Breaking News:

Pilpres 2024

Beri Restu untuk Pilpres 2024, Jokowi Ngaku Terlalu Sering Ngobrol dengan Prabowo Subianto

Presiden Jokowi mengaku terlalu sering mengobrol dengan Menhan RI Prabowo Subianto.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Instagram/@prabowo
Jokowi menyebut sejak awal dirinya mendukung Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Foto Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meninjau Indo Defence 2022 ExpoForum yang digelar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11/2022). 

Muzani mengatakan, Prabowo akhirnya bersedia maju setelah dibujuk oleh seluruh kader Gerindra.

Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto sempat menemui langsung Menhan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin di Pentagon, pada Kamis (20/10/2022).
Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto sempat menemui langsung Menhan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin di Pentagon, pada Kamis (20/10/2022). (YouTube Kompastv)

"Namun, setelah kami meyakinkan Indonesia butuh sosok beliau (Prabowo), langsung bersedia kembali. Apalagi kondisi saat ini sangat penting menjaga kondisional dan persamaan keamanan. Pak Prabowo bisa terus menjaga hubungan baik dengan Amerika, China, Rusia, Eropa. Pak Prabowo sudah teruji dalam hal itu," ungkapnya.

Sebagai informasi, tokoh-tokoh yang berpotensi menjadi lawan Prabowo di 2024 nanti adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang saat ini berusia 53 tahun dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang kini juga berumur 53 tahun.

Kelemahan Prabowo di 2024

Masih ada waktu cukup lama sebelum pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dimulai.

Namun elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 2024 saat ini dinilai sudah maksimal.

Dikutip TribunWow dari Kompas, kesimpulan ini disampaikan oleh Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi.

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Unggul Dipasangkan dengan Airlangga Hartanto dalam Survei, Salip Prabowo-Puan

Ari melihat ke depannya elektabilitas Prabowo justru berpotensi kalah dibandingkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Terkait kelemahan Prabowo di 2024, Ari menyoroti rekam jejak sang Menteri Pertahanan RI yang tidak pernah menang saat mencalonkan diri sebagai capres.

Seperti yang diketahui pada pemilu 2014 dan 2019, Prabowo berturut-turut kalah melawan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

"Jejak rekamnya yang selalu gagal di pilpres-pilpres sebelumnya menjadi handicap (rintangan) bagi Prabowo," ujar Ari.

Ari melanjutkan, munculnya tokoh-tokoh baru yang lebih fresh juga menjadi rintangan tersendiri bagi Prabowo.

Kemudian Ari membahas soal elektabilitas Anies yang bisa naik tapi juga bisa menurun.

"Akan tetapi elektabilitas Anies akan berpotensi menurun jika Nasdem gagal membantah dan mengolah isu Anies adalah toleran dengan praktik politik identitas," kata Ari.

Sementara itu Ari meyakini elektabilitas Ganjar akan terus melejit naik meskipun Ganjar saat ini belum mendapat restu dari PDIP untuk menjadi capres 2024.

Ari mengungkit bagaimana posisi Ganjar yang kini dikucilkan PDIP justru mendulang simpati masyarakat.

"Sehingga publik menaruh iba dan semakin jatuh hati dengan ketegaran Ganjar," ucap Ari.

"Tingginya elektabilitas Ganjar di tengah hambatan dan tentangan dari partainya justru melejitkan dirinya daripada Prabowo atau Anies."

(TribunWow.com/Anung)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Prabowo SubiantoJokowiPilpres 2024Menteri PertahananJakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved