Pilpres 2024
Beri Restu untuk Pilpres 2024, Jokowi Ngaku Terlalu Sering Ngobrol dengan Prabowo Subianto
Presiden Jokowi mengaku terlalu sering mengobrol dengan Menhan RI Prabowo Subianto.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
“Figur-figur lama seperti Prabowo tidak menawarkan lagi pilihan-pilihan baru,” ujar Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi pada Kompas.com, Jumat (28/10/2022).
“Publik sudah jenuh, apalagi dengan rekam jejak Prabowo yang berkali-kali nyapres, bahkan pernah jadi cawapres gagal. Ini menjadi memori kolektif dari publik,” tuturnya.
Selanjutnya Ari menyoroti munculnya sosok-sosok muda yang menjadi saingan Prabowo, di antaranya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hingga mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ari melanjutkan, solusi yang dapat dilakukan oleh Prabowo untuk mendongkrak elektabilitas adalah menggaet calon wakil presiden (cawapres) yang sesuai selera masyarakat.
“Butuh pendamping yang bisa mendongkrak tingkat keterpilihannya seperti sosok Ridwan Kamil dan Khofifah Indar Parawansa,” ungkap Ari.
Ari juga mengusulkan agar Prabowo mengalah maju sebagai cawapres.
“Berlaku sebagai mentor dan pengarah capres jika bersedia menjadi calon RI-2. Dalam bayangan ideal saya sebagai pasangan Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto,” papar Ari.
Baca juga: Bukan ke Anies atau Prabowo, Pendukung Ganjar akan Dukung Sosok Ini jika Ganjar Tak Maju di 2024

Awalnya Prabowo Hanya Senyam-senyum Enggan Maju
Prabowo yang secara tegas menyatakan kesiapannya untuk nyapres di 2024 ternyata awalnya ogah maju.
Dikutip TribunWow dari Kompas, fakta ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Muzani menjelaskan, dirinya dulu pada tahun 2020 sempat meminta Prabowo bersiap untuk maju di 2024.
"Omongan pertama enggak jawab, senyum, kedua senyum lagi. Sampai akhirnya diminta oleh semua kader dan pengurus partai seluruh Indonesia untuk maju lagi," jelas Muzani, Sabtu (22/10/2022) malam.
"Karena tidak ada lagi sosok seperti beliau (Prabowo) di Indonesia."
Muzani bercerita, Prabowo kala itu enggan maju karena faktor usia.
Seperti yang diketahui saat ini Prabowo sudah berumur 71 tahun atau 10 tahun di atas Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang kini berusia 61 tahun.