serangkaian intervensi tentang kemunduran Rusia dalam perangnya di Ukraina.
Bergabung dengan pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, Prigozhin menertawakan kinerja para jenderal Moskow.
Diketahui, ia telah lama membantah berada di belakang Wagner, yang tentara kontraknya mendukung tentara Rusia di Ukraina dan telah beroperasi di Afrika, Suriah, dan Libya.
Namun, Prigozhin bulan lalu secara terbuka mengkonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa dia adalah pendiri Wagner.
Prigozhin sendiri dijululuki "Koki Putin" karena bisnis kateringnya yang luas yang telah menyapu kontrak pemerintah.
Sebagai informasi, Uni Eropa menuduh Grup Wagner, yang sebagian besar anggotanya adalah mantan personel militer, melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan mengatakan mereka telah melakukan operasi rahasia atas nama Moskow.
Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memberikan sanksi kepada Prigozhin atas perannya dalam kelompok tersebut.
Pada tahun 2021, UE mengatakan Grup Wagner bertanggung jawab atas pelanggaran, termasuk penyiksaan dan pembunuhan di luar proses hukum, di Ukraina, Suriah, Libya, Republik Afrika Tengah, Sudan, dan Mozambik.
"Misi PMC Wagner Center adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman untuk menghasilkan ide-ide baru untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Rusia," kata Prigozhin dalam sebuah pernyataan untuk pembukaan kantor baru tersebut di hari Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Daftar Tentara Rusia Tersangka Kejahatan Perang di Ukraina, Termasuk 2 Anggota Grup Rahasia Wagner
Pembukaan gedung perkantoran itu dihadir campuran veteran berseragam militer dan profesional teknologi dan budaya muda, dengan ceramah dari tokoh nasionalis dan pro-Kremlin yang mengatakan bahwa markas besar Wagner akan membantu membuat negara lebih baik.