Polisi Tembak Polisi
Ada yang Salahkan Yosua dan Bersumpah, Ini Sikap Sambo hingga KM saat Bertemu Keluarga Brigadir J
Berikut sikap empat terdakwa kasus pembunuhan berencana saat bertemu langsung dengan orangtua Brigadir J.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Permintaan maaf hingga penyesalan disampaikan oleh para terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ketika mereka bertemu langsung dengan orangtua dari Yosua.
Seperti yang diketahui, mulai dari Ferdy Sambo, Ricky Rizal, Kuat Maruf hingga Putri Candrawathi semua telah bertemu langsung dengan orangtua Brigadir J di ruang sidang.
Namun tidak semuanya menyampaikan permohonan maaf dan masih ada juga terdakwa yang menyalahkan Brigadir J atas kasus ini.
Dilansir TribunWow, berikut adalah perbedaan sikap Ferdy Sambo hingga Kuat saat bertemu langsung dengan orangtua Brigadir J:
Baca juga: Terungkap Keseharian Susi di Kampung Halaman, Ternyata Diajak Keluarganya Jadi ART Ferdy Sambo
Masih Salahkan Brigadir J
Pada persidangan yang digelar Selasa (1/11/2022), Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo sama-sama mengajukan permohonan maaf kepada orangtua Brigadir J.
Awalnya Sambo lebih dulu menyampaikan permohonan maaf kepada orangtua Brigadir J.
Sambil membaca permintaan maaf yang telah ditulis sebelumnya, Sambo dalam permohonan maafnya masih menyalahkan aksi Brigadir J terhadap PC yang ia sebut memancing emosi.
Kendati demikian, Sambo tidak menjelaskan detail apa sebenarnya aksi yang dilakukan oleh Brigadir J.
Seperti yang diketahui, sejauh ini Sambo masih bersikeras menuding Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap PC.
Berikut permintaan maaf yang disampaikan oleh Sambo.
"Bapak dan Ibu Yosua, saya sangat memahami perasaan bapak dan ibu," kata Sambo.
"Saya mohon maaf atas apa yang telah terjadi."
"Saya sangat menyesal saat itu saya tidak mampu mengontrol emosi dan tidak jernih berpikir."

Baca juga: Kujaeni Kaget Susi ART Ferdy Sambo Dibentak saat Sidang, Anaknya sampai Tak Mau Berangkat Sekolah
"Peristiwa yang terjadi adalah akibat dari kemarahan saya atas perbuatan anak bapak kepada istri saya."