Pilpres 2024
Berita Ganjar Pranowo: Muncul Isu PDIP Bermanuver ke Prabowo-Puan, Megawati Tak Calonkan Ganjar?
PDIP diprediksi tak akan usung Ganjar Pranowo dan lebih pilih mendukung Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diprediksi tak akan diusung sebagai capres oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Dilansir TribunWow.com, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri justru disebut memiliki kecenderungan untuk merapat ke kubu Partai Gerindra.
Hal ini tak lain untuk mengamankan posisi putri Megawati, Puan Maharani untuk tampil sebagai calon wakil presiden dari Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo - Tegas Minta Relawan Tak Adu Domba Jokowi dengan PDIP: Tahan Diri
Selain itu, menurut Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam, Megawati juga mempertimbangkan sikap Ganjar yang dinilai beberapa kali menunjukkan pembangkangan.
"Megawati tentu berpikir ulang, jika belum memegang kekuasaan ia (Ganjar) sudah offside berkali-kali maka saat kekuasaan ia pegang, ia bisa berlari meninggalkan mekanisme kontrol yang dijalankan di internal partai," terang Umam dikutip Kompas.com, Jumat (4/11/2022).
Meski Ganjar memiliki elektabilitas tinggi dan merajai sejumlah survei, namun hal ini tetap bukan jaminan ia akan mendapat kursi kandidat capres.
Alih-alih, Megawati bisa saja memilih berkoalisi dengan Gerindra dan PKB lantaran adanya perjanjian Batu Tulis dengan Prabowo pada 2009 lalu.
"Besar kemungkinan PDIP akan memveto Gerindra untuk mengunci posisi calon wakil presiden. Maka wacana tentang komposisi Prabowo-Puan kembali relevan dan layak diperhitungkan," imbuhnya.
Di sisi lain, Pengamat politik mencurigai imej Ganjar yang terkesan dikucilkan oleh PDIP sebenarnya masih bagian dari skenario PDIP tersebut.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menduga skenario ini dilakukan demi mendulang simpati masyarakat.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, Dedi menduga PDIP saat ini tengah menjalankan skenario menaikkan daya tawar Ganjar.

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Jelang Pilpres 2024, Ganjar dan Anies Baswedan Hampir Miliki Nasib yang Sama
“Artinya, Ganjar sengaja diperankan sebagai kader yang tertindas untuk kemudian mendulang simpati," kata Dedi saat dikonfirmasi, Rabu (2/11/2022).
"Jadi, ini satu rangkaian panjang yang memang sejak awal PDIP telah membangun nama besar Ganjar dengan berbagai opini,” ungkap Dedi.
Menurut Dedi, skenario ini mirip saat PDIP mengusung Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden RI dulu.
“Hematnya, PDIP dan Ganjar, sama-sama sedang membangun narasi untuk menyiapkan Ganjar di Pilpres 2024," kata Dedi.
"Hanya saja cara yang dipakai sama persis dengan apa yang dilakukan pada Jokowi, memgambil sisi remeh, soal personal, ketertindasan yang direkayasa,” terang dia.
Dedi turut menyoroti bagaimana saat ini muncul baliho bergambar Ganjar di beberapa daerah.
Baliho tersebut memuat foto Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan pesan ‘Petugas Partai Harus Nurut. Saya Setuju'.
Dedi melihat, munculnya baliho ini sejalan dengan manuver politik Ganjar dan PDIP.
Baca juga: Puji-puji NasDem, Anies Baswedan Ungkit Ganjar hingga Andika yang Awalnya Jadi Kandidat Capres 2024
Pernyataan Ganjar Siap Nyapres
Sebelumnya diberitakan, secara terang-terangan Ganjar mengutarakan kesiapannya menjadi calon presidep (capres) di 2024 nanti.
Ini merupakan pertama kalinya Ganjar menyatakan siap maju di pemilihan presiden (pilpres) 2024 di tengah isu dirinya 'dikucilkan' di partainya sendiri yakni PDIP.
Dikutip TribunWow dari Kompas, pernyataan Ganjar ini disampaikan saat ia menjalani wawancara dengan BeritaSatu, Selasa (18/10/2022).
Baca juga: Sambil Tertawa Ganjar Jawab Nasibnya di 2024: Tidak Tahu Apakah Partai Cukup Percaya dengan Saya
"Ketika partai kemudian sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya, semua orang mesti siap akan hal itu," ujar Ganjar.
Ganjar sendiri menekankan dirinya tetap menghormati keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang memiliki hak prerogatif untuk mengusung capres dari PDIP.

Namun Ganjar juga mengungkit soal hasil survei yang menurutnya harus jadi pertimbangan.
"Tentu terkait dengan realitas yang ada di survei dan kemudian semua orang perbincangan. Kan suara rakyat juga tidak boleh diabaikan," ujar Ganjar.
PDIP sendiri disebut-sebut akan mengumumkan capres jagoan mereka pada Juni 2023 mendatang.
Saat ini Ganjar dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani adalah dua kader yang digadang-gadang akan diusung oleh PDIP sebagai Capres 2024.
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, namun gerak-gerik petinggi PDIP terlihat condong mendukung Puan ketimbang Ganjar.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Unggul Dipasangkan dengan Airlangga Hartanto dalam Survei, Salip Prabowo-Puan
Ganjar sendiri memiliki elektabilitas yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan Puan.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan, kriteria Capres 2024 PDIP adalah dia yang memiliki kemampuan teokratis, yang memiliki rekam jejak sejarah yang panjang, dan yang kuat.
Hasto juga menjelaskan bahwa capres dari PDIP harus mendapatkan dukungan dari koalisi partai politik.
Terkait hal ini, Hasto mengungkit pentingnya lobi-lobi politik.
Tanpa menyebut nama Puan, Hasto mengungkit sejumlah kegiatan lobi politik yang beberapa hari belakangan ini dilakukan oleh Puan, mulai dari berkuda bersama Ketum Gerindra Prabowo Subianto, kemudian jalan sehat bersama Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
“Makanya lobi politik penting. Negosiasi itu perlu, jalan-jalan sehat itu perlu, naik kuda bersama itu perlu. Sekarang naik perahu juga perlu karena Jakarta banjir,” kata Hasto, Selasa (11/10/2022).

Hasto kemudian menegaskan bahwa tokoh capres PDIP di 2024 sepenuhnya menjadi kewenangan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Untuk siapa yang akan disiapkan, itu keputusannya Ibu Mega. Yang jelas, pengalaman 2014, kita mampu melahirkan banyak pemimpin,” kata Hasto.
Selanjutnya Hasto menyindir terkait Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mendeklarasikan Ganjar untuk maju sebagai capres di 2024.
Hasto menegaskan bahwa Ganjar masih berstatus sebagai kader PDIP.
"Karena Pak Ganjar adalah kader partai sehingga keputusan terkait capres dan cawapres diserahkan sepenuhnya kepada Ibu Ketua Umum," ucap Hasto.
"Mencalonkan capres dan cawapres bukan untuk melakukan dansa elektoral, bukan juga untuk memperebutkan efek ekor jas. Namun juga dilakukan dengan penuh kesadaran terhadap masa depan," katanya.
"Oleh karenanya siapapun yang akan dicalonkan dipastikan mereka telah diberikan gembelengan sebagai calon pemimpin," tambahnya.(TribunWow.com/Via/Anung)