Polisi Tembak Polisi
Terancam Tersangka, Kodir ART Ferdy Sambo Disebut Cengengesan karena Sembunyikan Rasa Bersalah
Pakar mikro ekspresi Kirdi Putra membeberkan alasan Kodir, ART Ferdy Sambo, tertawa selama sidang.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Dua ART Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi terancam dijadikan tersangka dalam kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Dilansir TribunWow.com, mereka adalah Susi dan Diryanto alias Kodir yang diduga memberikan kesaksian palsu.
Sementara Susi dicap berbohong karena bicara berbelit, Kodir sempat dibentak jaksa lantaran cengengesan saat sidang.
Baca juga: 3 Tahun Jadi ART PC, Susi Jarang Pulang setelah Ikut Ferdy Sambo padahal Punya 2 Anak Gadis
Namun rupanya, sikap Kodir yang seolah santai dan tak serius menghadapi peradilan, merupakan mekanisme dirinya untuk bertahan.
"Manusia itu adalah makhluk emosional, jadi ketika kita menghadapi situasi yang 'critical', kita bisa punya respons yang namanya fight (melawan), slide (kabur) atau freeze (diam)," ungkap pakar mikro ekspresi Kirdi Putra dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Jumat (4/11/2022).
"Secara psikologi seperti itu," imbuhnya.
Menurut Kirdi, ART Ferdy Sambo yang ikut berperan membersihkan TKP pembunuhan itu berusaha lari dari situasi menegangkan di persidangan.
Satu dari antara cara tersebut adalah dengan tertawa atau tersenyum seperti yang dilakukannya.

Baca juga: Ungkap Hubungan Kuat Maruf dan Putri Candrawathi, Pengacara ART Ferdy Sambo: Bukan Kelas Dia
"Enggak cuma Kodir, banyak orang di luar sana ketika menghadapi situasi kritis mereka lari dengan cara tertawa, dengan cara marah," ungkap Kirdi.
"Sekarang di Indonesia berapa sering sih orang yang salah lebih galak daripada yang jadi korbannya."
Menurut Kirdi, karena mengetahui bahwa mereka bersalah, orang akan lebih cenderung mengeluarkan emosinya.
"Dan tertawa adalah salah satunya," tandasnya.
Baca juga: Kejujuran Susi Diklaim di Bawah 50 Persen, ART Ferdy Sambo Bersikap Janggal saat Jaksa Lakukan Ini
Sebelumnya, Kodir dicecar Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).
ART Ferdy Sambo tersebut didesak mengaku karena diduga berbohong terkait CCTV di TKP rumah Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Jaksa merasa janggal karena Kodir bisa dengan cepat menjawab detail tanggal pasti CCTV di TKP mulai mati.
"Saya lihat kau lantang cepat jawab," tegur jaksa.
"Siap pak," sahut Kodir sembari cengengesan.
"Jangan bohong lah. Jangan ketawa. Jangan cepat-cepat, jangan bohong, kejebak lu. Di sini bilang Bu Putri kan ada disitu, ini kamu bisa lihat kalau ngapa-ngapain itu kan kamar pribadi Ibu. Lancang kali saudara. Kalau tiba-tiba Ibu Putri lagi ngapa-ngapain?" cecar Jaksa.
"Tidak pak," kata Kodir.
"Logikanya, saudara mendapat wewenang FS untuk lihat CCTV. Kenapa saudara bisa cek 15 Juni, enggak logis kamu ini diperiksa September 2022, enggak logis. Ingat kau. Kau di BAP bilang Yosua ini begitu dekatnya dengan FS dia enggak bisa cek CCTV, kau lancang banget," kata Jaksa.
Baca juga: Deretan Pengakuan ART Ferdy Sambo: Bersihkan Darah Brigadir J hingga Sempat Lapor soal CCTV Mati
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 15.19
Kodir Bersihkan Darah Brigadir J
Sosok ART Ferdy Sambo yakni Diryanto alias Kodir dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Dilansir TribunWow.com, Kodir mengaku menjadi orang yang diperintahkan untuk membersihkan darah Brigadir J seusai pembunuhan terjadi.
Dalam kesempatan tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan hal-hal yang Kodir lihat ketika melakukan tugas tersebut.
Baca juga: 3 Tahun Jadi ART PC, Susi Jarang Pulang setelah Ikut Ferdy Sambo padahal Punya 2 Anak Gadis
Seperti dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (3/11/2022), Kodir mengaku tak tahu pasti siapa sosok yang menyuruhnya.
ART yang sudah hampir 10 tahun bekerja di rumah Ferdy Sambo sedang berada di garasi ketika pria berbaju putih menghampirinya.
"Saya sedang di garasi kemudian ada orang 'mas tolong dong bersihkan di dalam'," tutur Kodir.
Menuruti perintah tersebut, Kodir lantas menghapus sisa-sisa darah di lantai rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022) tersebut.
Ia mengaku membersihkan darah tersebut dengan serokan kemudian mengelapnya dengan kain pel.
"Kemudian saya membersihkan, menggunakan serokan dan kain lap kemudian dibuang ke kamar mandi."

Baca juga: Sempat Menghubungi, Suami Susi Menangis Minta ART Ferdy Sambo Bicara Jujur soal Kasus Brigadir J
Menurut Kodir, semua CCTV di rumah tersebut mati lantaran tak ada gambar di dalam monitor pemantau.
Kemudian, JPU kembali membahas terkait hal-hal apa saja yang ditemukan Kodir ketika membersihkan darah Brigadir J.
"Ketika kamu bersihkan darah apa yang kau lihat," tanya JPU.
"Darah saja pak," kata Kodir.
"Ada yang lain?," sahut JPU
"Seperti pecahan beling di sekitaran situ Pak, dekat meja makan," jawab Kodir.
"Yang saya maksud di dekat Yosua," ujar Jaksa.
"Itu dekat," terang Kodir.
"Setelah darah kau bersihkan apa lagi yang kamu lihat?," tanya JPU.
"Runtuhan tembok, Pak," ucap Kodir yang mengaku tak melihat adanya bekas tembakan ataupun kejanggalan lain di lantai tersebut. (TribunWow.com/Via)